Kisah Mengerikan Korban Selamat dari Pesawat Jatuh, Makan Mayat untuk Bertahan Hidup

18 Oktober 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi kecelakaan pesawat di hutan. Korban kecelakaan pesawat itu tidak menyesal harus menjalani kanibalisme dan memakan penumpang mati untuk bertahan hidup. /Foto: Pixabay/emmagonzalez/

PORTAL SULUT - Kisah mengerikan disampaika korban kecelakaan pesawat terbang setengah abad lalu. Mereka harus memakan mayat untuk bertahan hidup.

Namun demikian, korban kecelakaan pesawat itu tidak menyesal harus menjalani kanibalisme dan memakan penumpang mati untuk bertahan hidup.

Pada 13 Oktober 1972, sebuah pesawat dengan 45 orang di dalamnya menabrak pegunungan Andes saat terbang menuju Santiago, Chili.

Baca Juga: Kabar Gembira, Ilmuwan Nyatakan Vaksin Kanker Sudah Tersedia di 2030 Mendatang

Terbang melalui kondisi cuaca buruk, pesawat itu jatuh ke pegunungan, menewaskan 12 orang saat itu juga.

Beberapa lainnya meninggal tak lama setelah kecelakaan karena luka-luka mereka dan suhu dingin yang membekukan. Longsoran salju kemudian menewaskan lebih banyak penumpang yang terdampar.

Setelah 10 hari, mereka mengetahui melalui radio bahwa pencarian mereka telah dibatalkan, yang berarti jika mereka tidak menemukan jalan keluar dari pegunungan, mereka akhirnya akan mati di sana.

Itu 72 hari sebelum semua dari 16 orang yang selamat diselamatkan, dengan upaya baru diluncurkan setelah dua orang dari kelompok yang dilanda berjalan melintasi pegunungan menuju peradaban untuk mencari bantuan.

Berbicara kepada Sunday Times untuk peringatan 50 tahun kecelakaan mengerikan itu, para penyintas bencana mengatakan bahwa mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan agar mereka dapat bertahan hidup.

Korban selamat dari kecelakaan pesawat diduga melakukan kanibalisme, dengan persediaan makanan di atas pesawat yang jatuh tidak cukup untuk membuat mereka tetap hidup sebelum diselamatkan.

Ramon Sabella yang selamat dari kecelakaan mengatakan memakan daging teman mereka yang sudah meninggal untuk bertahan hidup terasa 'mengerikan' dan 'menjijikkan'.

Namun demikian dia menjelaskan bahwa mereka 'sudah terbiasa' seperti itu atau mati kelaparan.

Baca Juga: Gempa Landa Gunung Berapi Aktif Terbesar di Dunia, Ilmuwan Langsung 'Siaga Merah'

Dia mengatakan mereka melakukan kanibalisme dengan persetujuan anggota kelompok lainnya karena para penyintas 'berjanji satu sama lain bahwa jika salah satu dari kami mati, yang lain wajib memakan tubuh mereka'.

Dikutip dari LADbible, Roberto Canessa mengatakan itu akan menjadi 'kehormatan' jika dia meninggal dan teman-temannya telah 'menggunakan saya untuk hidup'.

Jose Luis Inciarte, yang dikenal sebagai 'Coche', adalah salah satu yang selamat yang menjelaskan keputusan putus asa kelompok itu untuk beralih ke kanibalisme untuk bertahan hidup.

Dia mengatakan butuh 'usaha besar energi dan pikiran' untuk memakan daging mereka yang meninggal dalam kecelakaan pesawat sehingga penumpang yang selamat bisa tetap hidup.

Coche mengatakan kelompok itu mengadakan pertemuan di mana mereka membahas hal yang tidak terpikirkan dan sampai pada kesimpulan bahwa 'tidak ada pilihan lain'.

Pengalaman mengerikan itu berubah menjadi film 1993 Alive, yang para penyintas mengerjakan film tersebut sebagai penasihat teknis.

Para penyintas bertemu setiap tahun pada peringatan kecelakaan untuk mengadakan misa bersama keluarga para korban dan pada 22 Desember, hari upaya penyelamatan dimulai.***

Editor: Adisumirta

Sumber: LadBible

Tags

Terkini

Terpopuler