PORTAL SULUT – Salah satu misteri terbesar dalam sejarah umat manusia adalah cinta.
Cinta, jodoh, pernikahan, dan sebagainya adalah hal yang bisa membuat kita begitu bahagia sekaligus paling mungkin membuat menderita.
Tapi bagaimana perspektif Fahrudin Faiz soal cinta dan hubungannya dengan ilmu filsafat serta sufisme?
Baca Juga: 10 Pelajaran Hidup untuk Kamu Berusia 20-an Tahun, Mark: Dunia Bukanlah Tempat Mengerikan Untuk Kamu
“Apabila cinta memanggilmu ikutilah ia, walau jalannya terjal dan berliku. Dan apabila sayapnya merangkulmu, pasrahlah serta menyerahlah walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu,” ucap Fahrudin Faiz mencuplik Kahlil Gibran sebagaimana dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Sinau Filsafat pada 19 Juli 2021.
“Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemankasanmu,” lanjutnya.
Fahrudin Faiz mengatakan kalau cinta itu datang. Tidak bisa dicari pun tidak bisa dikejar.
Ia menolak istilah mencari serta mengejar cinta. Susah. Sebab cinta itu sifatnya datang.
Dalam sufisme, cinta itu ahwal bukan maqom. Tidak bisa dicari melainkan ia akan datang.