Network
PORTAL SULUT - Dalam hubungan rumah tangga pasti sering kali terjadi kesalapahaman antara suami dan istri.
Belakangan ini sering beredar berita-berita tentang suami kedapatan selingkuh atau berbohong.
Menurut dr.Aisyah Dahlan, memang sulit bagi istri menerima kenyataan bahwa sang suami selingkuh dan berhobong dalam rumah tangga.
Baca Juga: Cara Cepat dan Sehat Menambah Berat Badan, Ini Rahasianya!
"Sangat menyakitkan apabilah rumah tangga yang dibangun dengan kesepakatan lalu tiba-tiba ada yang selingkuh dan berbohong. Ini sangat guncang," kata dokter Aisyah Dahlan dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari tayangan YouTube pecinta dr. Aisyah Dahlan.
Dokter Aisyah Dahlan mengatakan, pada saat mendapati suami berselingkuh dan berbohong, istri harus tenang.
Saat fikiran Istri tenang atau hening, kerja dari otak kanan atau sintesa akan muncul dan otak kiri menganalisa.
Meski demikian, dokter Aisyah Dahlan mengatakan terkadang analisa istri sangat ekstrim.
Baca Juga: Tiga Zodiak Suka Selingkuh, Kamu Termasuk?
"Penyebab analisa ekstrim tersebut karena kita tidak mau disalahkan, maka selalu analisanya yang adalah sebuah duagaan," ujarnya.
Lantas bagaimana menyikapi suami selingkuh dan berbohong? Berikut ini teknik menyikapinya.
Dokter Aisyah Dahlan menyebut, memikirkan perasaan atau merasakan pikiran, adalah hal yang harus dilakukan. Inilah yang disebut dengan perenungan diri, dalam islam disebut muhasabah.
Istri bisa mencoba dari hal-hal kecil seperti memberikan perhatian penuh, menjadi pendengar bagi suami, dan harus mencari tau apa yang diinginkan suami.
Baca Juga: Dokter Boyke Sarankan Suami Istri Coba Gaya Ini Saat Hubungan Intim, Sama-sama Menikmati
"Karena suami pada usia 50 tahun, hormon testosteronnya berkurang, tapi hormon perempuanya nyala, maka laki-laki itu semakin melebihi wanita," terang dokter Aisyah Dahlan.
Carilah waktu yang pas untuk membahas terkait persoalan yang terjadi sembari istri mengingatkan jika apa yg dilakukan suaminyan tidak pantas.
Libatkan nasib anak-anak dalam pembahasan, agar si suami dapat berfikir luas dan menyadari kesalahanya.***
