dr Zaidul Akbar: Sehat Nggak Harus Mahal, Ini Caranya

24 November 2021, 19:05 WIB
dr Zaidul Akbar /Tangkapan layar Youtube.com/ Bamol Tv


PORTAL SULUT - Selain menjadi ketetapan Ilahi, nikmat sehat ternyata memerlukan kontrol yang baik bagi manusia itu sendiri.

Sehat bagi tiap - tiap orang merupakan faktor khusus dalam beraktivitas sehari - hari, hal ini tentu menjadi harapan utama bagi seluruh mahkluk hidup di dunia.

Untuk itu, sebagai manusia yang baik dan telah menyadari bahwa nikmat kesehatan adalah pemberian dari Sang pencipta, agar kiranya dapat bertanggung jawab atas hal - hal yang dapat merugikan kesehatan itu sendiri.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Amal yang Bisa Selamatkan Seorang Hamba dari Pedihnya Siksa Kubur

Menurut dr Zaidul Akbar, kesehatan seseorang dapat diukur dari pola perilaku hingga dari segi asupan makanan orang tersebut.

Ia menegaskan, bahwa sebagai mahkluk yang disempurnakan dengan akal, maka dalam mengambil keputusan harus memikirkan terlebih dahulu sebelum bertindak.

Seperti dikutip Portalsulut.com dari Kanal Youtube Al - FURQON TV yang dipublikasikan sejak 27 Desember 2019

• Perhatikan porsi makan
Sebelum malahap makanan ada baiknya dipikirkan dahulu. Karena kalau keperluan makan hanya untuk kenyang, maka sebaiknya jangan terlalu berlebihan.

Sebab kekurangan makan terlalu kenyang juga dapat berpengaruh pada ibadah. “Anda tidak akan bisa, atau kita tidak akan bisa membaca Qur’an atau berdoa dengan khusyuk kalau kekenyangan” kata dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Ini Obat Orang yang Sedang Jatuh Cinta Menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi

• Perhatikan unsur dari makanan
Setelah memastikan kehalalan suatu makanan, sebaiknya pastikan dulu bahawa makanan itu baik(toyyib).

Umumnya jenis makanan yang baik itu bersifat alami, tidak terlalu banyak campuran bahan – bahan yang justru merusak kesehatan itu sendiri.

“Makanan yang baik versi saya. Tidak banyak mengalami pengolaan, semakin segar dia, semakin alami dia, dan semakin tidak banyak bahan – bahan tambahan pangan,” tambah dr Zaidul Akbar.

Selanjutnya, Ia menegaskan bahwa sehat tidak selalu identik dengan mahal, menurutnya dengan hal – hal yang sederhana sudah cukup.

Masalah sebenarnya adalah lidah kita sudah terbiasa dengan dengan makanan yang tidak sehat.

“Lidah kita sudah terkunci dengan rasa, sudah sakau, sakau versi makanan misalnya lagi pengin banget makan mi instan” paparnya sambil bercanda.

Selain alkohol atau narkoba yang memberikan efek kecanduan, maka demikian makanan juga begitu.

Misal gula pasir pernah diteliti terhadap tikus,disandingkan dengan kokain ternyata yang paling diingkan hewan itu lebih kuat 8 kali gula pasir dari pada kokain.

Untuk itu kita harus selektif dalam memilih jenis makanan dan bijak ketika memutuskan keinginan, perlu pertimbangkan sebelum mengkonsumsinya.

Kaluapun perlu dikurangi silakan dikurangi supaya tidak mengganggu ibadah kita***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler