CHARLIE CHAPLIN, Komedian Superstar Film Bisu, Tokoh Awal Perfilman Dunia

24 Desember 2022, 10:23 WIB
CHARLIE CHAPLIN, Komedian Superstar Film Bisu, Tokoh Awal Perfilman Dunia /

PORTAL SULUT - Terkenal karena karakternya sebagai "The Tramp," pria kecil yang manis dengan topi, kumis dan tongkat, Charlie Chaplin adalah seorang tokoh ikonik dari era film bisu dan salah satu superstar pertama film sekaligus mengangkat nama industri tersebut.

Charlie Chaplin dilahirkan dengan nama Charles Spencer Chaplin di London, Inggris, pada 16 April 1889.

Ayahnya, seorang peminum, meninggalkan Chaplin, ibunya dan kakaknya, Sydney, tidak lama setelah kelahiran Chaplin.

Baca Juga: Mengenal Aristotle Onassis Taipan Kapal dari Yunani

Ibu mereka adalah penyanyi vaudevillian dengan nama panggung Lily Harley.

Ibu Chaplin mampu membiayai keluarganya selama beberapa tahun sebelum menderita masalah mental yang berat yang mengharuskannya mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa.

Suatu malam saat akan memperkenalkan anak bungsunya ke panggung, Hannah secara misterius kehilangan suaranya di tengah pertunjukan.

Manajer produksi, yang pernah mendengar Chaplin bernyanyi, mendorongnya maju ke panggung untuk menggantikan ibunya.
Saat itu Chaplin baru berumur lima tahun.

Chaplin menghibur penonton dan mempesona mereka dengan gaya alami komedinya (pada satu titik ia menirukan suara tinggi ibunya). Tapi malam itu berakhir untuk Hannah.

Kemampuan bernyanyinya tidak pernah kembali dan dia akhirnya kehabisan uang. Untuk sementara waktu, Charlie dan Sydney harus membiayai diri mereka sendiri.

Seperti dikutip Portal Sulut dari 100 Kisah Inspiratif App, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, ia bekerja sebagai tukang mengantarkan belanjaan di sebuah toko kelontong, menjual bunga, bekerja sebagai pembantu, menjual surat kabar dan menjual barang bekas.

Walau begitu ia memendam sebuah impian. "Suatu saat nanti aku harus jadi aktor besar dan terkenal." Begitulah gumamnya.

Ketika ia berusia 12 tahun, Chaplin mengetuk sebuah pintu kantor keagenan aktor.
Ia menawarkan dirinya sebagai pemain sandiwara atau film.

Ia lalu diterima sebagai aktor dengan peran sebagai pengantar surat kabar. Chaplin sangat senang ia dipakai di sebuah film. Ini adalah pintu pertamanya untuk menuju sukses.

Baca Juga: Leo Hendrik Baekeland Penemu Plastik yang Merubah Dunia

Peran Chaplin di film tersebut sangat menonjol dan dipuji walau sebenarnya filmnya sendiri tidak begitu laku. Walau begitu karir aktingnya tak berjalan mulus.

Ketika ia berusia 17 tahun, ia pergi melakukan audisi untuk suatu peran komedi yang ditulisnya sendiri.

Harapannya besar. Ia bayangkan dirinya terkenal setelah itu dan akan memiliki uang banyak. Ia akan membeli sebuah rumah besar dan mobil mewah. "Raja komedi yang sangat terkenal dan disanjung-sanjung yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak", begitu angan-angannya.

Akhirnya tibalah gilirannya mementaskan sandiwaranya sendiri. Tapi dugaannya jauh meleset.

Ia malah diteriaki oleh penonton dan disuruh turun panggung bahkan sebelum sesi sandiwaranya selesai. Chaplin jatuh, ia merenungkan kegagalannya itu.

Ia terus mengoreksi penampilannya barusan. Ia sadar bahwa tema yang dibawakannya kurang orisinil sehingga terkesan tidak natural dan dibuat-buat.

Ia kemudian menulis naskah lagi. Seorang investor mau mensponsori komedi yang ditulis Chaplin dan menyuruhnya untuk menyutradarai komedian itu.

Chaplin pun senang. Ia memulai persiapannya. Namun sesaat sebelum pementasan itu dimulai, sang investor mengurungkan niatnya untuk mensponsori.

Chaplin sangat bersedih dan kecewa. Ia kembali merenung kenapa dirinya selalu gagal.

Namun kemudian ia bangkit lagi untuk mencoba. Suatu hari Ia diundang untuk berperan dalam pementasan drama sandiwara The Football Match.

Sebelum ia memerankan lakonnya, terlebih dahulu ia melihat sandiwara dengan bentuk yang mirip. Ia pelajari dan ia koreksi kekurangan si pemain, dari situ ia tahu kekurangannya dan menerapkan ke dirinya sendiri.

Tibalah waktunya ia harus memerankan sandiwara The Football Match. Ia gugup namun meyakinkan dirinya bahwa ia bisa mempersembahkan yang terbaik. Ia bermain sangat sempurna.

Penonton pun tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan Chaplin. Pentasnya kali ini sukses besar seperti yang diinginkannya.

Semua orang mengucapkan selamat padanya. Chaplin bersama rombongannya pergi ke Amerika. Ia kemudian bertemu dengan Mack Sennett dari Keystone Film Company. Chaplin dikontrak mahal untuk berperan dalam film komedi.

Jika biasanya ia tampil dalam pertunjukan sandiwara, namun disini Ia akan tampil dalam film yang baginya adalah baru. "Aku akan tampil sesempurna mungkin. Aku akan dapat mengembangkan karirku. Aku harus sukses, jika disini aku gagal maka aku akan pulang disambut dengan kemiskinan lagi." Begitulah janjinya dalam hati.

Chaplin benar-benar berakting sepenuh hati dalam film ini, Ia bahkan menambahkan improvisasi yang benar-benar kreatif menurutnya.

Namun sayang improvisasi yang justru menurut Chaplin bakal menambah keunikan dirinya justru malah diedit oleh sang sutradara.

Chaplin kecewa dan ia melaporkan kekecewaannya pada sang produser yaitu Tuan Sennet yang telah berbaik hati memberinya kesempatan untuk bermain di film ini.

Tuan Sennet mengerti kekecewaan Chaplin, beliau akhirnya mempersilahkan Chaplin untuk berakting komedi sesukanya.

Mulai saat itu Chaplin bebas berekspresi dan melakukan improvisasi di setiap film yang dibintanginya.

Baca Juga: Inilah Tempat Paling Panas di Muka Bumi, Suhunya Luar Biasa Ekstrim

Banyak penonton yang menyukai spontanitasnya. Ia semakin terkenal dan disenangi banyak orang. Kemanapun Chaplin pergi banyak orang yang kemudian mengerubunginya untuk meminta tanda tangan.

Chaplin berhasil menciptakan tokoh yang unik dan susah ditiru siapapun. Ia sering mengekspos dan menyindir kondisi sosial lewat peran-peran yang dimainkannya.

Demikianlah penonton di seluruh dunia diperkenalkan dengan Chalie Chaplin, dan ia mendapat sambutan hangat.

Chaplin membintangi 81 film selama karirnya berakting. Kebanyakan filmnya ditulis dan disutradarai olehnya sendiri. Ia bahkan menambahkan efek suara, memimpin orkestra dan menjadi koreografer tarian dalam beberapa film, ia benar-benar berbakat dibidangnya.

Kehidupan Charlie Chaplin pun berubah, dari seorang anak miskin, gelandangan menjadi orang terkenal, aktor terkenal, banyak uang dan dikagumi banyak orang seperti cita-citanya dahulu.

Charlie Chaplin meninggal dunia pada tanggal 25 Desember Tahun 1977 sebagai orang yang telah memenangkan nasibnya.

Ia meninggal dalam keadaan bahagia. Jenazahnya dikubur di Corsier-Sur-Vevey namun kemudian dipindah di dekat danau Jenewa karena sempat hampir dicuri orang.***


#Charlie
#Chaplien
#film
#aktor
#komed

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler