Latihlah Kecerdasan Emosional atau EQ Anda saat Melakukan Wawancara

5 Maret 2022, 07:11 WIB
Ilustrasi wawancara pekerjaan. /Pexels

PORTAL SULUT - Di situasi pandemi saat ini pastinya beberapa orang berbondong-bondong mencari pekerjaan yang layak, dan hanya berfokus untuk mendapatkan satu pekerjaan saja.

Dikutip dari Popsugar.com pada saat kamu sedang mempersiapkan diri, pasti terlintas dipikiranmu jawaban atas pertanyaan wawancara.

Saat mempersiapkan wawancara pasti kamu akan mengumpulkan referensi, dan merenungkan semua yang telah kamu pelajari dari posisi kamu saat ini.

Baca Juga: Bosan di Rumah aja? 5 Game yang dapat Dimainkan Bersama Teman Melalui Virtual Meeting

Jika pewawancara sudah tahu bahwa anda memenuhi syarat. Pastinya saat mereka meninggalkan ruangan kamu ingin mendengar, "Saya membutuhkannya di tim saya atau company saya". Di situlah kecerdasan emosional (EQ) kamu berperan.

Dikutip dari Popsugar.com Guru EQ Dr. Travis Bradberry menjelaskan, "Kecerdasan emosional adalah 'sesuatu' dalam diri kita masing-masing yang sedikit tidak berwujud", ujar Dr. Travis Bradberry.

"Ini mempengaruhi cara kita mengelola perilaku, menavigasi kompleksitas sosial, dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai hasil positif", lanjut Dr. Travis Bradberry.

Saat melakukan wawancara kamu membutuhkan "sesuatu" ini. Ini bukan hanya tentang menjawab suatu pertanyaan, melainkan kamu juga harus menunjukkan kecocokan.

Berikut caranya yang dikutip dari Popsugar.com :

1. Menempa Koneksi
Ketika kamu memimpin diri kamu dengan EQ, kamu melihat pewawancara tidak hanya sebagai penjaga gerbang untuk sesuatu yang kamu inginkan, tetapi sebagai orang yang sebenarnya dengan siapa kamu dapat terhubung. Jadi pikirkan tentang menghubungkan sebanyak mengesankan.

Hilangkan kebekuan dengan antusiasme kamu. Kamu akan menularkannya dan kemungkinan akan menginspirasi pewawancara kamu untuk membagikannya. Kamu bisa melakukan riset untuk menemukan apa yang membuat organisasi ini menjadi tempat kerja yang unik dan mendebarkan. Jangan lupa untuk memperhatikan faktor-faktor tentang lingkungan yang membuat kamu terkesan.

Salah satu contohnya, "Saya terpesona melihat ada kebijakan hijau di seluruh organisasi. Pasti menyenangkan bekerja untuk institusi yang sadar sosial".

Antusiasme yang tulus dari kamu adalah kualitas yang menarik. Jadi, temukan sudut pandang yang dapat membantu kamu. Kamu mungkin juga menemukan bahwa terhubung dengan pewawancara akan membantu meredakan kegelisahan kamu.

Baca Juga: 5 Tips Kesehatan Untuk Ibu Hamil, Jaga Kehamilan Agar Tetap Sehat

2. Pelan-pelan
Rangkullah peran kamu sebagai orang yang diwawancara. Kamu mungkin atau tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang kamu pilih, tetapi ada nilai yang dapat kamu ambil dari pengalaman wawancara yang kamu lakukan.

Tenangkan dirimu. Bernapas. Jika minuman ditawarkan, terimalah keramahan itu. Melakukan hal tersebut akan mengingatkan kamu untuk bersantai pada saat itu, dan itu menambahkan suasana keramahan.

Itulah yang seharusnya dirasakan karena ini hanya sekelompok profesional yang membahas peluang. Ini menguntungkan kedua belah pihak agar percakapan ini berjalan dengan baik. Ini berbicara baik tentang pewawancara untuk mendorong wawancara yang produktif, seperti berbicara baik tentang orang yang diwawancarai untuk berpartisipasi dalam satu. Kamu memiliki tujuan bersama dan dapat dicapai.

3. Sesuaikan Kembali Pola Pikir Kamu
Alih-alih kamu berpikir, "Saya hanya harus melewati ini dan membuat poin-poin penting ini", cobalah kamu berpikir,"Saya sedang berbicara tentang peluang menarik yang mungkin cocok untuk saya". Tujuannya untuk menikmati atau mendapatkan suatu pengalaman.

Baca Juga: Hati-hati, Bertengkar Dengan Istri Pada Saat Hamil Sangat Membahayakan Janin, Apa Saja? Yuk Simak

Bayangkan jika kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih besar terbuka untuk kamu daripada yang kamu lakukan terakhir kali kamu mencari? Lihatlah seberapa banyak kamu memenuhi syarat untuk sekarang!

Wawancara hanyalah sebuah percakapan. Kamu tidak ditimbang untuk nilai kamu sebagai manusia. Pekerjaan yang kamu diskusikan mungkin pekerjaan yang benar-benar kamu butuhkan atau inginkan, dan itu mungkin menggoda kamu dan membuat kamu putus asa pada proyek tersebut. Tetapi menempatkan rintangan itu di jalan kamu tidak akan membantu. Dapatkan kenyamanan dalam situasi kamu, dari sudut pandang tersebut, kamu lebih cenderung untuk melakukan pekerjaan terbaik kamu.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler