Banyak yang Tak Tahu, 8 Maret 2014 Terjadi Kecelakaan Pesawat MH370, 239 Penumpang Belum Ditemukan

8 Maret 2022, 05:51 WIB
Ilustrasi pesawat jatuh /BRO-HD


PORTAL SULUT - Sebuah peristiwa kecelakaan pesawat mengemparkan dunia.

Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 mengalami kecelakaan, hilang di Samudra Hindia saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 8 Maret 2014, tepat 8 tahun lalu.

Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan Alutsista ke Jerman

Dikabarkan sampai saat ini bangkai dan jenasah 239 penumpang dan awaknya belum juga diketemukan.

Dikutip dari berbagai sumber, MH370 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pukul 06.30, tetapi kemudian putus kontak sekitar pukul 02.40 waktu setempat, 8 Maret 2014.

Adapun posisi terakhir pesawat tersebut sebelum putus kontak, yakni berada di kawasan Laut China Selatan di antara Pesisir Timur Semenanjung Malaysia dan ujung selatan Vietnam.

Pesawat tersebut membawa awak kabin dan penumpang dari berbagai negara, yakni China (153 orang), Malaysia (38), Indonesia (7), India (5), Australia (6), Perancis (4), Amerika Serikat (3), Selandia Baru (2), Ukraina (2), Kanada (2), dan masing-masing satu penumpang dari Rusia, Italia, Belanda, Taiwan, dan Austria.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menyisakan misteri.

Banyak spekulasi soal penemuan bangkai pesawat. Dikabarkan ada yang menemukan di hutan Kamboja, ada juga yang menyatakan jatuh di Samudera Hindia.

Dikutip dari mediakupang.pikiran-rakyat.com, Insinyur kedirgantaraan Inggris Richard Godfrey mengungkapkan, pesawat Malaysia Airlines MH370 disebut jatuh di Samudra Hindia sekitar satu menit setelah hubungan satelit terakhirnya pada hari dinyatakan hilang.

Godfrey meyakini bahwa pesawat MH370 berada di Broken Broken Ridge, dataran tinggi bawah laut dengan gunung berapi dan jurang di tenggara Samudra Hindia.

Godfrey (71) telah menggunakan teknologi pelacakan baru dalam upaya untuk memecahkan salah satu misteri penerbangan terbesar dalam sejarah.

Insinyur itu yakin dia telah menunjukkan dengan tepat tempat peristirahatan Boeing 777—di dasar laut sekitar 1.200 mil sebelah barat Perth, Australia.

Baca Juga: Ingin Berwisata? Ini 7 Negara yang Dapat Dikunjungi Tanpa PCR

Dunia mungkin tidak pernah tahu apa yang mendorong Zaharie, tetapi berkat pekerjaan Godfrey, puing-puing pesawat mungkin bisa ditemukan.

Godfrey telah menggunakan sinyal radio bertindak seperti "kabel trip" untuk membantu dia menemukan pesawat MH370 yang katanya terletak 13.000 kaki di bawah permukaan laut.

Insinyur itu mengatakan sistem pelacakan baru yang disebut Weak Signal Propagation Reporter (WSPR) seperti memiliki "sekelompok kabel trip yang bekerja ke segala arah di atas cakrawala ke sisi lain dunia."

Godfrey menggabungkan teknologi baru dengan sistem komunikasi satelit data dari pesawat.

"Bersama-sama kedua sistem dapat digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan melokalisasi MH370 selama jalur penerbangannya ke Samudra Hindia Selatan," katanya dikutip the sun.

Pakar asal Inggris itu mengatakan dia sangat yakin dia telah menemukan pesawat yang hilang yang dia klaim jatuh pada pukul 08.19 pagi.

“Kami punya cukup banyak data dari satelit, kami memiliki oseanografi, analisis drift, kami memiliki data kinerja dari Boeing, dan sekarang teknologi baru ini,” imbuh dia.

“Keempatnya sejajar dengan satu tertentu titik di Samudra Hindia.”

Baca Juga: Paus Fransiskus: Terima Kasih Jurnalis Peliput Perang Ukraina vs Rusia

Lokasi Broken Ridge tidak berada di area pencarian asli tahun 2015 dan terlewatkan hanya sejauh 28 km oleh Ocean Infinity—perusahaan robotika Amerika Serikat yang terlibat pencarian MH370—pada tahun 2018.

Namun, menurut 7News, wilayah itu adalah bagian dari pencarian tahun 2016.

Sejak 2014, 33 keping puing telah ditemukan di enam negara—termasuk Afrika Selatan dan Madagaskar—yang diyakini para ahli membuktikan pesawat itu jatuh ke Samudra Hindia.

Pencarian skala penuh terakhir untuk MH370 pada tahun 2018 oleh Ocean Infinity–menggunakan kendaraan bawah air tak berawak– mencakup hampir 50.000 mil persegi namun tidak ada yang ditemukan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler