Ternyata Ini Cara Mencegah Terkena Penyakit Tetanus, Gampang lho

7 Agustus 2022, 14:37 WIB
Vaksin Tetanus /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

PORTAL SULUT - Tetanus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri penghasil racun yang dapat merusak saraf. Dilansir dari laman Healthline, seseorang yang mengalami tetanus maka tubuhnya akan terasa kaku dan tegang.

Hal ini terjadi karena kuman dan bakteri masuk melalui kulit tubuh yang terluka dan akan mengeluarkan racun yang mengancam saraf.

Tetanus merupakan kondisi gawat darurat, yang jika tidak segera ditangani dengan baik dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan jiwa.

Baca Juga: Inilah 5 Gejala Kanker Yang Sering Dianggap Sepele, Semua Sangat Mencolok!

Lantas, apa penyebab tetanus dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apakah sih penyakit tetanus?

Tetanus adalah penyakit serius yang terjadi pada sistem saraf yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Penyakit ini juga dikenal dengan nama Lockjaw karena menyebabkan otot rahang dan leher menjadi tegang.

Tetanus yang parah dapat mengakibatkan komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
Meski tergolong berbahaya, tetanus tidak menular dan dapat dicegah melalui pemberian vaksin tetanus.
Namun, perlu diketahui bahwa orang yang pernah terkena tetanus tidak memiliki kekebalan alami sehingga bisa terinfeksi lagi di kemudian hari.

Penyebab Tetanus

Tetanus terjadi ketika bakteri Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka potong maupun luka tusuk di kulit.

Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui interaksi luka terbuka dengan materi-materi yang terpapar bakteri penyebab tetanus. Kabar buruknya, spora Clostridium tetani dapat bertahan lama di luar tubuh. Mereka paling sering ditemukan di kotoran hewan dan tanah yang terkontaminasi, namun kemungkinan keberadaan bakteri ini hampir di mana saja.

Setelah di dalam tubuh, mereka berkembang biak dengan cepat dan melepaskan tetanospasmin yaitu suatu neurotoksin. Ketika tetanospasmin memasuki aliran darah, bakteri tersebut kemudian mengeluarkan racun untuk menyerang sistem saraf di tubuh manusia. Tetanospasmin mengganggu sinyal perjalanan dari otak ke saraf di sumsum tulang belakang, kemudian ke otot, sehingga menyebabkan kejang otot dan kekakuan.

Baca Juga: Cukup Lakukan Terapi Ini Di Tanggal 17, 19 Dan 21, Penyakit Apapun Sembuh Kata dr. Zaidul Akbar

Faktor Risiko Tetanus

Faktor risiko terbesar terinfeksi tetanus adalah seseorang belum mendapatkan vaksinasi atau atau belum mendapatkan suntikan booster 10 tahun. Selain vaksinasi, terdapat beberapa faktor risiko seseorang bisa terkena tetanus antara lain:
• Luka terbuka terkena tanah atau pupuk kandang.
• Terdapat benda asing di luka, seperti paku atau serpihan.
• Terdapat lesi kulit yang terinfeksi pada orang yang hidup dengan diabetes.
• Tali pusar yang terinfeksi ketika seorang ibu belum sepenuhnya divaksinasi.
• Menggunakan jarum bersama dan tidak bersih saat menggunakan obat-obatan terlarang.

Gejala penyakit Tetanus

Waktu rata-rata dari infeksi hingga munculnya tanda dan gejala (masa inkubasi) adalah 10 hari. Masa inkubasi dapat berkisar 3 hingga 21 hari. Jenis tetanus yang paling umum disebut tetanus umum. Tanda dan gejalanya muncul secara bertahap, kemudian semakin memburuk selama dua minggu.

Dikutip dari Kemenkes.go.id, berikut ada gejala tetanus yang perlu mendapat penanganan segera agar tidak berisiko pada jiwa penderita;
• Demam merupakan gejala paling umum dari infeksi tetanus. Gejala ini biasanya muncul lima hari setelah terpapar.
• Kekakuan otot, merupakan gejala lanjutan seperti rahang, leher dan punggung kaku
• Sakit di sekujur tubuh yang disebabkan oleh kekakuan otot. Selain itu pasien juga bisa mengalami sakit kepala.
• Berkeringat berlebihan dan dehidrasi juga merupakan gejala-gejala infeksi tetanus.
• Output urine rendah dan feses keras
• Sulit menahan buang air kecil dan buang air besar karena otot menjadi lemah
• Infeksi tetanus membuat tulang dan otot lemah yang membuat pasien lebih rentan terhadap patah tulang.
• Lockjaw atau kejang mulut adalah stadium terminal dari penyakit dan biasanya bermanifestasi ketika pasien tidak menerima pengobatan untuk waktu yang lama.
• Gagal napas yang menyebabkan sesak napas hingga mati lemas

Baca Juga: Ini dampak Mengerikan Jika Kamu Doyan Makan Mie Instan Mentah

Pengobatan Tetanus

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan tetanus. Adapun perawatan berfokus pada pengelolaan gejala dan komplikasi sampai efek toksin tetanus teratasi.
Jika Sobat Sehatku mengalami gejala yang menandakan tetanus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum racun bakteri Clostridium tetani atau penyebab penyakit tetanus menyebar.

Berikut beberapa cara mengobati tetanus agar racunnya tidak cepat menyebar:
• Membersihkan dan merawat luka dengan baik menjadi cara pertama untuk mengobati tetanus agar infeksi tidak semakin menyebar dan bertambah parah.
• Mengkonsumsi obat untuk mengurangi kejang otot akibat tetanus seperti Benzodiazepine, Diazepam, Baclofen, Dantrolene, Barbiturates dan Chlorpromazine.
• Rutin minum obat tetanus (antibiotik) yang diresepkan dokter seperti Penicillin, Metronidazole, Tetracyclines, Macrolides, Clindamycin, Cephalosporins dan Chloramphenicol.
• Perawatan di rumah sakit

Pencegahan Tetanus

Karena infeksi tetanus seringkali berakibat fatal, maka tindakan pencegahan merupakan hal terpenting untuk dilakukan.

Langkah utama untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi. Saat ini vaksin tetanus masuk ke dalam daftar imunisasi wajib pada anak. Imunisasi tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Proses vaksinasi ini harus diberikan dalam lima tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan 4-6 tahun.

Untuk anak anak di atas 7 tahun, tersedia vaksin Td yang bisa melindungi diri dari serangan tetanus dan difteri. Hal yang perlu diingat, vaksinasi ini mesti diulang tiap 10 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi difteri dan tetanus.

Hal kedua yang sangat penting untuk dilakukan adalah membersihkan luka secara menyeluruh. Bersihkan luka dengan air bersih dan sabun, cobalah mengeluarkan semua partikel dan kotoran dari luka. Hal ini tidak hanya akan mencegah tetanus tetapi juga mencegah infeksi bakteri lainnya.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler