Lima Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Kurangi Risiko Kanker Payudara, Termasuk Duduk Tak Terlalu Lama

- 12 Oktober 2022, 22:32 WIB
Ilustrasi berolahraga.  Lima kebiasaan sederhana ini ternyata bisa bisa mengurangi risiko kanker payudara. Anda bisa mencobanya.
Ilustrasi berolahraga. Lima kebiasaan sederhana ini ternyata bisa bisa mengurangi risiko kanker payudara. Anda bisa mencobanya. /Foto: Freepik/

 

PORTAL SULUT - Lima kebiasaan sederhana ini ternyata bisa bisa mengurangi risiko kanker payudara.

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia.

Kanker payudara juga menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Baca Juga: Bukan hanya Bikin Tak Nyaman, Bau Keringat juga Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Sebanyak 70 persen di antaranya terdeteksi sudah di tahap lanjut.

Tak hanya pada perempuan, kanker payudara juga dapat menyerang laki-laki Kendati kasus ini memang jarang terjadi.

Faktor pemicu jenis kanker ini ada bermacam-macam, mulai dari genetiknya, gaya hidup yang tidak sehat.

Namun demikian, kanker payudara bisa dicegah. Ada beberapa kebiasaan sederhan yang bisa mengurangi risiko kanker payudara.

Berikut lima kebiasaan sederhana yang bisa cegah kanker payudara seperti dilansir PortalSulut.com dari kanal YouTube Sehat Secara Alami.

1. Konsumsi Lebih Banyak Serat

Perempuan yang makan lebih banyak makanan berserat tinggi di usia muda terbukti menurunkan risiko kanker payudara secara keseluruhan sebesar 16 persen.

Baca Juga: Inilah 3 Makanan Penurun Gula Darah, Yang Tidak Kita Ketahui

Demikian juga pada pada wanita sebelum menopause, persentasenya hingga 24 persen.

Untuk setiap tambahan 10 gram asupan serat setiap hari selama masa dewasa awal risiko kanker payudara perempuan turun 13 persen.

Menurut para ahli, konsumsi makanan kaya serat dapat mengurangi risiko kanker payudara karena mengurangi kadar estrogen yang tinggi dalam darah.

Estrogen diketahui menjadi salah satu penyebab tumor payudara.

2. Lebih Sering Berdiri

Penelitian dari American Cancer Society menemukan bahwa perempuan yang duduk selama enam jam atau lebih setiap harinya mungkin mengembangkan melanoma dan kanker payudara invasif.

Persentasenya, 10 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan yang duduk kurang dari tiga jam setiap hari.

Untuk itu peneliti dalam studi ini menyarankan untuk lebih sering jalan kaki dan berdiri selama satu atau dua menit setiap jam.

3. Makan Malam Sebelum 21.00

Baca Juga: Jangan Sarapan dengan Makanan Jenis Ini, Bisa Bikin Mengantuk Sepanjang Hari

Menurut temuan dalam International Journal of Cancer, individu yang makan malam sebelum pukul 21.00 dan menunggu setidaknya dua jam sebelum tidur memiliki risiko terkena kanker payudara dan prostat 20% lebih rendah.

Hal ini dibandingkan dengan mereka yang makan malam setelah 10.00 atau yang langsung tidur setelah makan.

Akan tetapi para peneliti berteori, tidur dengan perut penuh kemungkinan akan mengganggu ritme sirkadian.

Sehingga alih-alih bisa tidur nyenyak dan bangun dengan bugar tubuh Justru harus bekerja keras untuk mencerna dan metabolisme makanan.

4. Rajin berolahraga

Selama ini olahraga dikenal sebagai aktivitas yang bermanfaat bagi Kesehatan.

Lebih lanjut peneliti juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara.

Olahraga dapat mengurangi peradangan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan lemak tubuh yang dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah.

Dalam studi jama onkologi tahun 2015, penelitian mengemukakan bahwa 300 menit aktivitas fisik per minggu sangat ideal untuk pencegahan kanker payudara.

Baca Juga: Kebiasaan Anak Muda yang Memicu Penyakit Jantung

5. Menyusui

Perempuan yang menyusui memiliki risiko kanker yang lebih rendah terutama pada perempuan yang menyusui lebih dari setahun.

Hal ini dimungkinkan karena memproduksi susu dapat membatasi kelainan pada sel payudara.

Sebagian besar perempuan lebih jarang atau bahkan tidak mengalami menstruasi selama mereka menyusui yang artinya tingkat estrogen pada masa menyusui lebih rendah.***

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x