Serangan Asma: Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

2 Oktober 2022, 12:44 WIB
Ilustrasi inhaler. Yang pertama harus dilakukan bila mendapat serangan asama adalah tenangkan diri, atur napas hindari panik, hindari pemicunya. /Images/Pixabay

 

PORTAL SULUT - Asma merupakan kondisi ketika saluran udara meradang, sempit serta membengkak dan menghasilkan lendir berlebih sehingga sulit untuk bernapas.

Bila mengalami serangan asma, untuk menghatasinya biasanya menggunakan obat-obat Bronkodilator.

Jika telah menggunakan obat pelega tetapi tidak bisa menolong, segera mencari pertolongan ke rumah sakit ataupun ke dokter.

Baca Juga: Jangan Dikupas! Inilah Manfaat Buah Apel Tanpa Dikupas Menurut dr. Zaidul Akbar

Berikut penjelasan dr. Sry Dhuny Asri tentang penyakit asma dan cara penanganannya dikutip dari kanal YouTube VDVC Health, Minggu 2 Oktober 2022.

Yang pertama harus dilakukan bila mendapat serangan asama adalah tenangkan diri, atur napas hindari panik, hindari pemicunya.

Segera kenali pemicunya dan apa penyebab terjadinya serangan tersebut.

Pemicunya bisa kita lihat sendiri, apakah karena misalkan udara yang dingin atau karena debu atau kondisi yang lain.

Kalau misalnya dalam satu ruangan dan ruangan tersebut terlalu dingin maka kita harus pindah dari ruangan tersebut ujar dr. Sri Dhuny Asri.

Supaya Anda tidak merasa kedinginan dan kemudian setelah itu carilah obat pelega. Pelega napas ada bermacam-macam, bisa bentuknya tablet ataupun obat hirup.

Obat yang terkenal untuk asma adalah obat hirup atau bisa disebut dengan Inhaler. Banyak orang yang menyangka bahwa penggunaan Inhaler ini harus dihindari karena takut kecanduan.

Inhaler adalah obat yang diberikan langsung ke dalam saluran napas (hidung) melalui penghisapan. Obat yang terdapat di dalam alat Inhaler itu memiliki dosis yang sangat kecil.

Baca Juga: Kopi Campur Madu, Minuman Terbaik Mencegah Impotensi

Yang ke dua adalah bila telah menggunakan Inhaler, artinya asma sudah berat. Kedua hal ini sebenarnya kurang tepat karena Inhaler ini justru bisa dibagi-bagi.

Inhaler ada dua macam, yang pertama Inhaler lega dan satu lagi adalah Inhaler untuk mengontrol.

Inhaler lega itu digunakan ketika seseorang mengalami sesak nafas, maka gunakan obat ini sehingga kemudian akan menjadi lega.

Inhaler ini bisa digunakan kapan saja saat kondisi sesak bisa digunakan dan lainnya merupakan sebagai pengontrol Inhaler.

Pengontrol ini digunakan bukan pada saat sesak, tetapi justru untuk mencegah terjadinya sesak.

Obat Inhaler pelega ini bisa digunakan pada orang dengan asma apa saja, sedangkan Inhaler pengontrol ini nanti akan digunakan pada orang-orang dengan derajat asma yang persisten.

Asma ada derajatnya, dari derajat yang paling ringan namanya penyakit Intermiten sampai dengan derajat yang diatas Intermiten adalah Persisten.

Persisten ini dapat kita bagi lagi menjadi persisten ringan, sedang dan berat.

Gejala atau tanda-tanda asma yang paling berat adalah batuk yang disertai dengan sesak nafas yang berbunyi.

Baca Juga: Inilah 9 Makanan Yang Baik Untuk Penderita Asam Lambung

Jadi biasanya ini lebih banyak pada saat ekspirasi atau pada saat menghembuskan nafas, tetapi bisa juga terjadi bunyi pada saat menghirup ataupun mengeluarkan nafas.

Tetapi bunyinya lebih banyak pada saat mengeluarkan napas. Lebih banyak disebabkan karena penyakit genetik.

Yang diturunkan dari ayah atau ibu atau dari kakek, nenek atau bahkan dari buyutnya. Penyakit ini merupakan penyakit genetik sehingga penyakit ini tidak bisa sembuh tetapi bisa untuk dikontrol.

Asma akan dibawa sampai seseorang itu meninggal, tetapi kondisi asma itu bukan berarti selalu sesak setiap saat.

Pada asma yang terkontrol, seseorang akan dapat melakukan aktivitas atau hidup sebagaimana orang normal biasanya.

Cara pencegahan yang pertama adalah menghindari pemicunya. Pemicu asma pada setiap orang bisa berbeda-beda.

Bisa karena udara yang dingin, bisa juga karena makanan tertentu dan bisa karena udara yang panas atau juga karena udara yang berdebu jelas dr. Sri Dhuny Asri.

Jika kita memiliki penyakit asma, kita harus kenali apa pemicu dari serangan asma tersebut yang biasanya menimbulkan asma pada diri masing-masing.***

Editor: Adisumirta

Tags

Terkini

Terpopuler