Serangan Asma: Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

- 2 Oktober 2022, 12:44 WIB
Ilustrasi inhaler. Yang pertama harus dilakukan bila mendapat serangan asama adalah tenangkan diri, atur napas hindari panik, hindari pemicunya.
Ilustrasi inhaler. Yang pertama harus dilakukan bila mendapat serangan asama adalah tenangkan diri, atur napas hindari panik, hindari pemicunya. /Images/Pixabay

Asma ada derajatnya, dari derajat yang paling ringan namanya penyakit Intermiten sampai dengan derajat yang diatas Intermiten adalah Persisten.

Persisten ini dapat kita bagi lagi menjadi persisten ringan, sedang dan berat.

Gejala atau tanda-tanda asma yang paling berat adalah batuk yang disertai dengan sesak nafas yang berbunyi.

Baca Juga: Inilah 9 Makanan Yang Baik Untuk Penderita Asam Lambung

Jadi biasanya ini lebih banyak pada saat ekspirasi atau pada saat menghembuskan nafas, tetapi bisa juga terjadi bunyi pada saat menghirup ataupun mengeluarkan nafas.

Tetapi bunyinya lebih banyak pada saat mengeluarkan napas. Lebih banyak disebabkan karena penyakit genetik.

Yang diturunkan dari ayah atau ibu atau dari kakek, nenek atau bahkan dari buyutnya. Penyakit ini merupakan penyakit genetik sehingga penyakit ini tidak bisa sembuh tetapi bisa untuk dikontrol.

Asma akan dibawa sampai seseorang itu meninggal, tetapi kondisi asma itu bukan berarti selalu sesak setiap saat.

Pada asma yang terkontrol, seseorang akan dapat melakukan aktivitas atau hidup sebagaimana orang normal biasanya.

Cara pencegahan yang pertama adalah menghindari pemicunya. Pemicu asma pada setiap orang bisa berbeda-beda.

Halaman:

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah