PORTAL SULUT – Beberapa negara dibawa ini memiliki tradisi yang tak biasa dalam mencari pasangan hidup.
Di Kamboja misalnya, ada tradisi yang membolehkan anaknya gonta-ganti pria di dalam sebuah bilik semalaman.
Lalu di Kyrgyzstan, bisa menculik dan memaksa wanita yang disukai untuk dinikahinya.
Baca Juga: 3 Weton Sakti yang Dilindungi Khodam Leluhur Menurut Primbon Jawa
Kira-kira tradisi apalagi yang unik dalam mencari jodoh di luar sana?
Berikut tujuh tradisi mencari jodoh paling unik di dunia, seperti dikutip dari Kanal Youtube i-Kepo.
1. Bilik Cinta (Kamboja)
Ketika anak gadis sudah menjadi wanita dewasa, para Ayah di Suku Kreung, Kamboja, akan membuat sebuah gubuk.
Gubuk ini menjadi tempat pertemuan antara putrinya dengan para pria agar ia bisa mendapatkan cinta sejatinya.
Setelah pondok didirikan dan gadis Suku Kreung mendiami tempat itu, maka laki-laki boleh datang bertamu untuk mengenal sang gadis.
Dalam kesempatan ini, laki-laki dan perempuan suku Kreung juga diperbolehkan menginap bersama semalaman dan melakukan hubungan suami-istri tanpa ikatan pernikahan.
Hal ini tidak menjadi masalah karena orangtua ataupun kerabat gadis mengetahui dan mengizinkan hal tersebut.
Namun hanya laki-laki yang masuk kriteria dan mendapatkan izin untuk bercinta dengan sang gadis.
Laki-laki yang tidak masuk kriteria hanya dapat berbincang-bincang untuk menghabiskan malam.
Hal ini dilakukan sampai sang gadis menemukan pria yang cocok untuknya.
Tradisi gubuk cinta ini untuk mendapatkan suami yang sempurna.
Baca Juga: Inilah 5 Weton Paling Teguh Pendirian dan Keras Kepala, Apa Kamu Termasuk?
2. Berburu gadis di malam hari (Bhutan)
Bhutan disebut-sebut sebagai negara paling bahagia di muka bumi. Mereka punya satu tradisi mencari jodoh yang unik dinamakan Bomena.
Bomena atau malam berburu adalah tradisi di sebuah pedesaan negara Bhutan wilayah timur.
Bomena adalah tradisi tentang laki-laki muda yang diizinkan untuk berkeliaran mencari gadis-gadis belia di malam hari.
Pria muda tersebut menyelinap ke kamar para gadis dan meyakinkan mereka untuk berbagi ranjang.
Jika sampai pagi harinya pria itu tetap di dalam kamar, itu bisa pertanda sang gadis menyetujui untuk dinikahi. Namun jika sang gadis menolaknya maka si pria harus cepat-cepat keluar rumah sebelum fajar.
3. Menari dan Merayu (China)
Tradisi mencari jodoh di Suku Miao, Tiongkok ini bisa dibilang cukup unik dan lumayan sopan.
Setiap tahun suku minoritas di Tiongkok mempunyai tradisi perayaan Meal Sisters. Dalam perayaan ini para wanita biasanya memasak ketan atau nasi secara bergotong-royong.
Ketan atau nasi tersebut diberi warna-warni dan setelah masak, akan dibungkus saputangan.
Pada puncak perayaan berlangsung, pria dan wanita biasanya menari bersama.
Saat menari inilah sang pria biasanya merayu habis-habisan wanita yang diincarnya. Apabila wanita itu tertarik, mereka biasanya akan memberikan ketan atau nasi yang dibungkus saputangan tadi kepada si pria.
Baca Juga: Menarik! Anak Indigo Tigor Otadan Meramalkan Presiden Indonesia Berikut dari Keturunan China
4. Pasar Jodoh (Bulgaria)
Ada suatu hal yang unik di negara Bulgaria, tepatnya di Kota Tua Zagora. Ada hampir belasan ribu orang yang berpartisipasi dalam pasar pengantin setiap tahunnya.
Hal ini sudah menjadi tradisi orang Gipsi. Banyak wanita dan pria yang menunggu-nunggu pasar pengantin tahunan.
Karena hari itulah kesempatan seseorang menemukan belahan jiwanya, banyak gadis muda yang cantik memakai pakaian rapi, mengenakan sepatu hak tinggi menunggu untuk dibeli oleh seorang pria.
Untuk mendapatkan gadis dan dijadikan istri di pasar tersebut, kamu harus merogoh kocek ribuan Euro atau belasan juta hingga puluhan juta rupiah.
Semakin cantik sang gadis maka harganya tentu akan semakin mahal.
5. Buru dan Sergap Wanita (Kyrgyzstan)
Di Kyrgyzstan terdapat sebuah tradisi yang cukup kejam yakni menculik gadis muda dan kemudian dijadikan pengantin.
Penculikan pengantin ini biasanya dilakukan oleh pria muda secara paksa atau dengan rayuan.
Baca Juga: Cuan Melejit Awal Februari Tahun 2022, 3 Zodiak Ketiban Durian Runtuh
Tak bekerja sendirian, mereka dibantu oleh sahabat atau keluarga untuk mencuri seorang perempuan yang ingin dijadikan istri.
Si pria kemudian akan membawa perempuan tersebut pulang ke rumah dan menyembunyikannya di dalam sebuah ruangan sampai pihak keluarga perempuan mau penerimaan tawaran dari sang pria***