2023 Indonesia Krisis Moneter Lagi? Berikut Dampak Resesi Ekonomi yang Bisa Terjadi di Indonesia

- 20 Oktober 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Inflasi
Ilustrasi Inflasi /Miju/Pixabay

PORTAL SULUT - Resesi ekonomi memang menjadi salah satu kata yang ditakutkan oleh sebuah negara.

Hal tersebut karena resesi ekonomi juga bisa membawa sebuah negara masuk ke dalam kondisi krisis moneter.

Resesi ekonomi bisa terjadi karena menurunya perekonomian dunia yang dipicu oleh inflasi atau naiknya suku bunga.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Celana Sirwal Pria Exclusive

Inflasi ini dapat menjadi ancaman sehingga beberapa negara harus mengalami resesi ekonomi.

Munculnya resesi ekonomi ini dapat dilihat dari sebuah fenomena yang bernama The Great Depression.

Fenomena The Great Depression ini terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1929.

The Great Depression merupakan sebuah kondisi menurunya tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh penjuru dunia.

Fenomena tersebut diawali dengan anjloknya bursa saham New York Wall Street pada tahun 1919.

Pada hari itu banyak investor yang berbondong-bondong menjual saham, hingga pada 224 Oktober 1929 ada 12,9 juta saham yang diperdagangkan.

Setelah kejadian itu, lalu beberapa hari kemudian muncul kepanikan yang menghantui wall street karena 16 juta saham telah diperdagangkan dan menjadi tidak berharga serta mengakibatkan para investor mengalami kerugian.

Bahkan saat itu bukan hanya bursa saham saja yang anjlok, melainkan harga emas juga anjlok.

Kemudian sekarang ini Amerika Serikat diprediksi akan masuk ke jurang resesi.

Hal ini karena sejumlah penduduk di Amerika sudah membatasi diri untuk bepergian dengan menggunakan alat transportasi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar.

Selain itu cara masyarakat Amerika untuk berhemat adalah dengan tidak membeli produk-produk organik dan akan lebih memilih mencari harga diskon.

Baca Juga: Penuh Kegelapan Resesi Ekonomi? 10 Hal Menarik Ini Juga Bakal Terjadi di Indonesia Pada Tahun 2023

Untuk mengatasi hal ini Bank Sentral Amerika telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga dengan menaikkan suku bunga.

Hal itu dilakukan dengan harapan masyarakat akan memilih untuk meminimalisir pengeluaran mereka dan lebih memilih untuk ditabung atau untuk diinvestasikan.

Dengan menurunnya permintaan masyarakat ini maka harga-harga barang yang tadinya tinggi akhirnya jadi turun.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Sebagaimana yang dilansir Portalsulut.com di kanal YouTube Tom MC Ifle pada Kamis 20 Oktober 2022, berikut ulasannya.

Bila berbicara mengenai resesi ekonomi di Indonesia, mungkin kita bisa kembali pada waktu krisis moneter pada tahun 1998 yang bermula dengan adanya krisis mata uang di beberapa negara di asia yang akhirnya berdampak pada Indonesia.

Akibatnya saat itu perekonomian di Indonesia harus rapuh mengalami inflasi hingga 77 persen.

Sebenarnya ada beberapa faktor sebuah Negara mengalami resesi ekonomi, yaitu misalnya karena inflasi, deflasi, suku bunga tinggi, gelembung aset, dan hutang yang berlebihan.

Lalu, apa yang bisa terjadi apabila suatu negara mengalami inflasi?

1. Adanya Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK

Akibat adanya perlambatan ekonomi maka hal ini bisa membuat sektor real menahan kapasitas produksinya hingga PHK ini menjadi solusi yang harus diambil.

2. Harga Bahan Pokok Pasti Naik Seperti Krisis 1998

Harga bahan pokok yang naik seperti krisis moneter 1998 ini mengakibatkan tingkat pengangguran dan nilai tukar uang Indonesia juga akan mengkhawatirkan.

Baca Juga: VIRAL, Pekerja Ini Dapat Gaji 1,1 Miliar se Bulan, Apa Tugasnya? Tertarik?

3. Angka Kemiskinan Akan Meningkat

Apabila harga bahan pokok sudah terlampau tinggi dan tingkat pengangguran juga ikut naik maka hal ini bisa memicu angka kemiskinan akan melonjak tinggi.

4. Penjarahan Bisa Terjadi Dimana-mana

Kesulitan ekonomi dapat memicu kemarahan masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang terjadi sehingga perampokan dan pelanggaran HAM masih bisa terjadi.

Nah itulah bayangan dan dampak dari krisis ekonomi yang kemungkinan bisa terjadi di Indonesia pada tahun 2023 mendatang semoga krisis moneter 1998 tidak akan terjadi lagi di Indonesia.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x