Masih Sering Mengorek Telinga Sembarangan? Simak Bahayanya Menurut dr. Hamida Hayati Faisal

4 September 2022, 11:37 WIB
dr. Hamida Hayati Faisal, Sp.THT-KL /

PORTAL SULUT – Sebagaimana kita ketahui bahwa, telinga merupakan organ pendengaran yang paling penting.

Fungsi dari telinga ini adalah proses mendengar sejak mulai pada saat ada suara masuk ke dalam daun telinga.

Suara yang masuk dari daun telinga ini, kemudian akan diteruskan ke gendang telinga.

Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Sembuh, Cukup Rutin Minum Rebusan Herbal Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Gendang telinga ini memiliki bentuk seperti drum, jadi ketika ada suara masuk, gendang telinga ini akan bergetar.

Begitu gendang telinga bergetar, maka suara tersebut akan diteruskan masuk ke tulang-tulang pendengaran.

Dari tulang-tulang pendengaran ini, suara tersebut akan masuk lagi ke bagian telinga lebih dalam dan disitu dimana nanti akan terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi listrik dan itu kan diteruskan ke saraf pendengaran.

Dari saraf pendengaran tersebut kemudian akan dilanjutkan sampai ke otak dan akhirnya kita bisa menginterpretasi bunyi tersebut adalah bunyi apa.

Lalu, kebiasaan buruk seperti apa yang dapat menimbulkan penyakit pada telinga?

Yaitu dengan menggunakan earphone atau hearing device (alat bantu pendengaran) secara berlebihan.

“Jadi sudah ada ketentuannya untuk menjaga kesehatan telinga, itu rumusnya adalah x,y,x,y,” ucap dr. Hamida Hayati Faisal.

“Jadi maksimal 60 persen dari volume maksimal dari gadget kita atau device kita, itu hanya boleh didengarkan selama 60 menit,” sambungnya.

Jadi kalau misalnya kita menggunakan volume lebih kencang dari itu, berarti sudah otomatis tidak boleh melebihi dari satu jam.

Menurut dr. Hamida Hayati Faisal, kebiasaan yang paling sering untuk menyebabkan infeksi pada telinga ini adalah kebiasaan mengorek telinga.

Baca Juga: Simak Penjelasan dr. Saddam Ismail, Inilah Waktu yang Baik Minum Air Putih

“Karena di kulit pada lubang telinga itu sebenarnya cukup tipis di bawahnya juga ada lapisan tulang, sehingga menjadi lebih rentan untuk teriritasi,” jelasnya.

Apabila kita memiliki kebiasaan mengorek telinga, maka itu akan menyebabkan peradangan yang bila disertai dengan bakteri, maka akan menjadi infeksi.

“Sehingga akan mengeluhkan nyeri pada telinga,” ungkapnya.

dr. Hamida Hayati Faisal menerangkan bahwa memang secara alami telinga kita ini sudah memiliki fungsi self cleaningnya.

“Jadi secara alami kotoran telinga itu akan keluar dengan sendirinya tanpa harus kita korek-korek dengan menggunakan katembat atau alat apapun,” tegasnya.

“Jadi disitu akan ada pengaruh otot rahang, pada saat kita bergerak, pada saat kita berbicara, mengunyah makanan ataupun menguap, akan otomatis mendorong kotoran telinga tadi keluar,” ungkapnya.

Sementara jika kotoran telinga tadi dikerok, lanjut dr. Hamida Hayati Faisal, maka kotoran yang seharusnya keluar tadi, akan kembali masuk lebih dalam lagi.

“Kalau sudah menumpuk ke bagian dalam telinga, itu secara otomatis dia akan terus menumpuk, terakumulasi, sehingga menjadi tersumbat telinganya dan dipenuhi oleh kotoran itu,” ungkapnya.

Dari kotoran telinga yang tersumbat tersebut, maka akan mengakibatkan gangguan pada pendengaran.

Penjelasan ini dikutip portalsulut.com dari VDVC health pada Minggu, 4 September 2022.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler