Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Ketahui Penyebabnya ini

21 Agustus 2022, 06:26 WIB
Ilustrasi.Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Ketahui Penyebabnya ini /Pixabay.com/bzndenis.

PORTAL SULUT-Jika seorang sering bangun di malam hari, lebih dari dua kali, untuk buang air kecil, maka ia mungkin mengalami nokturia.

Selain mengganggu pola tidur, nokturia juga bisa menjadi tanda terjadinya masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Nokturia atau poliuria nokturnal, adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebih di malam hari.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Menstruasi Bisa Berakibat Fatal ke Miss V

Saat tidur, tubuh menghasilkan lebih sedikit urin yang sifatnya lebih pekat.

Ini artinya, kebanyakan orang tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan bisa tidur nyenyak sepanjang malam (6 hingga 8 jam).

Dilansir Portal Sulut, dari channel youtube halo sehat, berikut penyebab sering buang air kecil di malam hari.

Nokturia adalah kebutuhan untuk bangun.

Lebih dari satu atau dua kali, di malam hari untuk buang air kecil.

Kondisi ini sebenarnya adalah suatu gejala dari beberapa gangguan kesehatan, dan bukan merupakan penyakit.

Meskipun penyebab nokturia bisa berbeda pada setiap orang, namun faktor penyebabnya biasanya lebih dari satu.

Faktor-faktor ini harus didiagnosa dengan tepat agar nokturia bisa diatasi hingga tuntas.

Nokturia bisa berasal dari kebiasaan sehari-hari, misalnya minum terlalu banyak (terutama kafein atau alkohol) menjelang waktu tidur.

Atau bisa juga akibat konsumsi obat-obatan tertentu, gangguan kesehatan atau menurunnya kapasitas kandung kemih.

Nokturia cukup umum terjadi baik pada pria maupun wanita.

Baca Juga: Awas! Jantung Sedang Dalam Bahaya Jika Terdapat Benda Ini di Gigi, Ungkap dr. Zaidul Akbar

Survey dan penelitian menemukan bahwa 69% pria dan 76% wanita di atas usia 40 tahun melaporkan harus bangun untuk buang air kecil setidaknya sekali setiap malam.

Nokturia bisa terjadi juga pada orang yang masih muda, tetapi akan semakin umum terjadi seiring pertambahan usia, terutama pada pria.

Diperkirakan sekitar 50% pria berusia 70an harus bangun setidaknya dua kali tiap malam untuk buang air kecil.

Tetapi nokturia telah lama dianggap sebagai suatu rangkaian gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan saluran kencing bawah, seperti obstruksi prostat jinak dan kandung kemih yang terlalu aktif.

Nokturia bisa juga disebabkan oleh produksi urin berlebih atau nocturnal poliuria yang diakibatkan oleh faktor jantung, ginjal atau paru-paru.

Nokturia bisa menyebabkan beberapa konsekuensi yang signifikan terhadap kesehatan.

Kondisi ini bisa mengganggu pola tidur dan mengakibatkan timbulnya penyakit.

Beberapa studi, termasuk yang dilakukan oleh national sleep foundation di Amerika, menemukan bahwa nokturia adalah salah satu penyebab gangguan tidur yang paling banyak dilaporkan.

Lebih dari 40% orang yang terbangun di malam hari untuk buang air kecil mengalami kesulitan untuk kembali tidur, biasanya waktu tidur berkurang dan kualitasnya menurun.

Baca Juga: Nyeri Sendi Akibat Asam Urat Langsung Sembuh Permanen dengan 4 Bahan Alami Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Sehingga tidak mengagetkan bahwa nokturia adalah penyebab terjadinya rasa kantuk berlebih di siang hari yang bisa mengakibatkan menurunnya fungsi fisik dan mental, serta risiko mengalami kecelakaan yang lebih tinggi.

Jika nokturia disebabkan oleh gangguan kesehatan, maka penyakit tersebutlah yang harus diobati agar nokturia bisa diatasi.

Beberapa perubahan gaya hidup juga bisa membantu mengatasi masalah nokturia.

Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk mengurangi produksi urin di malam hari.

-Mengurangi asupan cairan di malam hari, terutama menjelang waktu tidur.

-Mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, terutama di sore dan malam hari.

-Menaikkan posisi kaki satu jam sebelum waktu tidur untuk mengurangi konversi pembengkakan pada tungkai menjadi urin saat tidur.

Memperhatikan kebiasaan tidur yang baik, termasuk kondisi kamar tidur, bisa mengurangi frekuensi bangun di malam hari memicu keinginan untuk buang air kecil.

Contoh-contoh kebiasaan tidur yang sehat, termasuk.

-Pergi tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.

-Melakukan rutinitas yang membuat tubuh siap untuk istirahat di malam hari.

-Belajar teknik-teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran saat akan bersiap tidur dan supaya bisa segera tertidur lagi setelah buang air kecil ditengah malam.

Baca Juga: Duduk di Kloset Lebih dari Lima Menit Ternyata Membahayakan Kesehatan Tubuh

-Berolahraga teratur untuk supaya bisa tidur lebih nyenyak.

-Menyiapkan tempat tidur nyaman

-Mengatur kondisi kamar agar cahayanya tidak terlalu terang, tidak berisik, sejuk, dan wangi.

-Membatasi penggunaan perangkat elektronik termasuk ponsel, yang bisa mengaktivasi otak dan mengurangi produksi hormon melatonin yang berfungsi mengkondisikan tubuh untuk tidur.

Jika penyebab nokturia adalah suatu jenis penyakit, maka penyakit tersebut yang perlu diatasi untuk mengatasi nokturia.

Beberapa penyakit penyebab nokturia yang harus segera dirawat termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, gagal jantung, kongestif, sleep apnea atau pembesaran prostat.

Menyesuaikan waktu konsumsi dan dosis obat yang diresepkan juga bisa membantu mengatasi nokturia.

Tetapi hal ini harus dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler