Inilah 3 Ciri Orang yang Dekat dengan Al Quran menurut Ustadz Adi Hidayat

- 1 Desember 2021, 20:56 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Tangkap layar YouTube.com / Adi Hidayat Official

PORTAL SULUT - Ustadz Adi Hidayat menggambarkan tiga ciri orang yang dekat dengan Al Quran dalam sebuah tausyiahnya.

Dikutip Portal Sulut pada Rabu, 1 Desember 2021 melalui akun Instagram @ustadzadihidayat_lc, dalam video berdurasi 3 detik itu Ustadz Adi Hidayat memaparkan ketiga ciri orang yang dekat dengan Al Quran sesuai dengan kadar implikasinya terhadap kehidupan sehari-hari.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagaimana dalam Al Quran surat Fatir ayat 32.

ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِم لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar."

Baca Juga: Ingin Bahagia Dunia Akhirat? Berbuat Baik ke Orang Iki Kata Syekh Ali Jaber

Dalam ayat itu menurut Ustadz Adi Hidayat, ada orang yang dekat dengan Al Quran namun jauh dari cerminan Al Quran. Sementara ada orang yang dekat dengan Al Quran selaras dengan kehidupan sosialnya.

"Keberhasilan ahli al Quran itu adab. Buka Quran surat ke 35 ayat ke 32 paling kiri sebelah atas. Awas ada rajin baca one day one jus, one day one ayah, one day one surah dan seterusnya, ada yang rajin menelaah bula tafsir-tafsir itu ada yang rajin menghapalkan masyaallah. Tapi maaf apakah semua orang itu dianggap benar oleh Allah saat berinterkasi dengan Al Quran? Tidak, ada tiga golongan," terang UAH sapaan beken Ustadz Adi Hidayat.

Ketiga golongan tersebut kata UAH salah satunya adalah mereka yang senantiasa membaca Al Quran namun mereka tidak mengamalkan sesuai dengan apa yang terkadung dalam di dalamnya.

"Orang yang tidak mampu menempatkan ayat Alquran sesuai dengan tempatnya. Seperti penghapus ini jika ini digunakan untuk lempat orang ini dzolim namanya, gelas untuk minum sedanglan gayung digunakan untuk mandi. Jika ada orang yang minum pake gayung dan mandi pake gelas ini dzolim namanya. Ada orang yang sering ngaji baca Qullhuwuwlah hu ahad, katakan bahwa Allah itu esa, hafal ayarnya tau maknanya tapi tidak menempatkan ayatnya sesuai pada tempatnya," ujarnya.

Baca Juga: Saking Hebatnya Orang ini, Kata Ustadz Adi Hidayat: Bahkan Allah SWT Memujinya

"Dia katakan, bahwa agama semua sama, dia tahu artinya dan maknanya tapi dia berdusta itu dzolim namanya. Jadi ayat-ayat itu tidak dipratikan dalam prilaku hidup, adab tidak ada," lanjut UAH.

Pada golongan kedua kata Ustadz Adi Hidayat, yakni mereka yang meninggalkan sifat yang pertama naik tingkat. Meski belum ada nilai kebaikan untuk diberikan kepada orang lain.

"Muhtasit itu namanya paket hemat. Jadi ahli Quran. Kalau prilakunya nampak sehari-hari sering mojok di masjid misalnya atau dekat tiang-tiang nyandar baca ngulang-ngulang hafalan tapi diminta untuk imamin ah yang lain saja. Ah itu namanya paket hemat kata Quran hemat untuk dirinya belum bisa diberikan bagi orang lain," ujarnya.

Sedang golongan ketiga adalah orang yang namapak adabnya. Yaitu mereka yang sukses berinteraksi dengan Al Quran turut dibuktikan pada kehidupan mereka sehari-hari.

"Orang seperti ini kalau bisa dia akan menjadi orang nomor satu dalam mengerjakan kebaikan. Jadi ciri orang yang berhasil dengan Aquran kata Allah adalah adab seorang dalam prilakunya sehari-hari. Makanya jangan bangga anak anda hafal 30 juz namun tidak merubah prilakunya," ungkapnya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah