Wajib Tahu, 10 Fakta Penyakit Mulut dan Kuku yang Sedang Mewabah di Indonesia

- 9 Juni 2022, 05:28 WIB
Ilustrasi hewan ternak. 10 Fakta Penyakit Mulut dan Kuku yang Sedang Mewabah di Indonesia
Ilustrasi hewan ternak. 10 Fakta Penyakit Mulut dan Kuku yang Sedang Mewabah di Indonesia /HUMAS BANDUNG


PORTAL SULUT - Menjelang perayaan Idul Adha yang kurang sebulan lagi, kebutuhan akan hewan kurban seperti sapi, kambing, kerbau dan sebagainya akan mengalami peningkatan.

Sayangnya, beberapa minggu terakhir, kita disuguhi berita kurang sedap tentang adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini tengah mewabah di Indonesia.

Ribuan sapi di sejumlah daerah dilaporkan terinfeksi PMK. Berikut 10 fakta PMK yang saat ini tengah mewabah di Indonesia sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Yuk Kenali Tuberkulosis, Penyakit Menular Paling Mematikan setelah Covid-19

1. Bukan pertama kali
Sebelum wabah tahun ini, wabah PMK juga pernah beberapa kali menyerang ternak di Indonesia. Wabah PMK pertama kali terjadi dua abad silam, tepatnya pada 1887. Kala itu wabah PMK disebut muncul melalui sapi yang diimpor dari Belanda. Setelah 1887, Indonesia beberapa kali menghadapi wabah ini. Wabah PMK terakhir yang dihadapi Indonesia terjadi pada 1983 yang berhasil diberantas melalui program vaksinasi. Dan pada 1986 Indonesia benar-benar dinyatakan sebagai negara bebas penyakit mulut dan kuku.

2. Disebabkan oleh virus
Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada kelompok hewan rentan. Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae

3. Masa inkubasi
Masa inkubasi penyakit (waktu masuknya virus sampai timbul gejala) berkisar antara 2-14 hari
Masa inkubasi dipengaruhi oleh strain virus PMK, jumlah virus dan rute infeksi. Untuk infeksi alami dalam jumlah yang besar, masa inkubasi berkisar antara 2-3 hari, akan tetapi apabila jumlahnya sedikit, maka inkubasi bisa mencapai 10-14 hari.

4. Sangat mudah menular
Walaupun tidak mematikan, PMK sangat mudah menular antar hewan rentan. Yang termasuk hewan rentan adalah hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed) seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah. Penularan paling umum terjadi akibat kontak langsung antara hewan sehat dan hewan yang terinfeksi. Bisa juga melalui benda-benda yang tercemar oleh virus dari air susu, urin, kotoran, air liur dan leleran luka dari ternak yang terinfeksi. Pada kondisi tertentu, pantogen virus PMK juga dapat menyebar bersama angin ke peternakan lain di sekitar hewan yang terinfeksi.

Baca Juga: Selain Wortel, Kata dr Inggrid Tania, 2 Bahan Ini Bisa Dijadikan Ramuan Herbal untuk Kesehatan Mata

5. Gejala umum
Ada sejumlah tanda klinis yang paling umum dialami hewan yang terjangkit PMK, seperti hewan terlihat lemah dan pincang, hipersaliva atau produksi air liur berlebih, muncul lesi dan luka di dalam mulut, lidah, kulit kaki, dan putting, menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki dan penurunan berat badan permanen.
Selain itu, hewan juga mengalami demam tinggi hingga 41 derajat Celcius, hewan terlihat lebih sering berbaring dan mengalami penurunan produksi susu yang cukup drastis pada sapi perah.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x