6 Tanda Menstruasi Tidak Normal, Bisa Membuat Wanita Sulit Hamil, Ini Kata dr. Ema Surya Pertiwi

- 22 Oktober 2022, 11:09 WIB
Ilustrasi. Tanda haid kalian tidak normal
Ilustrasi. Tanda haid kalian tidak normal /Pixabay/

PORTAL SULUT- dr. Ema Surya Pertiwi akan membagikan informasi mengenai 6 tanda mestruasi yang tidak normal.

Hal tersebut juga dapat menyebabkan seorang wanita menjadi sulit hamil kata dr. Ema Surya Pertiwi.

Jika siklus menstruasi tidak teratur akan menyebabkan wanita sulit untuk menentukan masa subur mereka.

Baca Juga: 776.556 Pekerja Masuk Daftar Penerima BSU Tahap 6, Cek di Sini Status Kamu!

Sehingga bagi yang ingin menjalani program hamil, tingkat kesuksesannya sangat kecil.

Dilansir portalsulut.com melalui kanal YouTube Emasuperr tanggal 28 Oktober 2022, inilah 6 tanda haid kalian tidak normal, diantaranya:

 

1. Sering telat menstruasi tetapi tidak hamil.

Ketika kita mengalami telat menstruasi atau datang bulan akan menyebabkan dua hal yaitu sulit untuk menentukan masa subur atau ovulasi.

Hal yang kedua adalah faktor kesehatan, bisa jadi ada masalah serius pada tubuh kalian.

Penyebab dari telat mendapatkan menstruasi, misalnya PCOS, Hypothyroid, defisiensi nutrisi tertentu misalnya seng, adanya gangguan hormon pada wanita.

Melakukan diet yang ekstrim juga bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi terganggu atau telat.

Penggunaan KB hormonal, seperti melepas KB implant, suntik ataupun IUD hormonal juga bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi berantakan.

Stress entah stress di tempat pekerjaan, stress dalam sekolah maupun stress dalam rumah tangga juga bisa mempengaruhi seorang wanita mengalami telat menstruasi.

Baca Juga: Sering Diremehkan, 6 Weton Ini Akan Menjadi Orang yang Sukses di Masa Depan

2. Jumlah darah haid

Ketika menstruasi perlu diperhatikan jumlah darah yang keluar apakah darah terlalu banyak keluar atau Menoragia, atau darah terlalu sedikit atau Light Period.

Sepintas jumlah darah menstruasi tidak berpengaruh terhadap kesuburan wanita, asalkan siklus menstruasi teratur.

Siklus menstruasi yang normal terjadi pada wanita adalah antara 21 sampai 35 hari.

Tetapi banyak wanita yang mengalami masalah kesuburan ketika darah menstruasi yang keluar terlalu banyak atau menoragia.

Saat darah menstruasi yang dihasilkan terlalu banyak, bisa menyebabkan wanita sulit mempertahankan kehamilan yang sehat.

Misalnya fibroid atau polip Rahim, adanya endometriosis, penyakit radang panggul atau gangguan hormon.

Cara menentukan darah menstruasi tersebut sangat banyak yaitu, sering mengganti pembalut, ketika menstruasi, mengalami gejala kekurangan darah, pusing, pingsan dan sesak nafas.

"Jika kalian mengalami darah menstruasi yang banyak, maka lebih baik dikonsultasikan dengan dokter," ucap dr. Ema Surya Pertiwi.

Beda kasus dengan darah menstruasi yang sedikit, karena hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kesuburan.

"Jika sudah 1 tahun mencoba tidak kunjung hamil, segera konsultasikan ke dokter, karena ada ketidak seimbangan hormon, melepas KB hormonal, adanya gangguan PCOS ataupun gangguan hormon lainnya," kata dr. Ema Surya Pertiwi.

 

3. Panjang siklus menstruasi yang tidak normal

Rata-rata siklus haid pada wanita adalah 28 hari, bisa mundur 7 hari ataupun maju 7 hari.

Siklus haid bisa terjadi sekitar 21 hari sampai 35 hari, siklus menstruasi ini dihitung dari hari pertama menstruasi hingga menstruasi berikutnya.

Misalnya jika menstruasi di tanggal 1 lalu siklus menstruasi berikutnya di tanggal 30 maka siklus menstruasi sekitar 30 hari.

