Pemicu kejang yang umum termasuk stres, kurang tidur, dehidrasi atau melewatkan makan, dan konsumsi atau penghentian alkohol atau obat-obatan.
Sebagian besar penyebab epilepsi pada masa kanak-kanak adalah genetik, metabolik, atau orang tersebut dilahirkan dengan masalah struktural di otak.
Epilepsi pada orang dewasa lebih mungkin disebabkan oleh perubahan struktural yang didapat seiring berjalannya waktu, seperti tumor atau stroke.
Kejang Bukan Disebabkan oleh Epilepsi
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua kejang disebabkan oleh epilepsi.
Masalah neurologis akut, seperti stroke atau cedera kepala, juga bisa menyebabkan kejang. Masalah metabolisme, seperti hipoglikemia atau efek samping umum dari terapi insulin dan keracunan obat terkadang dapat menyebabkan kejang.
Pada bayi dan anak-anak, demam tinggi dapat menyebabkan kejang. Dan bahkan stres, melewatkan makan, atau kurang tidur dapat menyebabkan kejang pada beberapa individu.
Kejang nonepilepsi psikogenik (PNES) diyakini sebagai jenis kelainan yang disebut gangguan konversi, yaitu gejala fisik yang tidak memiliki penyebab fisik yang mendasarinya.
Orang dengan PNES terlihat seperti sedang mengalami serangan epilepsi, namun gejalanya tidak disebabkan oleh pelepasan listrik otak yang tidak normal, seperti pada epilepsi.