Network
PORTAL SULUT - Ada cara mengatasi nyeri lutut yang membandel kata dr. Agus Rahmadi.
Menurut dr. Agus Rahmadi ada tanaman obat yang bisa mengatasi nyeri pada lutut.
Informasi tentang tanaman obat yang bisa mengatasi sakit atau nyeri pada lutut ini disajikan oleh dr. Agus Rahmadi dalam salah satu video.
Menurut dr. Agus Rahmadi tanaman obat ini bisa mengatasi peradangan yang terjadi di bagian lutut.
Anda bisa dengan mudah menemukan tanaman obat untuk nyeri lutut ini di pasar hingga di dapur rumah.
Hal itu karena pada dasarnya, obat ini adalah bahan alami yang berupa rempah.
Lalu, tanaman apakah yang menurut dr. Agus Rahmadi bisa meresahkan nyeri pada lutut itu?
Dikutip Portalsulut.com di akun Snack Video Komunitas Sahabat Sehat pada Rabu 7 September 2022, berikut ulasannya.
Menurut dr. Agus Rahmadi ada banyak masalah yang menyebabkan lutut jadi sakit dan terasa nyeri.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena adanya pengeroposan tulang atau bisa disebut dengan pengapuran.
Kemudian sakit atau nyeri pada lutut terjadi karena adanya penyempitan antara dua tulang, atau pelumas pada lutut sudah mulai habis.
Kata dr. Agus Rahmadi, jika terasa sakit dan nyeri pada lutut, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu apa yang menyebabkannya nyeri itu.
Karena setiap masalah yang dialami pada lutut maka penanganannya juga berbeda-beda.
"Saran saya perlu ada pemeriksaan lebih lanjut, yang paling mudah ronsen aja, nanti ketahuan itu apakah pengapuran, apakah keropos, apakah penyempitan," kata dr. Agus Rahmadi.
Namun kata dr. Agus Rahmadi jika ingin mengatasi peradangan yang disebabkan oleh penyakit pada lutut, maka ada tanaman obat yang bisa digunakan.
"Untuk mengatasi peradangannya, ada tanaman obat paling sederhana yaitu kencur dan sereh," ungkap dr. Agus Rahmadi.
"Jadi bisa direbus kemudian diminum, ampasnya kemudian ditempelkan pada lutut yang nyeri," lanjutnya.
"Itu bisa kita lakukan untuk mengurangi peradangan sambil kita cari dulu penyebabnya apa," tutupnya.
Itulah cara mengobati nyeri pada lutut dengan menggunakan tanaman obat yang disampaikan oleh dr. Agus Rahmadi.***