Jika siklus menstruasi kalian tidak normal, seperti polimenorea atau siklus haid lebih dari 35 hari, ataupun hipomenorea atau siklus haid kurang dari 21 hari.

Siklus menstruasi yang terlalu panjang lebih dari 3 bulan berturut-turut dapat menyebabkan periode anovulasi.

Anovolasi terjadi dimana seorang wanita mengalami menstruasi tetapi tidak terjadi ovulasi.

Sel telur tidak matang, sehingga walaupun dibuahi sperma tetap tidak dapat hamil.

Polimenorea ini disebabkan banyak hal, misalnya gangguan hormon, kelenjar tiroid maupun adrenalin, adanya polip Rahim, fibroid, PCOS, gangguan berat badan entah gemuk ataupun kurus.

Hipomenorea ini jika terjadi lebih dari 3 kali berturut-turut bisa menyebabkan cacat fase luteal yang menyebabkan gagal ovulasi.

Selama fase luteal jika sel telur berhasil dibuahi, wanita akan mengalami peningkatan progesterone yang membuat dinding endometrium menebal sebagai tempat hidup janin.

Dibutuhkan waktu minimal 7 hari setelah pembuahan agar janin bisa berkembang, idealnya fase luteal yang sehat ini rata-rata 14 hari.

Tetapi di rentang waktu 7 hingga 14 hari ini terjadi pendarahan atau menstruasi, wanita tidak berhasil meningkatkan hormon progesterone maka akan terjadi kegagalan kehamilan.

Hipomenorea bisa terjadi pada wanita yang memiliki lemak tubuh sedikit atau terlalu kurus, terlalu sering melakukan olahraga ekstrim atau diet ketat.

Selain itu, adanya sindrom asherman, dimana wanita mengalami riwayat kuret ataupun keguguran sebelumnya.

Hal ini menyebabkan jaringan pada rahim menebal sehingga terjadi perlengketan rahim ataupun ketidakseimbangan hormon dan stres.

Baca Juga: Rezeki Tiada Habisnya! Berikut 4 Weton yang Sulit Miskin Sampai Akhir Tahun 2022 Menurut Primbon Jawa

4. Bercak perdarahan

Jika wanita berhasil hamil akan mengalami bercak perdarahan berwarna pink atau sedikit kemerahan dan hanya setetes dua tetes selama 2 hari.

"Namun jika bercak itu berjumlah lumayan banyak, berwarna merah terang dan gelap dan periodenya lebih dari 3 hari maka hal tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh untuk mempertahankan kehamilan," terang dr. Ema Surya Pertiwi.

Haid bercak darah sering terjadi akibat hormon progesterone terlalu rendah atau hormon estrogen terlalu tinggi.

Sehingga endometrium yang seharusnya bisa mempertahankan janin mengalami penipisan sehingga menyebabkan kegagalan kehamilan.

 

5. Nyeri berlebihan atau Dismenore

Dismenore ini wajar terjadi akibat kontraksi rahim untuk meluruhkan dinding endometrium saat menstruasi.

Dismenore ini dianggap tidak wajar jika nyeri teramat sangat, pingsan dan lemah mengganggu aktifitas, maka harus segera di konsultasikan kepada dokter.

Dismenore bisa terjadi karena fibroid rahim, endometriosis radang panggul, tumor ataupun adanya infeksi pada rahim.

Baca Juga: Menurut Primbon 6 Weton Ini Bakal Punya Pengaruh Besar di Masa Depan, Mereka Berjiwa Pemimpin

6. Amenorea

Amenorea adalah keadaan dimana wanita tidak mengalami haid dalam periode lebih dari 3 bulan.

"Seorang wanita dapat mengalami amenorea yang normal jika sedang hamil, menggunakan KB hormonal ataupun menopause," kata dr. Ema Surya Pertiwi.

Penyebab dari amenorea adalah kegemukan, kelainan ovulasi, gangguan hormonal, gangguan makan, diet ekstrim, genetik, gangguan thyroid dan PCOS.

"Jika kalian adalah wanita usia subur diatas 20 tahun dan tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan, segera konsultasikan ke dokter terdekat ya," tutup dr. Ema Surya Pertiwi.***

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah