Amankah Berhubungan Saat Hamil? Ini Kata Dokter Kandungan

- 29 Agustus 2023, 08:57 WIB
Ilustrasi. Amankan berhubungan saat hamil?
Ilustrasi. Amankan berhubungan saat hamil? /Pexels/

Lalu ada pelepasan hormon prolaktin, yang terjadi sepanjang kehamilan dan dapat menurunkan libido.

Selain itu, citra tubuh dapat mempengaruhi Anda; sebagian besar libido bersifat psikologis, dan ada kemungkinan bahwa bentuk tubuh Anda yang berubah dengan cepat dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, dan sebagai akibatnya menjadi kurang menarik.

Baca Juga: UPDATE! Ini Bocoran Clue Kode Voucher Badai Shopee 29 Agustus 2023, Segera Dapatkan Diskon Besar-Besaran

Kapan Anda harus menghindari berhubungan selama kehamilan?

Jika Anda merasakan nyeri: Jika Anda mengalami nyeri saat berhubungan seks, hentikan, tentu saja, lalu hubungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk menyelidikinya. “Jika semuanya baik-baik saja, Anda dapat melanjutkan aktivitas,” kata Dr Minkin.

Jika Anda mengalami persalinan prematur: Orang yang sedang hamil dan sedang dirawat karena berisiko melahirkan lebih awal, tidak boleh berhubungan dengan pasangan. Penelitian menemukan bahwa hubungan seksual dapat menjadi pemicu terjadinya persalinan prematur. Prostaglandin dalam sperma dapat menyebabkan kontraksi yang tidak diinginkan.

Jika Anda menderita plasenta previa: Ini adalah suatu kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim Anda. Anda harus menghindari hubungan seksual dan orgasme. Jika tidak, Anda berisiko menyebabkan plasenta berdarah, sehingga membahayakan Anda dan bayi Anda.

Baca Juga: Cek Kesetiaan Pacar, Ini 5 Cara Sadap HP Pacar Melalui Aplikasi WA Tanpa Diketahui

Jika Anda mengalami pendarahan yang tidak diketahui penyebabnya: Beberapa orang hamil mungkin mengalami pendarahan setelah berhubungan intim, karena leher rahim sangat lunak dan sensitif. Anda harus menghentikan hubungan seksual sampai Anda diperiksa oleh penyedia layanan kesehatan Anda untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Jika cairan ketuban bocor: Ini adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam kantung ketuban yang ada di dalam rahim. Biasanya kantung pecah saat persalinan dimulai, namun terkadang bisa pecah lebih awal sehingga mengakibatkan bocornya cairan ketuban. Jika hal ini terjadi, segera dapatkan bantuan medis, dan jangan melakukan apa pun yang dapat memasukkan bakteri ke dalam vagina, termasuk berhubungan seks atau menggunakan tampon.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x