Alat Kelamin Anda Bau Seperti Ini, Hati-Hati Penyakit Ini, Bukan AIDS Tapi Lebih Mematikan!

- 3 Maret 2023, 21:27 WIB
Ilustrasi Alat Kelamin Anda Bau Seperti Ini, Hati-Hati Penyakit Ini, Bukan AIDS Tapi...
Ilustrasi Alat Kelamin Anda Bau Seperti Ini, Hati-Hati Penyakit Ini, Bukan AIDS Tapi... /


PORTAL SULUT - Hati-hati jika alat kelamin anda berbau seperti ini. Ini merupakan tanda adanya penyakit mematikan. Bukan AIDS tapi penyakit ini.

Banyak yang tak menyadari dengan efek dari bau pada alat kelamin. Jika salah memprediksi, maka ancamannya bisa jadi terkena penyakit berbahaya ini.

Menurut data, penyakit ini merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbesar nomor 3 di Indonesia. Jadi jangan sepelekkan dengan penyakit ini.

Baca Juga: Ini Cara dan Tips Mengatasi Anak yang Masih Sering Mengompol

Lantas penyakit apa yang dimaksud?

Ya penyakit tersebut adalah kanker serviks. Ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks pada wanita menurut dr. Ema Surya Pertiwi, sebagimana dilansir dari kanal YouTube Emasuperr.

1. Kebiasaan Merokok

Kita ketahui bahwa rokok banyak sekali kandungan zat kimia berbahaya seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Zat berbahaya ini bisa meningkatkan resiko munculnya kanker, tidak hanya kanker hidung nasofaring, kanker paru-paru namun juga kanker serviks.

Perokok bukan bukan berarti hanya wanitanya yang merokok, namun juga wanita yang di lingkungan sekitarnya lingkungan kerja ataupun suaminya merokok.

Baca Juga: 5 Jenis Olahraga yang Mampu Membantu Untuk Meningkatkan Berat Badan

Wanita yang menghirup udara rokok tersebut menjadi perokok pasif.

Hal ini tetap bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks pada wanita sehingga disarankan hindari asap rokok dalam bentuk apapun.

2. Kebiasaan mencuci area Miss V dengan sabun sabun pembersih kewanitaan yang berbau wangi

Mencuci area Miss V dengan sabun pembersih kewanitaan tidak hanya memaparkan area Miss V dengan zat kimia.

Namun juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik di sana, sehingga meningkatkan munculnya bakteri jahat.

Selain itu meningkatkan munculnya resiko keputihan dan meningkatkan resiko munculnya kanker serviks.

Disarankan jika memang ingin memakai sabun pembersih cukup di area luarnya saja jangan sampai masuk kedalam dan jangan terlalu sering.

3. Kebiasaan menggunakan pembalut maupun pantyliner berkepanjangan

Wanita yang ketika menstruasi jarang mengganti pembalutnya lebih dari delapan jam.

Wanita yang menggunakan satu pembalut setiap hari serta menggunakan pembalut berkepanjangan lebih dari tujuh hari di setiap siklus menstruasi.

Jika dilakukan terus-menerus secara berulang hal ini bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks pada wanita,

Hal ini dikarenakan pembalut maupun panty liner terdapat beberapa zat-zat kimia seperti dioksin dan klorin.

Zat ini ketika digunakan untuk menstruasi secara jarang tidak memberikan masalah apapun pada wanita.

Namun jika digunakan berkepanjangan bahkan sampai setiap bulan pakai pantiliner pembalut sepanjang hari.

Hal ini jika diakumulasi terus-menerus bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks pada wanita.

Lebih baik jangan menggunakan panty liner sepanjang hari tapi gantilah celana dalam dan rajinlah mencuci celana dalam untuk mengamankan kesehatan area Miss V.

4. Memiliki partner bercinta lebih dari satu

Berganti-ganti partner saat bercinta bisa meningkatkan penularan HPV imun papilloma virus

yang menjadi penyebab utama dari kanker serviks.

Jika wanita punya resiko berganti ganti pasangan, disarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Atau memproteksi diri dengan menggunakan pengaman serta melakukan vaksin kanker serviks untuk mencegah munculnya kanker serviks pada tubuh.

Baca Juga: Sel Tumor Lari Tunggang Langgang Gegara Buah Nikmat Anjuran dr. Zaidul Akbar Ini

5. Kebiasaan bercinta saat menstruasi

Ketika menstruasi mulut servis akan terbuka dengan lebar, hal ini akan meningkatkan resiko infeksi maupun peradangan pada area mulut serviks.

Sehingga ketika dilakukan dengan sering, hal bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks pada wanita.

6. Mengalami perdarahan perdarahan yang abnormal atau tidak sehat

Mengalami perdarahan perdarahan yang tidak sehat perlu diwaspadai, seperti perdarahan saat bercinta.

Jika bercinta lalu tengah-tengah percintaan sering mengalami perdarahan, entah flek atau bercak bercak darah, maka perlu diwaspadai.

Kedua, perdarahan bercak di luar siklus menstruasi, asalnya siklus menstruasi kalian biasanya selesai dalam waktu 5 hari.

Namun di hari ke 10, 11, 12 muncul bercak-bercak darah lalu berhenti dan siklus menstruasi berputar lagi.

Jika terjadi sekali dua kali tidak masalah, namun jika bercak darah itu muncul terus-menerus setiap kalian mau menstruasi maka perlu diwaspadai.

7. Sering keputihan berbau tidak sedap dan berkepanjangan

Misalnya sudah berobat ke dokter, sudah menjalankan pola hidup sehat untuk mengurangi keputihan, sudah minum obat tapi keputihan, tapi tidak kunjung hilang dan terus-menerus bertambah.

Apalagi keputihannya disertai dengan rasa gatal, panas dan perih yang tidak kunjung hilang walaupun sudah diberikan obat oleh dokter.

Disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear untuk mengidentifikasi apakah ada resiko kanker serviks pada wanita.

Pap smear sangat disarankan dilakukan secara rutin oleh wanita yang sudah melakukan percintaan secara aktif atau wanita di usia 21 tahun ke atas.

Disarankan rutin melakukan pap smear sekitar 3-5 tahun sekali untuk mengetahui resiko munculnya kanker serviks pada wanita.

Apalagi kalau misalnya ada gejala keputihan gatal-gatal, tidak enak perih, panas dan rasa yang sangat tidak nyaman pada area Miss V.

8. Riwayat penggunaan kontrasepsi atau KB

Wanita yang menggunakan KB hormonal faktor resikonya lebih tinggi terkena kanker serviks.

Terutama wanita yang menggunakan pil KB hormonal dalam jangka waktu lebih dari lima tahun bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks.

Makanya perlu diperhatikan terhadap tubuh sendiri, kalau misalnya ada resiko gangguan hormonal pada tubuh disarankan lebih baik pilih KB yang non hormonal.

Seperti KB Ayudi non hormonal maupun kondom.

Namun kalau misalkan memang tidak ada gangguan hormon, baik-baik saja tidak ada resiko munculnya kanker serviks maka aman-aman saja menggunakan tablet hormonal.

Demikianlah beberapa kebiasaan yang dapat memicu munculnya kanker serviks menurut dr. Ema Surya Pertiwi.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah