6 Tanda Tekanan Darah Tinggi yang Sering Tak Disadari, Cepat Kenali Sebelum Kena Stroke dan Serangan Jantung!

- 14 September 2022, 11:37 WIB
Ilustrasi Penyakit hipertensi.
Ilustrasi Penyakit hipertensi. /Muhammad Faiz/

PORTAL SULUT – Dalam jangka panjang, peningkatan tekanan dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.

Hipertensi cukup umum. Faktanya, hampir setengah dari orang dewasa sekarang dapat didiagnosis dengan kondisi ini.

Hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun. Biasanya, kamu tidak melihat gejala apa pun.

Baca Juga: Info Terbaru! Berikut Ini Berkas yang Harus Disiapkan Untuk Mendaftar CPNS dan PPPK pada September 2022

Pengukuran tekanan darah memperhitungkan berapa banyak darah yang melewati pembuluh darah dan jumlah resistensi darah bertemu saat jantung memompa.

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, terjadi ketika kekuatan darah mendorong melalui pembuluh darah secara konsisten terlalu tinggi.

Pembuluh darah yang sempit, juga dikenal sebagai arteri, pembuluh darah ini lebih banyak resistensi untuk aliran darah.

Semakin sempit arteri, semakin banyak resistensi yang ada, dan semakin tinggi tekanan darah.

Tetapi bahkan tanpa gejala, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, terutama otak, jantung, mata, dan ginjal.

Deteksi dini sangat penting. Pembacaan tekanan darah secara teratur dapat membantu melihat adanya perubahan.

Jika tekanan darah meningkat, dokter mungkin meminta kamu memeriksa tekanan darah selama beberapa minggu untuk melihat apakah jumlahnya tetap tinggi atau turun kembali ke tingkat normal.

Pengobatan untuk hipertensi termasuk obat resep dan perubahan gaya hidup sehat.

Jika kondisi ini tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.

Dua angka menentukan pembacaan tekanan darah.

Tekanan sistolik (angka atas) menunjukkan tekanan di arteri saat jantung kamu berdetak dan memompa darah.

Tekanan diastolik (angka bawah) adalah pembacaan tekanan di arteri kamu di antara detak jantung.

Lima kategori menentukan pembacaan tekanan darah untuk orang dewasa:

-       Sehat: Pembacaan tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 milimeter merkuri (mm Hg).

-       Peningkatan: Angka sistolik antara 120 dan 129 mm Hg, dan angka diastolik kurang dari 80 mm Hg.

Dokter biasanya tidak mengobati tekanan darah tinggi dengan obat-obatan.

Sebagai gantinya, dokter mungkin mendorong perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan angka.

-       Tahap 1 hipertensi: Angka sistolik antara 130 dan 139 mm Hg, atau angka diastolik antara 80 dan 89 mm Hg.

-       Tahap 2 hipertensi: Angka sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi, atau angka diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.

-       Krisis hipertensi: Angka sistolik lebih dari 180 mm Hg, atau angka diastolik lebih dari 120 mm Hg.

Tekanan darah dalam kisaran ini membutuhkan perhatian medis yang mendesak.

Jika ada gejala seperti nyeri dada, sakit kepala, sesak napas, atau perubahan visual terjadi saat tekanan darah setinggi ini, perawatan medis di ruang gawat darurat diperlukan.

Hipertensi umumnya merupakan kondisi tidak terdeteksi.

Banyak orang tidak akan mengalami gejala apa pun.

Mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk kondisi tersebut mencapai tingkat yang cukup parah sehingga gejalanya menjadi jelas.

Bahkan kemudian, gejala-gejala ini dapat dikaitkan dengan masalah lain.

Seseorang dengan hipertensi mungkin tidak memperhatikan gejala apa pun, sehingga orang sering menyebutnya sebagai “pembunuh diam-diam.”

Tanpa deteksi, hipertensi dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan organ lain, seperti ginjal.

Sangat penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur.

Baca Juga: Semua Penyakit Sembuh, Cukup Ucapkan 3 Surah Ini Sebelum Tidur Kata Syekh Ali Jaber

Dalam kasus yang jarang dan parah, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan:

-       berkeringat

-       kecemasan

-       masalah tidur

-       memerah

-       sakit kepala

-       mimisan

Namun, kebanyakan orang dengan hipertensi tidak akan mengalami gejala sama sekali.

Jika tekanan darah tinggi menjadi krisis hipertensi, seseorang mungkin mengalami sakit kepala dan mimisan.

Demikianlah gejala hipertensi atau darah tinggi sebagaimana yang dilansir Portal Sulut dari Healthline dan Medical News Today pada 14 September 2022.
Semoga bermanfaat dan sehat selalu.***

 

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah