Terobosan Terbaru! Ilmuan Gunakan Nanoteknologi Untuk Mengobati Kebutaan

28 September 2023, 10:15 WIB
Ilustrasi. Ilmuwan temukan cara mengobati penyebab kebutaan paling umum /Pixabay/

PORTAL SULUT – Para ilmuwan telah menemukan cara mengobati penyebab kebutaan yang paling umum.

Mereka menggunakan nanoteknologi untuk membuat 'perancah' 3D untuk menumbuhkan sel dari retina.

Terobosan ini dapat mengarah pada pendekatan inovatif untuk mengobati sumber umum kebutaan.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Profesor Barbara Pierscionek dari Universitas Anglia Ruskin (ARU), telah berupaya menemukan cara untuk berhasil menumbuhkan sel epitel pigmen retina (RPE) yang tetap sehat dan dapat bertahan hingga 150 hari.

Baca Juga: Solusi Muncul Galat 500, Ukuran dan Posisi Meterai Berbeda Saat Pembubuhan, CPNS dan PPPK 2023

Sel RPE berada tepat di luar bagian saraf retina dan, bila rusak, dapat menyebabkan penurunan penglihatan.

Ini adalah pertama kalinya teknologi ini, yang disebut 'electrospinning', digunakan untuk menciptakan perancah di mana sel-sel RPE dapat tumbuh, dan dapat merevolusi pengobatan salah satu degenerasi makula terkait usia, salah satu keluhan penglihatan paling umum di dunia.

Ketika perancah diobati dengan steroid yang disebut fluocinolone acetonide, yang melindungi terhadap peradangan, ketahanan sel tampak meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan sel mata. Temuan ini penting dalam pengembangan jaringan mata di masa depan untuk transplantasi ke mata pasien.

Baca Juga: Ini SOLUSI Pembubuhan e-Meterai CPNS dan PPPK 2023 SELALU GAGAL

Degenerasi makula terkait usia (AMD) adalah penyebab utama kebutaan di negara maju dan diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang karena populasi yang menua.

Penelitian terbaru memperkirakan bahwa 77 juta orang di Eropa saja akan menderita AMD pada tahun 2050.

AMD dapat disebabkan oleh perubahan pada membran Bruch, yang mendukung sel RPE, dan rusaknya choriocapillaris, lapisan kaya pembuluh darah yang berdekatan dengan sisi lain membran Bruch.

Di masyarakat Barat, kerusakan penglihatan yang paling umum disebabkan oleh akumulasi timbunan lipid yang disebut drusen, dan degenerasi berikutnya pada bagian RPE, koriokapiler, dan retina bagian luar.

Baca Juga: Akhir September Bawa Hoki Gede Bagi 3 Shio Ini, Banjir Rezeki dan Uang Menanti

Di negara berkembang, AMD cenderung disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah abnormal di koroid dan pergerakan selanjutnya ke dalam sel RPE, yang menyebabkan pendarahan, pelepasan RPE atau retina, dan pembentukan bekas luka.

Penggantian sel RPE adalah salah satu dari beberapa pilihan terapi yang menjanjikan untuk pengobatan efektif kondisi penglihatan seperti AMD, dan para peneliti telah mencari cara yang efisien untuk mentransplantasikan sel-sel ini ke mata.

 “Penelitian ini telah menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa perancah nanofiber yang diberi bahan anti-inflamasi seperti fluocinolone acetonide dapat meningkatkan pertumbuhan, diferensiasi, dan fungsionalitas sel RPE,” kata Profesor Barbara Pierscionek, Wakil Dekan (Penelitian dan Inovasi) di Universitas Anglia Ruskin (ARU) dikutip dari Scitech Daily.

Di masa lalu, para ilmuwan menumbuhkan sel pada permukaan datar, yang secara biologis tidak relevan. Menggunakan teknik baru ini. garis sel telah terbukti berkembang dalam lingkungan 3D yang disediakan oleh perancah.

Baca Juga: JANGAN SALAH! Ini Berkas Daftar CPNS Kemenkumham 2023 LENGKAP Beserta Gambarnya

“Sistem ini menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan sebagai pengganti membran Bruch, memberikan dukungan biostabil sintetik, tidak beracun untuk transplantasi sel epitel pigmen retina. Perubahan patologis pada membran ini telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit mata seperti AMD, menjadikannya sebuah terobosan menarik yang berpotensi membantu jutaan orang di seluruh dunia,” tandasnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: Scitech Daily

Tags

Terkini

Terpopuler