Network
PORTAL SULUT - Anak tengah kerap sukses dalam hidupnya. Mereka populer di antara teman-temannya dan biasanya mampu jadi negosiator ulung.
Namun di balik keistimewaan tersebut, anak tengah ternyata mempunyai masalah tersendiri dalam keluarga. Mereka kerap mengalami krisis identitas.
Terapis dan pakar hubungan, Marisa Peer, mengatakan anak tengah seringkali kesulitan dalam membentuk identitas dirinya dalam sebuah keluarga.
Baca Juga: Lebih Baik Sakit Hati Daripada Sakit Gigi! 3 Cara Manjur Atasi Sakit Gigi Menurut dr. Zaidul Akbar
"Mereka bukan yang tertua, mereka adalah si bungsu sampai (anak) nomor tiga muncul. Sebab itu mereka sering merasa seperti anak yang 'dilupakan'," katanya.
Anak sulung biasanya dianggap sebagai pemimpin bagi saudara-saudatanya, sementara anak bungsu mendapat perhatian lebih.
Dr Elena Touroni, psikolog konsultan dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic, sepakat dengan Marisa.
Dr Elena menyebutkan, anak tengah biasanya berjuang agar dapat dianggap dan mendapatkan identitas.
"Anak tengah dapat merasa seperti mereka berada di No Man's Land," kata Dr Elena seperti dikutip PortalSulut.com dari Metro.co.uk.
Alasannya menurut Elena, anak tengah tidak memiliki peran seperti kakak sulungnya juga tidak memiliki keistimewaan seperti adik bungsunya.
Akibatnya, para ahli mengatakan anak tengah akan sering mencari perhatian dari teman sebayanya.
