Setelah entri gagal, pengguna akan diminta untuk memberikan informasi tambahan, termasuk nama alias yang mereka gunakan dalam game, nomor telepon, dan detail pribadi lainnya.
Akibatnya, para scammer tidak hanya mendapatkan akun media sosial pengguna tetapi juga detail pribadi tambahan ini -- semua upaya ini bertujuan untuk menjual akun game pengguna dan mendapatkan keuntungan.
Untuk menghindari menjadi korban phishing dengan skema tersebut, Kaspersky menyarankan agar para gamer jangan turut bergabung dalam undian apapun, selain dari situs web game resmi, kemudian juga memeriksa informasi melalui sumber resmi.
Jika aktivitas terkait benar-benar ada, para pengembang game kemungkinan tidak akan merahasiakannya.***