Punya Gejala Serupa, Ini Perbedaan Stroke dan Serangan Jantung, Jangan Keliru

6 September 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Serangan jantung dan stroke dapat memiliki gejala yang serupa /Unsplash/ahmad gunnaivi /

PORTAL SULUT – Stroke dan serangan jantung adalah keadaan darurat yang perlu mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.

Jika tidak stroke dan serangan jantung bisa mengancam jiwa.

Stroke dan serangan jantung mungkin memiliki beberapa kesamaan dan dapat dikaitkan, tetapi stroke dan serangan jantung adalah kondisi medis yang sangat berbeda.

Baca Juga: Benarkah Mandi Malam Bikin Rematik? Ini Penjelasan dr. Adela Nadya Letissia

Semakin cepat seseorang mengenali serangan jantung atau stroke, semakin baik peluang untuk bertahan hidup dan pemulihan penuh.

Penting untuk memahami tanda dan gejala stroke dan serangan jantung untuk memastikan perawatan segera.

Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Medical News Today, serangan jantung terjadi ketika masalah di suatu tempat di tubuh yang mengurangi atau menghalangi aliran darah ke arteri koroner.

Hal ini dapat menghentikan aliran darah ke jantung.

Arteri koroner memasok otot jantung dengan aliran darah. Mereka bisa menjadi sempit jika zat seperti lemak dan kolesterol menumpuk. Nama zat tersebut adalah plak.

Plak biasanya menumpuk selama beberapa tahun. Jika potongan plak pecah di arteri jantung, gumpalan darah dapat terbentuk di sekitarnya. Hal ini dapat menghentikan aliran darah normal mencapai otot jantung.

Jika ini terjadi, bagian dari otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Bagian ini mulai mati jika sumbatan tidak mendapat pengobatan dengan cepat.

Jaringan parut mulai menggantikan jaringan jantung yang sehat. Ketika ada kerusakan atau kematian pada otot jantung karena kekurangan oksigen dan nutrisi, serangan jantung bisa terjadi.

Sementara, stroke terjadi ketika suplai darah yang rendah ke otak menghentikan jaringan otak dari menerima oksigen dan nutrisi penting lainnya.

Baca Juga: Asam Urat Langsung Menyerah Pada 2 Jenis Makanan Ini, Terbukti Ampuh

Itu bisa terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak pecah atau terhalang oleh gumpalan.

Setiap sel otak yang tidak menerima oksigen mulai mati. Ini bisa terjadi dalam beberapa menit.

Terkadang seseorang akan mengalami pembekuan sementara. Hal ini dapat menyebabkan serangan iskemik (TIA), atau mini-stroke.

Aneurisma otak adalah tonjolan di arteri yang bisa pecah. Hal ini dapat menyebabkan stroke. Gejala stroke dan aneurisma bisa serupa, tetapi mungkin memerlukan perawatan yang berbeda.

Serangan jantung dan stroke dapat memiliki gejala yang serupa, tetapi ada juga beberapa perbedaan penting.

 

Gejala serangan jantung

Gejala yang paling umum dari serangan jantung meliputi:

  • nyeri dada atau ketidaknyamanan

  • ketidaknyamanan tubuh bagian atas

  • rasa sakit yang menjalar ke lengan kiri

  • sesak napas

  • keringat dingin

  • kelelahan

  • mual

  • pusing atau pusing

Baca Juga: 6 Hal yang Wajib Dilakukan Agar Mr. P tidak Loyo, Nomor 6 Mudah Dilakukan

Gejala dapat bervariasi antar individu. Beberapa orang tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan mengalami ‘serangan jantung diam’.

Tidak semua serangan jantung melibatkan nyeri dada, bahkan jika ada ketidaknyamanan. Mungkin ada perasaan tertekan di dada.

 

Gejala stroke

Gejala stroke tergantung pada bagian otak yang mengalami kerusakan. Kerusakan dapat mempengaruhi sejumlah fungsi, termasuk memori, bicara, dan kontrol otot.

Gejala umum meliputi:

  • mati rasa tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, biasanya di satu sisi tubuh

  • kebingungan atau kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan

  • kesulitan berjalan tiba-tiba, pusing, atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi

  • kesulitan melihat pada satu atau kedua mata

  • sakit kepala parah yang tiba-tiba, yang mungkin juga termasuk muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah

Baca Juga: 9 Tanggal Lahir ini Selalu Dianugrahi Keberuntungan, Rezekinya Mengalir Deras Tanpa Henti

Perawatan tepat waktu dapat menyelamatkan nyawa atau mengurangi risiko komplikasi setelah stroke.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, dan orang tidak dapat mengubahnya.

Penting untuk mendiagnosis serangan jantung atau stroke dengan benar.

 

Pencegahan

Tidak mungkin mengendalikan semua faktor yang menyebabkan serangan jantung atau stroke, tetapi mengelola faktor-faktor yang dapat dicegah dapat mengurangi risiko seseorang.

Kiat untuk mencegah serangan jantung atau stroke meliputi:

  • tidak merokok

  • menghindari alkohol atau minum dalam jumlah sedang

  • mengelola kadar gula darah

  • menjaga tingkat stres tetap rendah

  • mengelola tekanan darah dan kolesterol

Baca Juga: Jus Buah Ini Ternyata Musuh Nyeri Sendi Akibat Asam Urat, MANJUR!

Gaya hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga adalah bagian penting lainnya untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.***

Editor: Ralki Sinaulan

Tags

Terkini

Terpopuler