Tanpa Disadari, Ternyata 4 Jenis Makanan Ini yang Jadi Biang Kerok Tumbuhnya Jerawat di Wajah

- 25 Agustus 2022, 06:42 WIB
Pemicu jerawat
Pemicu jerawat /Pexels / Anna Nekrasevich/


PORTAL SULUT – Jerawat merupakan kondisi kulit umum yang paling dikhawatirkan hampir semua wanita.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat dan peradangan.

Hubungan antara pola makan dan jerawat telah menjadi kontroversi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat.

Baca Juga: Ternyata Ada Satu Jenis Makanan yang Jadi Sebab Muncul Kista di Rahim Wanita, Diungkap dr. Zaidul Akbar

Sementara, ada makanan dan nutrisi lain yang dapat membantu menjaga kulit tetap bersih.

Ini termasuk:

-       Asam lemak omega-3: Omega-3 bersifat anti-inflamasi, dan konsumsi teratur telah dikaitkan dengan penurunan risiko timbulnya jerawat.

-       Probiotik: Probiotik mempromosikan usus yang sehat dan mikrobioma seimbang, yang terkait dengan pengurangan peradangan dan risiko yang lebih rendah dari perkembangan jerawat.

-       Teh hijau: Teh hijau mengandung polifenol yang berhubungan dengan pengurangan peradangan dan penurunan produksi sebum.

Ekstrak teh hijau telah ditemukan untuk mengurangi keparahan jerawat saat dioleskan ke kulit.

-       Kunyit: Kunyit mengandung polifenol kurkumin anti-inflamasi, yang dapat membantu mengatur gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, yang dapat mengurangi jerawat.

-       Vitamin A, D, E dan seng: Nutrisi ini memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah jerawat.

Artikel ini akan mengulas makanan penyebab jerawat dan membahas mengapa kualitas pola makan kamu penting.

Berikut ini kebiasaan dalam pola makan yang dapat berkontribusi pada perkembangan jerawat.

1. Biji-bijian dan Gula Halus

Orang dengan jerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan daripada orang dengan sedikit atau tanpa jerawat.

Makanan yang kaya akan karbohidrat olahan meliputi:

-       Roti, biskuit, sereal, atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih

-       Pasta dibuat dengan tepung putih

-       Nasi putih dan mie beras

-       Soda dan minuman manis lainnya

-       Pemanis seperti gula tebu, sirup maple, madu

Satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30% lebih besar terkena jerawat.

Sedangkan mereka yang secara teratur makan kue manis memiliki risiko 20% lebih besar.

Peningkatan risiko ini dapat dijelaskan oleh efek karbohidrat olahan pada gula darah dan kadar insulin.

Karbohidrat olahan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, yang dengan cepat meningkatkan kadar gula darah.

Ketika gula darah naik, kadar insulin juga meningkat untuk membantu membawa gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke sel-sel.

Namun, kadar insulin yang tinggi tidak baik untuk mereka yang berjerawat.

Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1).

Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.

Makan banyak karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dan berkontribusi pada perkembangan jerawat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.

2. Produk Susu

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan keparahan jerawat pada remaja.

Penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang rutin mengonsumsi susu atau es krim empat kali lebih mungkin menderita jerawat.

Namun, penelitian yang dilakukan sejauh ini belum berkualitas tinggi.

Penelitian sampai saat ini difokuskan terutama pada remaja dan dewasa muda dan hanya menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan hubungan sebab dan akibat.

Belum jelas bagaimana susu dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat, tetapi ada beberapa teori yang diajukan.

Susu diketahui dapat meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.

Susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak IGF-1, yang telah dikaitkan dengan perkembangan jerawat.

Meskipun ada spekulasi mengapa minum susu dapat memperburuk jerawat, tidak jelas apakah susu memainkan peran langsung.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada jumlah atau jenis susu tertentu yang dapat memperburuk jerawat.

3. Makanan Cepat Saji

Jerawat sangat terkait dengan makan makanan gaya Barat yang kaya kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.

Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan utama khas Barat dan dapat meningkatkan risiko jerawat.

Satu studi terhadap lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda Cina menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko 43% terkena jerawat.

Makan makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17%.

Sebuah studi terpisah dari 2.300 pria menemukan bahwa sering makan burger atau sosis dikaitkan dengan 24% peningkatan risiko terkena jerawat.

Tidak jelas mengapa makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.

Tetapi beberapa peneliti mengusulkan bahwa hal itu dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong perkembangan jerawat.

4. Cokelat

Cokelat telah dicurigai sebagai pemicu jerawat sejak tahun 1920-an, tetapi sejauh ini, belum ada konsensus yang tercapai.

Beberapa survei informal mengaitkan makan cokelat dengan peningkatan risiko timbulnya jerawat, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa cokelat menyebabkan jerawat.

Baca Juga: Jika Tak Ingin Terhalang Masuk Surga, Jangan Sering Makan Buah Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa pria yang rentan jerawat yang mengonsumsi 25 gram cokelat hitam 99% setiap hari mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat setelah hanya dua minggu.

Studi lain menemukan bahwa pria yang diberi kapsul bubuk kakao 100% setiap hari memiliki lebih banyak lesi jerawat secara signifikan setelah satu minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.

Persis mengapa cokelat dapat meningkatkan jerawat tidak jelas, meskipun satu penelitian menemukan bahwa makan cokelat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat, yang dapat membantu menjelaskan temuan ini.

Sementara penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar menyebabkan jerawat.

Itulah berbagai makanan yang harus dihindari agar jerawat tidak tumbuh di wajah sebagaimana yang dilansir Portal Sulut dari Healthline pada 16 Agustus 2022.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x