Air Liur Kutu Berpotensi Jadi Obat Pereda Rasa Sakit dan Gatal

7 Mei 2022, 22:35 WIB
KUTU brown-ear yang dikenal parasit ternyata berpotensi jadi obat. /Erik Karits/Unsplash/

PORTAL SULUT - Caplak atau kutu brown-ear merupakan parasit yang bisa menularkan sejumlah penyakit. Namun, binatang ini juga bisa bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Kutu dengan nama ilmiah Rhipicephalus appendiculatus ini ternyata berpotensi meredakan nyeri yang diderita manusia. Kemampun itu berasal dari protein yang dikandung air liurnya.

Binatang ini mengeluarkan Votucalis saat makan. Protein itu bisa membuat binatang yang ia isap tak menyadarinya.

Baca Juga: 'Kembali dari Kematian' Meski Sekejap, Seorang Perempuan Gedor-gedor Peti Mati Saat Akan Dikuburkan

Sebab itu, berdasarkan hasil penelitian terbaru, protein ini bisa digunakan untuk atasi rasa nyeri.

“Nyeri yang persisten atau kronis adalah tantangan kesehatan global yang sangat besar," ujar Dr Paul Chazot, peneliti dari Durham University, dikutip dari Earth.com.

Dia mengatakan, lebih dari 20 persen populasi di dunia mengeluhkannya.

Para peneliti sangat bersemangat untuk menemukan obat nyeri alternatif dari opioid. Penggunaan opioid bisa membuat adiktif dan kerap terjadi penyalahgunaan.

Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence (NICE) Inggris merekomendasikan, obat opioid dan gabapentinoid tidak diresepkan kecuali untuk penderita kanker.

Konsekuensinya, mereka yang menderita sakit punggung, radang sendi, dan linu panggul, kebingungan untuk mencari obat pereda nyeri.

Sebab itu, Votucalis memberikan harapan sebagai pengganti opioid. Apalagi, Votucalis tidak adiktif seperti opioid yang juga cenderung menyebabkan reaksi merugikan.

Votucalis memiliki lebih banyak kegunaan daripada nyeri kronis, juga telah terbukti mengurangi rasa gatal pada tikus. Ini berpotensi untuk mengobati dermatitis atopik dan psoriasis.

Baca Juga: Lebih Kuat dari Baja, Jaring Laba-laba juga Berpotensi Jadi Obat Kanker

Meskipun Votucalis telah digunakan untuk mengobati konjungtivitis dan penyakit lain pada manusia, uji klinis masih diperlukan.

Meski begitu, peneliti Dr Ilona Obara, yakin Votucalis memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat untuk mengatasi rasa sakit dan gatal kronis.

Jadi, kutu kecil akan berdampak besar pada kualitas hidup manusia.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Earth.com

Tags

Terkini

Terpopuler