Wajib Tahu Vertigo: Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya

31 Mei 2022, 08:01 WIB
Ilustrasi vertigo. /ITECHirfan/Pixabay

PORTAL SULUT - Pernahkah Sobat Sehatku merasa sensasi kepala pusing berputar-putar yang muncul secara tiba-tiba? Jangan anggap sepele, bisa jadi

Sobat Sehatku menderita vertigo. Vertigo adalah salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh banyak orang. Dalam bahasa awam, vertigo sering disebut sebagai “pusing berputar”, atau “pusing tujuh keliling” atau “keliyengan”.

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa pusing yang berputar. Bahkan, orang yang mengalaminya akan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh sehingga akan mengganggu aktivitas hariannya.

Baca Juga: Kurangi Risiko Penurunan Kesehatan Otak, dari Bermain Secara Teratiur hingga Atur Pernapasan

Karena itu, Sobat Sehatku perlu mengetahui penyebab, gejala dan cara menangani vertigo sebelum terlambat. Yuks, simak serba serbi Vertigo sebagaimana disarikan dari berbagai sumber.

Apa sih Vertigo itu?

Menurut International Classification of Vestibular Disorders, Vertigo adalah adanya sensasi bergerak berputar dari kepala atau tubuh ketika tidak terjadi pergerakan atau adanya gangguan sensasi bergerak pada pergerakan normal di kepala. Kondisi ini juga berkaitan dengan masalah pada telinga bagian dalam maupun otak. Serangan vertigo bervariasi, bisa berupa pusing ringan berdurasi sebentar hingga yang parah dan berlangsung lama. Vertigo bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, tetapi menurut penelitian wanita lebih banyak mengidap vertigo dibandingkan pria.

Melansir Everyday Health, berdasarkan penyebab terdapat dua tipe utama vertigo, yaitu:
1. Vertigo perifer (Peripheral vertigo) adalah salah satu jenis vertigo yang paling sering dialami. Vertigo ini disebabkan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh yakni labirin vestibular (vestibular labyrinth).

2. Central vertigo, terjadi ketika terdapat gangguan pada sistem saraf otak, terutama di area serebelum.

Faktor Risiko Vertigo

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita vertigo, diantaranya:
a. Berusia lebih dari 50 tahun
b. Mengalami infeksi pada telinga
c. Alergi, contohnya terhadap debu, bulu, serbuk bunga, makanan atau jamur
d. Perubahan tekanan udara yang bisa menyebabkan kerusakan pada telinga, contohnya saat menyelam
e. Gangguan kecemasan, seperti stres, panik dan cemas
f. Kehamilan yang umumnya akibat perubahan hormon, penyempitan pembuluh darah selama masa kehamilan dan penurunan kadar gula darah
g. Efek samping penggunaan obat, contohnya aspirin, obat tekanan darah, obat penenang, antikejang dan antidepresan.
h. Sering mengkonsumsi alcohol

Baca Juga: Kenali 7 Tim Petugas Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2022, Siapa Sajakah Mereka?

Penyebab Vertigo

a. Vertigo Perifer.
Adapun sejumlah gangguan yang umumnya menjadi penyebab vertigo perifer sebagai berikut:
• Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
• Penyakit Meniere
• Neuronitis vestibular atau peradangan pada saraf vestibular
• Labirinitis atau peradangan pada saluran di dalam labirin vestibular
• Perilymphatic fistula atau robekan pada dinding pemisah antara telinga bagian dalam dengan telinga bagian tengah
• Otosklerosis atau pertumbuhan tulang pada telinga yang tidak normal
• Kolesteatoma atau pertumbuhan kulit di balik gendang telinga yang tidak normal
• Cedera pada kepala atau leher
• Sindrom Ramsay Hunt
• Tekanan pada saraf vestibular yang umumnya disebabkan oleh tumor jinak, seperti neuroma akustik atau meningioma

b. Vertigo Sentral
Penyebab-penyebab vertigo sentral lainnya adalah sebagai berikut:
• Cedera pada bagian leher dan kepala
• Migrain
• Diabetes
• Stroke
• Penyakit Parkinson
• Multiple sclerosis
• Malformasi Chiari
• Sifilis atau infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
• Tumor jinak maupun ganas, terlebih jika tumbuh di saraf vestibular

Gejala Vertigo

Gejala yang umum terjadi saat seseorang mengalami vertigo adalah pusing berputar yang diikuti dengan telinga berdengung.

Adapun gejala vertigo perifer yang bisa dirasakan oleh penderitanya adalah sebagai berikut:
a. Penglihatan buram
b. Gangguan pendengaran
c. Rasa nyeri atau tersumbat pada telinga
d. Telinga berdenging (tinnitus) di salah satu atau kedua telinga
e. Hilang keseimbangan dan tidak bisa berdiri
f. Mual
g. Muntah

Sedangkan, gejala pada vertigo sentral yang bisa dialami oleh penderita antara lain:
a. Gangguan pergerakan bola mata, seperti nistagmus
b. Penglihatan ganda
c. Kelumpuhan pada wajah
d. Sulit menelan
e. Bicara pelo
f. Lemah pada anggota tubuh

Baca Juga: Jangan Minum Air di Waktu Ini, Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Kata dr. Zaidul Akbar

Gejala-gejala tersebut bisa berlangsung dalam hitungan menit atau bahkan jam. Penderita juga bisa mengalami gejala secara terus menerus (kronis) ataupun hilang timbul. Bahkan pada vertigo yang parah, gejala mampu dirasakan selama beberapa hari hingga bulan. Namun, gejala vertigo perifer biasanya akan lebih cepat berakhir. Sementara itu, gejala vertigo sentral cenderung akan berlangsung lebih lama.

Pencegahan Vertigo

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau meredakan gejala-gejala vertigo muncul, yaitu:
• Apabila Sobat Sehatku sedang berdiri, sebaiknya segera duduk atau berbaring untuk meredakan rasa sakit.
• Hindari mengubah posisi secara tiba-tiba, misal dari duduk ke berbaring karena bisa menyebabkan rasa sakit meningkat
• Gunakan beberapa bantal agar posisi kepala saat tidur menjadi lebih tinggi.
• Gerakkan kepala secara perlahan-lahan.
• Hindari gerakan kepala mendongak, berjongkok, atau tubuh membungkuk.
• Hindari membaca tulisan yang bisa membuat gejala makin parah.
• Pejamkan mata dan tidak menatap ke cahaya yang terlalu terang.
• Bagi pengidap penyakit Meniere, batasi konsumsi garam dalam menu sehari-hari.

Pengobatan Vertigo

Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa kasus vertigo perlu ditangani oleh dokter. Perlu diketahui, vertigo bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu masalah kesehatan pada tubuh. Vertigo bisa muncul sebagai tanda penyakit tertentu. Maka dari itu, penanganan vertigo dilakukan tergantung pada penyakit yang menjadi penyebabnya. Beberapa kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan, karena otak berhasil beradaptasi dengan perubahan
Penanganan vertigo juga bisa dilakukan di rumah selama gejala masih belum parah. Pengobatan rumahan dilakukan dengan pijatan ringan di sekitar area kepala, minum teh jahe, konsumsi kacang almond, atau konsumsi campuran cuka apel dengan madu. Jangan lupa untuk memenuhi asupan cairan tubuh agar tubuh tidak dehidrasi.

Itulah beberapa hal tentang Vertigo yang perlu Sobat Sehatku ketahui. Jika Sobat Sehatku mengalami gejala vertigo yang tak kunjung sembuh, jangan anggap remeh, segera konsultasi ke dokter ya..

Semoga bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler