Tips Agar Motor Lebih Irit, Hingga Bahaya Gonta Ganti Bahan Bakar

3 Desember 2021, 06:57 WIB
Foto ilustrasi motor /Indramawan/Media Jawa Timur


PORTAL SULUT – Pengendara Sepeda motor saat ini wajib mengetahui konsumsi bahan bakar, tidak hanya dilihat dari performa tapi juga keiritan bahan bakar. Bahkan, bagi pengguna roda dua sehari-hari, ketika jarang mampir ke SPBU, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, dan hal tersebut disadari betul oleh banyak pabrikan kuda besi Tanah Air.

Salah satu contoh adalah PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), yang mengandalkan mesin Blue Core dengan tekonologi Variable Valve Actuation (VVA) untuk beberapa line-up skuter matik (skutik).

Dengan teknologi ini, dan adopsi dari teknologi Forged Piston dan DiASil Cylinder yang membuat komponen mesin menjadi lebih awet, kuat, ringan, dan minim gesekan sehingga pelepasan panas pun juga menjadi lebih baik.

Baca Juga: Tips Mendapatkan Diskon Token Listrik Gratis

Tetapi jika berbicara soal keiritan dalam berkendara, selain faktor teknologi mesin yang dimiliki motor, sebenarnya ada beberapa faktor lainya yang ikut mempengaruhi. Seperti kondisi sepeda motor, gaya berkendara, beban yang ditopang, hingga jalur atau rute yang dilewati.
Penting bagi seorang pengendara untuk memahami hal-hal tersebut, karena dengan berkendara irit atau eco riding, setidaknya pengguna motor yang memiliki mobilitas tinggi dapat meminimalisir pengeluaran biaya operasional.

Di Indonesia sendiri, berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) tersedia di pasaran, mulai dari oktan 90, 92 hingga 98. Akan tetapi, ada beberapa motor, memang memerlukan penggunaan bensin dengan nilai oktan tinggi, seperti Pertamax atau Pertamax Turbo.

Pasalnya, mesin dirancang dengan jenis bahan bakar yang tepat untuk operasi yang benar dan kinerja yang optimal. Namun, dalam keadaan darurat, ada kasus ketika tangki diisi dengan bahan bakar jenis lain. Bagaimana mengubah bahan bakar terlalu sering mempengaruhi mesin? Apakah mesin bisa rusak?

Dilansir dari laman resmi Astra Motor, sepeda motor sering menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu Pertalite dan Pertamax. Keduanya memiliki kandungan oktan yang berbeda. Semakin tinggi angka oktan suatu bahan bakar, maka semakin mahal harganya.

Ada sebagian orang mencoba mengisi sepeda motornya dengan Pertamax dengan alasan ingin memberikan yang terbaik untuk kendaraan kesayangannya, meski mesin motor tidak secara khusus diperuntukkan bagi bahan bakar tersebut.

Baca Juga: Wajah Manis Bak Bidadari, 7 Tips Cantik Alami Tanpa Make Up

Kenyataannya adalah, menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi tidak selalu memberikan hasil yang lebih stabil. Berbagai jenis mesin sepeda motor memiliki karakteristik yang berbeda.

Demikian juga menurut peneliti Jerman, Andreas Schaefer, mengubah atau mencampur bahan bakar yang berbeda dalam waktu yang cukup singkat tidak akan memberikan efek maksimal pada performa mesin sepeda motor.

Ketukan parah, atau knocking pada mesin terjadi ketika BBM berjenis oktan rendah digunakan untuk mesin oktan tinggi. Knocking biasanya disebabkan oleh perbedaan tekanan mesin.

Disaat mengganti bahan bakar yang biasa kamu gunakan, mesin secara otomatis menyesuaikan rasio kompresi. Untuk mesin sepeda motor modern, hal ini sebenarnya bisa kamu atasi dengan meningkatkan waktu pengapian.

Akan tetapi, jika hal ini dilakukan secara konsisten, tentunya akan berdampak negatif. Salah satunya adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan performa mesin yang kurang optimal, padahal maksud dari pikiran adalah untuk menghemat uang dengan menggunakan bahan bakar oktan rendah.

Berikut adalah cara berkendara yang efisien bahan bakar :
1. Pastikan Kondisi Motor Prima
Pengecekan rutin kondisi motor agar selalu prima menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keiritan berkendara. Sebelum berkendara pastikan motor dalam kondisi baik. Cek tekanan ban dalam kondisi normal. Karena apabila ban kekurangan angin, maka tarikan motor menjadi berat dan ini membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.

Bukan hanya itu, perawatan berkala seperti penggantian oli dan membersihkan filter udara juga perlu dilakukan untuk menjaga tarikan motor tetap optimal sehingga konsumsi bahan bakar tidak boros.

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Musim Hujan, Sederhana Tapi Banyak Manfaat

2. Pengoperasian Motor yang Baik
Selain kondisi motor yang prima, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga ke iritan bensin adalah cara berkendara. Semakin agresif gaya berkendara rider dengan bukaan gas dan pengoperasian rem yang tidak teratur akan membuat bensin motor menjadi boros.

Oleh karena itu, diperlukan cara berkendara yang halus dalam hal pengoperasian motor, seperti membuka gas perlahan dan menjaga kecepatan tetap konstan selama mungkin.
Selanjutnya jangan melakukan pengereman secara mendadak (terkecuali emergency) sehingga suplai bensin yang dialirkan ke ruang bakar menjadi lebih terukur dan irit.

3. Membawa Barang Sesuai Kapasitas
Hal ini juga perlu diperhatikan untuk menjaga keiritan bensin adalah dengan tidak membawa barang yang melebihi kapasitas (overload) daya angkut motor.

Biasanya saat perjalanan jauh atau touring, motor sering dipasangi dengan touring box pada sisi kanan, kiri dan belakang body motor untuk kapasitas penympanan barang yang besar akan tetapi hal itu akan lebih membebani motor atau overload.

Dengan dengan kondisi yang overload, selain membuat kinerja mesin menjadi berat yang berimbas pada borosnya bensin, kondisi ini turut pula membahayakan bagi pengendara karena dapat menghilangkan keseimbangan motor terutama saat sedang bermanuver.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler