Tak Selamanya Nyeri pada Miss V Berbahaya, Tapi 10 Nyeri Seperti Ini Wajib Diwaspadai

1 Juni 2023, 21:20 WIB
Ilustrasi Tak Selamanya Nyeri pada Miss V Berbahaya, Tapi 10 Nyeri Seperti Ini Wajib Diwaspadai/Freepik.com/@Stefamerpik./ /

PORTAL SULUT - Wanita wajib tahu jika ada nyeri pada alat reproduksi. Jangan-jangan penyakit berbahaya mengintai.

Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting. Salah satunya pada perempuan.

Mengetahui gejala awal bisa meminimalisir penyakit seksual. Nah, kali ini akan membahas nyeri pada vagina atau Miss V.

Apa saja yang menjadi penyebab bagian atas miss V nyeri? berikut liputannya seperti dikutip dari morulaivf.co.id.

Baca Juga: Wanita Wajib Konsumsi! 10 Makanan Ini Bikin Miss V Tetap Sehat, Nomor 8 Paling Gampang dan Murah

1. Vagina Kering

Bagian miss V nyeri bisa menjadi pertanda bahwa vagina kering. Umumnya hal ini dialami oleh wanita yang telah menopause atau wanita usia produktif yang menggunakan pil KB.

Biasanya rasa sakit baru akan terasa saat berhubungan seksual. Namun tidak jarang pula vagina kering menimbulkan nyeri berkepanjangan ketika beraktivitas normal.

Untuk itulah, Anda disarankan untuk menggunakan pelumas saat berhubungan seksual. Atau konsultasikan dengan dokter segera bila nyeri terus berlanjut. Dokter akan memberikan penanganan dengan melihat kondisi klinis Anda.

2. Herpes Genital

Bagian atas miss V nyeri juga bisa disebabkan oleh penyakit herpes genital. Herpes genital merupakan bagian dari penyakit menular seksual dengan gejala nyeri, luka, dan terdapat lenting pada area vagina.

Meskipun tergolong penyakit seksual, namun penularannya tidak melulu karena adanya hubungan seksual. Penyakit ini bisa menyebar lewat kontak kulit dengan penderita atau oral seks. Herpes genital juga dapat menyerang pria, dalam hal ini lenting terdapat pada area penis.

Herpes genital disebabkan oleh adanya virus herpes. Jika dibiarkan, herpes genital dapat menyebabkan nyeri parah saat kencing.

3. Jamur

Infeksi akibat jamur merupakan penyebab bagian atas miss V nyeri yang paling kerap terjadi. Infeksi jamur juga menimbulkan gejala lain seperti gatal pada area vagina, keputihan, hingga rasa panas yang tak tertahankan.

Beberapa wanita juga mengalami vagina berbau amis serta sakit saat berhubungan intim. Rasa sakit tersebut menjalar ke area kemih yang mengakibatkan sensasi terbakar ketika buang air kecil.

Untuk menghindari jamur yang tumbuh di area vagina, usahakan untuk menjaga organ intim agar selalu kering. Selain itu, lap miss V dengan tisu setelah kencing, gunakan pakaian dalam yang longgar, serta rutin mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari.

4. Trauma Fisik

Miss V yang terasa nyeri juga bisa disebabkan oleh trauma fisik. Trauma fisik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu trauma fisik ringan seperti luka ringan saat mencukur bulu kemaluan dan trauma fisik berat yang disebabkan oleh kekerasan seksual.

Selain itu, luka jahitan pada saat proses persalinan juga bisa menjadi pemicu sakit atau nyeri pada miss V.. Anda perlu waspada jika sakit terus berlanjut yang disertai dengan perdarahan berat serta keluhan lainnya.

5. Endometriosis

Jika Anda kerap mengalami sakit pada vagina bagian kanan atau kiri, bisa jadi merupakan gejala endometriosis. Ini terjadi ketika jaringan endometrium yang seharusnya melapisi bagian rahim malah tumbuh di area lain.

Pertumbuhan jaringan tidak pada tempatnya ini menyebabkan vagina terasa nyeri, terutama ketika berhubungan seksual. Tak hanya itu, endometriosis juga bisa menyebabkan nyeri saat kencing, mual muntah, sembelit, dan juga diare.

Mengingat gejalanya yang semakin parah dari waktu ke waktu, penyakit ini tidak dapat disepelekan. Anda perlu segera mencari bantuan medis agar terhindar dari gangguan hormon dan kesuburan yang diakibatkan oleh endometriosis.

Baca Juga: STOP Minum Kopi di 4 Waktu Ini! Ternyata Ini Alasannya

6. Vulvodynia

Berikutnya, bagian atas miss V nyeri juga bisa disebabkan oleh vulvodynia. Vulvodynia merupakan gangguan kronis pada mulut vagina yang bisa memicu nyeri hebat.

Tidak hanya nyeri saat melakukan hubungan intim, vulvodynia juga menyebabkan penderita mengalami sulit duduk. Umumnya, vulvodynia disebabkan oleh gangguan saraf akut pasca persalinan, operasi, saraf kejepit, dan lainnya.

7. Kista Bartholin

Kista bartholin juga bisa menjadi penyebab vagina nyeri. Kista ini menyerang bagian bartholin, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan lubrikasi pada vagina. Kista terjadi ketika terjadi sumbatan pada kelenjar tersebut.

Benjolan yang menyakitkan ini bisa diredakan dengan cara dikompres. Minum obat anti nyeri juga bisa sedikit meredakan nyeri akibat kondisi ini. Namun dalam beberapa kasus, kista bartholin hanya bisa diatasi dengan proses pembedahan. Terlebih jika benjolan atau kista sudah bernanah dan menimbulkan infeksi.

8. Fibroid Rahim

Penyebab lain vagina terasa nyeri adalah terdapatnya benjolan pada rahim yang disebut fibroid rahim. Meskipun berupa benjolan, namun penyakit ini tidak mengarah pada keganasan.

Rasa sakit atau nyeri yang terjadi pada fibroid rahim bukan merupakan nyeri tajam, melainkan rasa nyeri seperti tertekan. Umumnya penyakit ini menimbulkan rasa tidak nyaman dalam jangka panjang jika tidak segera ditangani.

9. Adenomyosis

Adenomyosis juga bisa menyebabkan bagian atas miss V nyeri. Penyakit ini mirip dengan endometriosis. Namun bedanya, jaringan tumbuh pada dinding otot rahim.

Wanita yang mengalami kondisi ini bisa merasakan kram hebat, nyeri haid, hingga nyeri saat berhubungan intim. Dalam jangka pendek, adenomyosis bisa diredakan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri serta mengompres area vagina dengan handuk atau bantalan hangat.

Baca Juga: Girls, Ini 5 Rekomendasi Minuman untuk Meredakan Nyeri dikala Haid

10. Kerusakan Otot Dasar Panggul

Jika terjadi kerusakan pada otot dasar panggul, juga bisa menyebabkan vagina terasa sakit. Tak hanya itu, kerusakan ini juga menyebabkan nyeri pada bagian tubuh lain seperti punggung dan perut. Bahkan tanpa terasa, penderita juga bisa refleks mengompol atau mengeluarkan feses saat batuk.

Kerusakan otot dasar panggul disebabkan oleh beberapa hal, seperti kehamilan, cedera persalinan, lanjut usia, serta proses episiotomi.

11. Menstruasi

Terakhir, nyeri pada area miss V dapat disebabkan oleh haid atau menstruasi. Kondisi ini normal terjadi jika rasa sakit yang diderita tidak terlalu berat. Umumnya pada saat haid, terjadi kram perut yang menjalar ke arah vagina.

Meskipun demikian, Anda perlu waspada jika nyeri terus berlanjut, terlebih saat haid memasuki hari-hari akhir. Kemungkinan terjadi masalah kesehatan lain seperti endometriosis, kista, atau lainnya.

Penyebab bagian atas miss V nyeri diatas sangat perlu diwaspadai.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler