Tips Turunkan Rasa Lapar Hingga Lesu Selama Puasa Ramadhan 2022 Ala Dokter Gizi, Silakan Coba!

4 April 2022, 04:14 WIB
Ilustrasi puasa /Freepik/8photo

 

PORTAL SULUT - Hari ini, 4 April 2022, umat muslim sudah melakukan puasa di bulan Ramadhan pada hari yang kedua.

Adapun puasa bulan Ramadhan 1443 Hijiriah yang telah memulai pada tanggal 2 April 2022.

Berbagai informasi disediakan untuk memberikan hikmah di bulan puasa Ramadhan di tahun 2022 ini.

Baca Juga: 10 Kondisi Tangan Ungkap Masalah Kesehatan Lainnya, Segera Cek Mungkin Berbahaya

Kali ini, Portal Sulut akan memberikan informasi terkait tips untuk menurunkan rasa lapar dan lesu selama menjalankan ibadah puasa, menurut dokter ahli gizi.

Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK memberikan tipsnya untuk menurunkan risiko munculnya rasa lapar hingga lesu selama berpuasa Ramadhan, salah satunya melalui pembagian porsi makan.

"Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit," kata dia dalam sebuah acara daring, dilansir PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dia menjelaskan, rasa lapar, haus dan lesu mungkin di awal-awal bulan puasa sampai hari ketiga.

Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun, terutama di masa pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Panen Rezeki, Cukup Amalkan 1 Menit Sehari, Cocok di Bulan Ramadhan

"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," tutur Fiastuti.

Untuk mengatasi tantangan lapar hingga lesu ini, Fiastuti yang juga mengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberikan saran.

"Anda saat sahur bisa mengkonsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari yakni melalui makan besar 30 persen, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu imsak sekitar 10 persen dan minum air dua gelas," ujarnya.

Lebih lanjut, Dia mengatakan, tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadhan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam.

Baca Juga: VIRAL! Sepasang PNS Kawin-Cerai tiap 3 Tahun Sekali, Ini Penyebabnya

Saat berbuka puasa, Anda bisa menyantap makanan lebih banyak atau sekitar 60 persen.

Fiastuti menyarankan berbukalah dengan makanan manis sekitar 15 persen, melakukan shalat magrib, lalu makan makanan lengkap sebanyak 30 persen.

Hal ini supaya saluran cerna yang selama 14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.

"Menerima dulu makanan 15 persen (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar 4 gelas. Pulang tarawih bisa ditambah makanan kecil 15 persen," tutup dr Fiastuti.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler