Tips Agar Anak Terhindar Dari Kejahatan Pelecehan Seksual Oleh Dra. Perwitasari

- 13 September 2022, 07:51 WIB
Ilustrasi Anak Dibawah Umur Diperkosa
Ilustrasi Anak Dibawah Umur Diperkosa /Pixabay/Greyerbaby

PORTAL SULUT - Berikut ulasan tentang tips bagaimana melakukan pendidikan seksual pada anak-anak menurut dra. Perwitasari.

Pendidikan seksual adalah bagaimana kita mengajarkan kepada anak-anak kita, agar mengenal dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang tua yang merasa tabu dan saru membicarakan tentang pendidikan seksual.

Baca Juga: Pola Makan Tidak Teratur, Jenis Penyakit ini yang Akan Muncul di Dalam Tubuh

Padahal pendidikan seksual ini merupkan sesuatu yang penting untuk diketahui oleh anak-anak agar mawas diri sejak dini.

Justru agar mereka sejak dini bisa menjaga diri dan menghargai dirinya ketika pendidikan seksual sudah diajarkan dari masih anak-anak.

Dra. Perwitasari menambahkan, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang nantinya sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing.

Anak-anak perlu mempunyai harga diri dan punya rasa bangga akan dirinya, anak-anak ini juga nantinya perlu menjaga diri dari kejahatan-kejahatan seksual.

Dengan pendidikan seksual, kita harapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang memiliki rasa percaya diri serta memiliki keyakinan diri.

Dan mengetahui apa yang harus dilakukan sesuai dengan jenis kelamin masing-masing dan bisa menjaga dirinya ungkap dra. Perwitasari.

Dilansir dari laman Facebook Sahabat Keluarga, Selasa 13 September 2022. Berikut tips mengenalkan pendidikan seksual pada anak-anak menurut Dra. Perwitasari.

1. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah mengenalkan pada anak bahwa tubuhnya berharga.

Kenalkan kepada mereka bagian-bagian tubuh mana yang boleh disentuh, boleh dilihat dan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh dan yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain.

Anak-anak perlu tahu ada 4 bagian tubuh yang harus dijaga, tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain dan tidak boleh disentuh yaitu:

Bagian bibir, bagian dada, bagian depan kemaluan organ reproduksi dan bagian belakang. Kenalkan kepada anak-anak dari mulai sedini mungkin.

Gunakan bahasa yang sederhana, bahasa sehari-hari dan gunakan bahasa yang dipahami oleh anak.

Ajarkan kepada mereka bagaimana mereka dapat menjaga dirinya dan meyakini bahwa tubuhnya berharga.

2. Ayah bunda perlu mengajarkan konsep perbedaan jenis kelamin pada anak, kenalkanlah kepada mereka perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Jelaskan bahwa anak perempuan nantinya akan menjadi seorang ibu dan anak laki-laki menjadi seorang ayah, kenalkan perbedaan berpakaian antara laki-laki dan perempuan.

Sehingga anak betul-betul menyadari bahwa antara laki-laki dan perempuan ada perbedaan, bukan hanya pada saat berpenampilan tapi juga pada hal-hal yang mendasar.

3. Ajarkan kepada anak bagaimana mereka berperilaku sesuai dengan norma-norma dan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Bagaimana anak bisa mengetahui bahwa ada batasan-batasan dalam berperilaku dalam masyarakat sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.

Misalnya pada saat berpakaian, tempat-tempat mana yang boleh membuka pakaian dan tempat mana yang tidak boleh membuka pakaian atau menjaga dirinya.

Batasan-batasan ini penting untuk diajarkan kepada anak agar mereka bisa menghargai dirinya.

Mereka bisa belajar bagaimana bertingkah laku sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing.

4. Membatasi aktifitas menonton TV kepada anak, ayah bunda tentu mengetahui bahwa aktifitas menonton televisi memberikan dampak yang tidak baik kepada anak.

Bukan hanya pada lamanya tayangan itu ditonton, tapi juga pada isi tayangannya. Ayah bunda harus memastikan bahwa tayangan yang ditonton anak adalah tayangan yang edukatif.

Pastikan bahwa anak kita diajarkan untuk memilih tayangan mana yang positif dan tayangan mana yang bermanfaat.

Lebih baik ayah bunda mengajak bermain, berinteraksi dengan berkomunikasi dengan mereka, dari pada mereka asik menonton TV.

5. Ajarkan kepada anak untuk bijak menggunakan gadget-nya. Kita tahu bahwa dalam gadget tentu ada hal yang positif tapi juga ada hal yang negatif.

Yang mungkin belum pantas untuk dilihat oleh anak-anak, pastikan pada saat mereka berinteraksi dengan gadget-nya, ayah bunda selalu mengawasi mereka.

Ayah bunda perlu memastikan bahwa diusia 0-2 tahun anak harus bebas dari gadget dan diusia berikutnya pengawasan dan kontrol dari orang tua harus dilakukan.

Tentu saja penjelasan atau edukasi tentang dampak dan hal-hal yang tidak baik yang dapat terjadi saat mereka berinteraksi dengan gadget perlu dijelaskan.

Mana konten-konten yang memang layak untuk dilihat oleh anak-anak dan mana konten yang sebetulnya tidak layak dan tidak pantas untuk dilihat oleh anak-anak.

6. Tumbuhkan rasa percaya anak kepada ayah bunda, buatlah supaya anak nyaman untuk bercerita kepada ayah bunda meskipun itu hal-hal yang kurang baik.

Yakinkan kepada mereka bahwa ayah bunda siap untuk menerima apapun yang anak-anak ingin ceritakan.

Sehingga disini ayah bunda perlu perhatikan respon yang keluar pada saat anak bercerita, pastikan tidak ada penilaian ataupun menyalahkan.

Biarkan mereka bercerita kepada ayah bunda apapun yang mereka alami, apa yang mereka lihat, apa yang mereka saksikan, sehingga kita bisa mengetahui apa yang mereka rasakan.

7. Diskusi Sederhana tentang pendidikan seksual dapat dilakukan dengan cara mengajak anak berdiskusi akan fakta-fakta yang terjadi sehari-hari dilingkungan mereka.

Berilah kesempatan kepada mereka untuk menanyakan hal-hal yang mungkin selama ini dianggap tabu dan saru, jelaskan dengan kalimat yang lembut dan menyenangkan.

Lebih baik mereka menanyakan hal-hal itu kepada orang tua daripada mereka menanyakan kepada orang lain atau tempat lain yang mungkin tidak bisa dapat dipertanggung jawabkan jawabannya.

Oleh karena itu, pastikan orang tua memiliki waktu untuk bersama anak-anak mendiskusikannya, tentu saja dengan bahasa yang tidak fulgar dan tidak menakut-nakuti.

Sesuaikan juga dengan usia anak penjelasannya, untuk anak balita tentu lebih perlu dengan bahasa yang sederhana.

Sementara anak yang lebih dewasa, remaja dan diatasnya penjelasannya perlu diperdalam lagi. Jadi perlu diperhatikan usia anak yang akan diajak untuk bercerita.

8. Adalah bagaimana kita mengajarkan kepada anak-anak tentang lingkungan sekitarnya, anak perlu tahu mana keluarga inti, mana kenalan, mana teman dan juga mana orang asing.

Mereka perlu tahu bagaimana membedakan interaksi dengan lingkungan keluarga terdekat, teman, kerabat ataupun dengan orang asing.

Mereka juga harus tahu bagaimana batasan-batasannya, apa yang perlu diketahui oleh keluarga dan mana yang tidak boleh diketahui oleh orang asing.

9. Yang terakhir adalah untuk mempersiapkan anak-anak menjelang pubertas, pada saat anak memasuki usia menjelang masa pubertas.

Kita sebagai orang tua perlu memperhatikan mereka dengan pendidikan seksual yang sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.

Kepada anak laki-laki perlu kita siapkan, kenalkan bahwa mereka nanti akan mengalami perubahan-perubahan pada fisiknya.

Perubahan pada suaranya, perubahan pada tubuhnya yang akan berbulu dibeberapa bagian dan sebagainya.

Baca Juga: Kata dr. Zaidul Akbar, Cuma Makan Makanan Ini Kulit Akan Tampak Lebih Cerah dan Cantik Alami

Perlu dikenalkan bahwa mereka nanti akan mengalami apa yang disebut sebagai mimpi basah, perlu diajarkan juga apa yang harus mereka lakukan ketika hal itu mereka alami.

Demikian juga kepada anak perempuan, kita kenalkan bahwa suatu saat nanti menjelang puber mereka akan mengalami perubahan-perubahan pada fisiknya.

Perubahan pada bagian dadanya, perubahan pada alat kelaminnya, perubahan bentuk tubuh dan sebagainya.

Bahwa mereka nanti akan mengalami apa yang disebut dengan menstruasi dan mereka harus diajarkan apa yang harus mereka lakukan pada saat mereka mengalami menstruasi.

Pendidikan seksual kepada anak adalah bentuk kepedulian ayah bunda, pastikan di rumah dilakukan pengasuhan yang baik, benar dan menyenangkan.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x