Keren! Prinsip Cinta Menurut Sujiwo Tejo, Love Never Felt So Good

6 September 2021, 18:10 WIB
Sujiwo Tejo /@president_jancukers

PORTAL SULUT – Berikut ini adalah artikel yang memuat prinsip cinta menurut Sujiwo Tejo yang bisa merubah pandangan kawan-kawan tentang cinta.

Dengan gaya yang nyentrik, Sujiwo Tejo merupakan salah satu tokoh seniman multitalenta yang dikenal sebagai aktor, penulis, pemusik dan budawan di Indonesia.

Dalam tradisi dan budaya Indonesia, ujung dari tali hubungan cinta adalah pernikahan. Tapi sebenarnya tak hanya sampai di situ saja, cinta adalah sebuah prinsip dimana seseorang memutuskan untuk memberikan hatinya pada seseorang hingga akhir hayat.

Baca Juga: Profil Keanu Reeves, Pemeran Utama Film Knock Knock

Sebuah pernikahan akan terlihat mengerikan jika di pagari oleh dinding-dinding peraturan. Jika demikian, maka pernikahan yang berawal dari dalih cinta pada akhirnya kehilangan prinsip bahwa sebenarnya pagar dari sebuah pernikahan adalah cinta itu sendiri.

“Pernikahan yang mulia itu pagarnya cuman cinta,” tutur Sujiwo Tejo.

Cinta tak hanya terbatas dengan aturan-atuaran yang sifatnya mengekang, lebih dari itu, cinta yang tulus hakikatnya memang tak terbatas ruang dan waktu.

Anggap saja orang yang dicintai pergi keluar negeri sekalipun, hal tersebut tidaklah mengapa karena kita cinta.

Meskipun begitu, cinta yang tak berbalas memang bukan cinta yang baik, sebab jika orang yang dicintai tidak mencintai kita, buat apa? Karena cinta tidak bisa dipaksa.

Sujiwo Tejo berprinsip bahwa Menikah adalah nasib, mencintai adalah takdir, kau bisa merencanakan untuk menikah dengan siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa.

Baca Juga: Saipul Jamil Disambut TV, Angga Sasongko Ambil Sikap Keras

Jika ditelaah, memang betul adanya bahwa menikah adalah proses hormonal dibawah syaraf tak sadar. Mungkin jika ditanya alasannya kenapa orang menikah, kebanyakan menjawab ingin mempunyai keturunan, memenuhi kebutuhan biologis, tuntutan keluarga, tradisi kebudayaan dan lain sebagainya.

Tapi jika ditanya kenapa kita rela mati demi seseorang, maka itu akan sulit dijawab walaupun dengan keadaan sadar.

Hal tersebut memanglah membingungkan karena bagaimana caranya kita menuntut kesetiaan dari seseorang sedangkan kita jatuh cinta tapi tidak tahu apa alasannya.

Kita bisa saja merasa senang dan bahagia atas nama cinta, tapi disisi lain kita tersandra oleh rasa cinta itu sendiri. Karena love is never felt so good.

Cinta memang tidak bisa direncana, karena cinta sifatnya intuitif, seperti insting bertahan hidup namun tetap berpasrah diri kepada tuhan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler