PORTAL SULUT - Kaki kram adalah pengerutan pada otot yang bisa muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan rasa nyeri.
Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung lamanya otot berkontraksi.
Selain kaki, tangan termasuk bagian tubuh yang paling sering mengalami kram.
Baca Juga: CEGAH Penumpukan Limbah dan Racun Diginjal, 5 Pilihan Makanan Ini Menghindarkan Resiko Sakit Ginjal
Hampir semua orang pernah mengalami kram kaki atau mati rasa pada kaki
Biasanya akibat perubahan posisi duduk dan akan menghilang dengan sendirinya ketika kaki diselonjorkan ataupun dinyamankan kembali.
Menjadi masalah adalah, ketika kram kaki tersebut menetap sepanjang hari dan tidak kunjung hilang walaupun sudah dirubah posisinya, Ujar dr. Ema Surya Pertiwi
Berikut gejala kram kaki wajib diwaspadai:
Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Emasuperr, pada tanggal 13 Agustus 2022.
1. Neuropathy Diabetik atau komplikasi dari penyakit diabetes
Sekitar 60-70 persen, penderita diabetes bisa mengalami neuropati perifer diabetik atau kerusakan saraf pada ekstremitas, terutama bagian kaki.
Yang disebabkan karena kadar gula darah tinggi yang kronis, ini menyebabkan mati rasa, kesemutan, rasa terbakar nyeri, dan yang paling sering muncul di area kaki maupun tangan.
Dan ini tidak kunjung hilang walaupun sudah dirubah posisinya, bertahan sepanjang hari.
Gejala kesemutan pada kaki diabetes, akan berkurang secara bertahap jika gula darah tinggi terkontrol dengan baik.
Baca Juga: Lakukan Terapi Ini Di Tanggal 17, 19 Dan 21, Penyakit Apapun Sembuh Kata dr. Zaidul Akbar
2. Hipotyroid
Hipothyroid atau penurunan kadar hormon tiroid
Hormon tiroid, bisa menyebabkan neuropati perifer jika tidak ditangani dengan baik.
Gejalanya meliputi rasa sakit, terbakar, mati rasa, dan kesemutan di area tangan maupun kaki.
Kram hipotiroid biasanya, disertai dengan gejala mudah lelah, sulit buang air besar, otot terasa lemah, sangat sensitif pada cuaca dingin, kulit kering, berat badan naik yang tidak jelas, wajah bengkak, maupun rambut rontok.
Baca Juga: Khusus Pria! Jika Ingin Lebih Bertenaga, Campurkan Bahan Ini Pada Kopi, Saran dr. Zaidul Akbar
Jika kalian mengalami gejala-gejala tersebut, ditambah kram kaki yang tidak kunjung hilang, bisa sebagai pertanda dari penyakit hipotiroid.
3. Penyakit Arteri Perifer atau PAD
PAD ini adalah kondisi peradangan yang merusak pembuluh darah arteri pada area ekstremitas, terutama tungkai dan kaki.
Biasanya, akibat dari aterosklerosis atau penumpukan plak di dalam dinding pembuluh darah.
Ketika pembuluh darah arteri tungkai maupun kaki rusak maka, aliran darah akan menurun secara signifikan, yang mengakibatkan kerusakan saraf pada kaki.
Biasanya menimbulkan gejala seperti nyeri, kram, mati rasa, kesemutan, kulit menjadi gelap, dan suka sulit sembuh.
Baca Juga: Pantas Rezeki Seret! Ternyata 8 Hal Ini Penyebabnya, Salah Satunya Kurang Bersyukur
Paling sering terjadi pada orang yang punya gula darah tinggi, maupun peningkatan kolesterol ataupun mengkonsumsi obat-obatan tertentu, bisa menyebabkan kesemutan yang tidak kunjung hilang pada kaki.
4. Sindrom Terowongan Tarsal
Ini terjadi ketika saraf tibialis posterior yang terletak di dalam terowongan tarsal.
Dimana sebuah lorong sempit, di area dalam pergelangan kaki tertekan
Kompresi saraf tibialis posterior ini, dapat disebabkan oleh kaki datar varises, tendan, bengkak, kista, ataupun tekanan pada tulang dan kondisi peradangan akibat diabetes, maupun radang sendi.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi? Coba Konsumsi Jus Buah Ini, Penyakit Jantung dan Stroke Pun Ikut Teratasi
Gejalanya adalah rasa kram, kesemutan, terbakar ataupun rasa kesetrum yang menjalar dari pergelangan kaki hingga tungkai kaki.
5. Gagal ginjal
Penderita penyakit gagal ginjal kronis, sering menyebabkan neuropati sebagai komplikasi neurologis yang umum.
Hampir 90% pasien gagal ginjal yang mengalami dialisis itu merasakan nyeri, mati rasa pada kaki, kesemutan, dan kelemahan terutama di area kakinya.
6. Penyakit Autoimun
Penyakit Autoimun terjadi ketika tubuh menghasilkan respon sistem kekebalan terhadap sel-sel sehatnya sendiri.
Biasanya menyebabkan peradangan yang meluas pada tubuh, beberapa kondisi autoimun dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mengakibatkan rasa sakit, mati rasa dan kesemutan di kaki terutama neuropati perifer.
7. Penyakit Autoimun
Salah satu penyakit autoimun seperti penyakit seliak chidren sindrom rheumatoid arthritis maupun sindrom guillain-barre.
Itu bisa menimbulkan gejala kesemutan pada area pada kaki.
Baca Juga: 20 Link Twibbon HUT RI ke 77 Tahun, Ramaikan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022
8.Neuropati alkoholik
Ini akibat dari penggunaan alkohol yang berkepanjangan, menyebabkan kerusakan saraf, nyeri mati rasa dan kesemutan di area tubuh yang terkena, terutama di area kaki.
Neuropati alkoholik biasanya akan membaik ketika kalian berhenti mengkonsumsi alkohol.
Kekurangan vitamin, kekurangan nutrisi tertentu dapat merusak sistem saraf perifer, terutama kekurangan vitamin B1,B6, B12, E dan tembaga.
Di mana kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, mati rasa dan kesemutan pada kaki.
Baca Juga: Kenali Warna Keputihan Normal dan Abnormal Pada Wanita
Biasanya kekurangan vitamin ini, dapat didiagnosis melalui pemeriksaan darah maupun dapat menghilang dengan sendirinya.
Dengan perubahan pola makan dan suplemen.
9. Obat-obatan tertentu terutama obat kemoterapi
Kemoterapi dapat menyebabkan neuropati perifer dan nyeri terkait, seperti mati rasa dan kesemutan di kaki.
Gejala akan berkurang ketika kita menghentikan obat-obatan ataupun kemoterapi tersebut, jika mengalami kesemutan atau pun mati rasa.
Tidak nyaman di area kaki yang signifikan, terus-menerus tidak berkurang walaupun sudah berubah posisi dan sepanjang hari.
Baca Juga: Gula Darah Normal Dalam Waktu Sekejap, Cukup Minum Rebusan Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Maka itu adalah tanda bahwa harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab dari kesemutan tersebut.
Jangan dibiarkan, karena bisa jadi itu sebagai pertanda dari munculnya komplikasi penyakit serius.
Demikianlah ulasan tentang 9 penyebab kaki kram dan kesemutan terus menerus.***