Hati-hati, Golongan Darah Ini Paling Beresiko Kena Stroke Menurut Studi

- 14 Oktober 2022, 18:49 WIB
Ilustrasi Stroke. Hati-hati, Golongan Darah Ini Paling Beresiko Kena Stroke Menurut Studi
Ilustrasi Stroke. Hati-hati, Golongan Darah Ini Paling Beresiko Kena Stroke Menurut Studi /Instagram @indonesia_ramah_lansia/


PORTAL SULUT - Tak banyak yang tahu, ternyata menurut penelitian, ada golongan darah yang beresiko terkena stroke di usia muda.

Penulis studi Braxton D. Mitchell, PhD, MPH, dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Baltimore mengatakan, golongan darah non-O sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko stroke dini.

Tetapi temuan meta-analisis menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara golongan darah ini dengan stroke awal dibandingkan dengan stroke lanjut, dan dalam menghubungkan risiko sebagian besar dengan golongan darah A.

Baca Juga: Lihat Kepribadian Seseorang Berdasar Golongan Darah A, B, AB, dan O

Secara khusus, kami menemukan bahwa golongan darah A memiliki risiko stroke dini. Mereka lebih mungkin mengalami pembekuan darah.

“Meta-analisis kami menunjukkan bahwa varian gen yang terkait dengan golongan darah A dan O mewakili hampir semua yang terkait secara genetik dengan stroke dini," ujarnya, melansir dari laman American Academy of Neurology.

Ia menjelaskan, orang dengan varian gen ini mungkin lebih mungkin mengembangkan pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke.

Meta-analisis melibatkan tinjauan 48 studi tentang genetika dan stroke iskemik dari Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Penelitian tersebut melibatkan 16.927 orang dengan stroke dan 576.353 orang yang tidak mengalami stroke.

Dari mereka yang terkena stroke, 5.825 orang mengalami stroke onset dini dan 9.269 orang mengalami stroke onset lambat.

Stroke awitan dini didefinisikan sebagai stroke iskemik yang terjadi sebelum usia 60 tahun dan stroke awitan lambat pada usia lebih dari 60 tahun.

Para peneliti melihat semua kromosom untuk mengidentifikasi varian genetik yang terkait dengan stroke.

Mereka menemukan hubungan antara stroke dini dan area kromosom yang mencakup gen yang menentukan golongan darah A, AB, B atau O.

Mereka kemudian membagi peserta menjadi golongan darah A, AB, B dan O.

Mereka membandingkan prevalensi golongan darah tersebut pada orang dengan stroke awal, stroke lanjut dan orang yang tidak mengalami stroke.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan stroke awal lebih mungkin memiliki golongan darah A dan cenderung memiliki golongan darah O dibandingkan dengan orang-orang dengan stroke lanjut dan orang-orang tanpa stroke.

Baca Juga: Terungkap! Obat Alami Mengatasi Cacingan, Salah Satunya Bisa Dengan Mengunakan Kunyit

Baik stroke awal dan akhir juga lebih mungkin memiliki golongan darah B dibandingkan dengan kontrol.

Ketika melihat orang-orang keturunan Eropa dan membandingkan 5.825 orang dengan stroke dini dengan 29.320 orang yang tidak mengalami stroke.

Mmeta-analisis menemukan bahwa 48 persen orang dengan stroke awal memiliki golongan darah A dibandingkan dengan 45 persen orang dengan stroke lanjut. Dan 44 persen orang tanpa stroke.

Mereka juga menemukan 35 persen orang dengan stroke awal memiliki golongan darah O dibandingkan dengan 39 persen orang dengan stroke lanjut dan 41 persen orang tanpa stroke.

Setelah disesuaikan dengan jenis kelamin dan faktor lainnya, peneliti menemukan mereka yang memiliki golongan darah A memiliki risiko 16 persen lebih tinggi mengalami stroke dini dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Mereka yang memiliki golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah terkena stroke dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

“Pekerjaan ini memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan dan perubahan awal stroke,” kata Jennifer Juhl Majersik, MD, MS, dari University of Utah dan Fellow dari American Academy of Neurology, yang menulis editorial yang menyertai penelitian tersebut.

Menurutnya, penelitian di masa depan diperlukan untuk membantu mengembangkan pemahaman yang lebih tepat tentang bagaimana stroke berkembang.

Baca Juga: Kasus Gancet saat Hubungan Intim, Ini Penyebab dan Solusinya Menurut dr. Haekal Anshari

Ini dapat mengarah pada perawatan pencegahan yang ditargetkan untuk stroke onset dini, yang dapat menghasilkan lebih sedikit kecacatan selama tahun-tahun paling produktif orang-orang.

Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah keragaman yang terbatas di antara peserta, meskipun 35 persen dari peserta adalah keturunan non-Eropa.

Sebagai informasi, studi ini didukung oleh Institut Kesehatan Nasional dan Departemen Urusan Veteran.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah