Golongan Darah Ini Beresiko Besar Terkena Stroke Menurut Para Peneliti

- 11 September 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi. Pertolongan pertama pada pasien stroke dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup
Ilustrasi. Pertolongan pertama pada pasien stroke dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup /Freepik/

PORTAL SULUT - Menurut para peneliti ada golongan darah yang memiliki resiko besar terkena stroke.

Penulis studi Braxton D. Mitchell, PhD, MPH, dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Baltimore mengatakan, golongan darah non-O sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko stroke dini.

Tetapi temuan meta-analisis menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara golongan darah ini dengan stroke awal dibandingkan dengan stroke lanjut, dan dalam menghubungkan risiko sebagian besar dengan golongan darah A.

Secara khusus, peneliti menemukan bahwa golongan darah A memiliki risiko stroke dini. Mereka lebih mungkin mengalami pembekuan darah.

“Meta-analisis kami menunjukkan bahwa varian gen yang terkait dengan golongan darah A dan O mewakili hampir semua yang terkait secara genetik dengan stroke dini," ujarnya, melansir dari American Academy of Neurology.

Ia menjelaskan, orang dengan varian gen ini mungkin lebih mungkin mengembangkan pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke.

Baca Juga: Amalkan Dzikir ini Agar Hati Tenang dan Hidup Tentram Kata Gus Baha

Meta-analisis melibatkan tinjauan 48 studi tentang genetika dan stroke iskemik dari Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Penelitian tersebut melibatkan 16.927 orang dengan stroke dan 576.353 orang yang tidak mengalami stroke.

Dari mereka yang terkena stroke, 5.825 orang mengalami stroke onset dini dan 9.269 orang mengalami stroke onset lambat.

Stroke awitan dini didefinisikan sebagai stroke iskemik yang terjadi sebelum usia 60 tahun dan stroke awitan lambat pada usia lebih dari 60 tahun.

Para peneliti melihat semua kromosom untuk mengidentifikasi varian genetik yang terkait dengan stroke.

Mereka menemukan hubungan antara stroke dini dan area kromosom yang mencakup gen yang menentukan golongan darah A, AB, B atau O.

Baca Juga: Susur Galur Khodam Pendamping, Prewangan yang Membentengi Sang Pemilik Dengan Hal Gaib

Mereka kemudian membagi peserta menjadi golongan darah A, AB, B dan O.

Mereka membandingkan prevalensi golongan darah tersebut pada orang dengan stroke awal, stroke lanjut dan orang yang tidak mengalami stroke.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan stroke awal lebih mungkin memiliki golongan darah A dan cenderung memiliki golongan darah O dibandingkan dengan orang-orang dengan stroke lanjut dan orang-orang tanpa stroke.

Baik stroke awal dan akhir juga lebih mungkin memiliki golongan darah B dibandingkan dengan kontrol.

Ketika melihat orang-orang keturunan Eropa dan membandingkan 5.825 orang dengan stroke dini dengan 29.320 orang yang tidak mengalami stroke.

Mmeta-analisis menemukan bahwa 48 persen orang dengan stroke awal memiliki golongan darah A dibandingkan dengan 45 persen orang dengan stroke lanjut. Dan 44 persen orang tanpa stroke.

Baca Juga: Tanpa Tahajud Dagangan Laris Manis dan Karir Melejit, Tiba Malam Hari Bacalah Amalan Ustadz Abdul Somad Ini

Mereka juga menemukan 35 persen orang dengan stroke awal memiliki golongan darah O dibandingkan dengan 39 persen orang dengan stroke lanjut dan 41 persen orang tanpa stroke.

Setelah disesuaikan dengan jenis kelamin dan faktor lainnya, peneliti menemukan mereka yang memiliki golongan darah A memiliki risiko 16 persen lebih tinggi mengalami stroke dini dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Mereka yang memiliki golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah terkena stroke dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

“Pekerjaan ini memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan dan perubahan awal stroke,” kata Jennifer Juhl Majersik, MD, MS, dari University of Utah dan Fellow dari American Academy of Neurology, yang menulis editorial yang menyertai penelitian tersebut.

Menurutnya, penelitian di masa depan diperlukan untuk membantu mengembangkan pemahaman yang lebih tepat tentang bagaimana stroke berkembang.

Ini dapat mengarah pada perawatan pencegahan yang ditargetkan untuk stroke onset dini, yang dapat menghasilkan lebih sedikit kecacatan selama tahun-tahun paling produktif orang-orang.

Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah keragaman yang terbatas di antara peserta, meskipun 35 persen dari peserta adalah keturunan non-Eropa.

Sebagai informasi, studi ini didukung oleh Institut Kesehatan Nasional dan Departemen Urusan Veteran.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x