Lakukan 6 Hal Ini, Pasti Bisnismu Sukses! Cara Bisnis Ala Abdurrahman Bin Auf

- 30 November 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi usaha
Ilustrasi usaha /Pexels/Fauxels


PORTAL SULUT – Abdurrahman Bin Auf adalah salah satu sahabat Rasulullah yang sangat sukses dalam berbisnis.

Beliau adalah sosok yang sangat dermawan kaya raya dan sangat sholeh.

Kesuksessan bisnisnya sangat menakjubkan memulai bisnis dari nol tanpa modal sepeserpun di madinah dalam waktu kurang 3 bulan dapat mendapatkan kesuksessan yang sangat luar biasa.

Baca Juga: 9 Bisnis Usaha Online, Nomor 4 Lagi Banyak Diminati

Bagaimana rahasia bisnisnya?

Saat ini akan mengulaskan prinsip bisnis yang di terapkan Abdurrahman Bin Auf.
Dilansir portal. Sulut.pikiran-rakyat.com. unggahan dari kanal channel YouTube Roeang Belajar.

1. Saya tidak mau keuntungan yang banyak
Itulah Kata-Kata yang di ungkapkan oleh Abdurrahman Bin Auf ketika berbisnis.
Abdrrahman Bin Auf lebih memilih mencari keuntungan yang sedikit margin kecil namun volume penjualan lebih besar.
Dalam berbisnis ia lebih memilih mendapatkan keuntungan sepeuluh rupiah tapi dalam jumlah penjualan yang banyak.
Mendapatkan seratus ribu tapi hanya penjualan satu prodak.
Ini lah sebuah orientasi bisnis yang sangat brilian, ketika Anda mulai berbisnis.
Jualah dengan harga yang sangat murah namun dengan keuntungan yang kecil.
Kita berorientasi pada volume penjualan yang banyak.
Semakin banyak orang datang ke tempat kita semakin baik.
Karena seiring dengan waktu, Kita akan mendapatkan keuntungan dengan perputaran penjualan yang sangat besar.

2. Penjualan beruaha di lakukan dengan cara tunai
Jika ada pilihan adalah satu barang laku secara tunai dengan kauntungan seratus dan satu barang laku dengan secara kredit.
Dengan keuntungan satu juta maka Abdurrahman Bin Auf menyarankan lebih baik barang Kita laku dengan keuntungan seratus dari pada laku dengan keuntungan satu juta tapi di cicil.
Belaiu lebih mengutamakan cekatan dalam liquiditas
Hari ini terjual hari ini dapat uang lain akan mengambil barang lagi.
Dan besok akan di jual lagi.
Walaupun tidak menolak transaksi secara kredit, tetapi Abdurrahman Bin Auf lebih suka dan lebih menyarankan untuk melakukan berbisnis denga cara tunai.

Baca Juga: 9 Peluang Usaha Yang Belum Banyak Pesaingnya

3. Integritas
Abdurrahman Bin Auf memulai bisnis nya dengan integritas bukan dengan modal uang.
Kita tau sesampai nya di madinah Abdurrahman Bin Auf tidak memiliki uang speser pun.
Ia pun perg ke pasar melihat apa yang layak di jual di sana.
Kemudian ia membawa kerja sama dengan penrajin alat bertani di madiah.
Ia minta ijin untuk mengambil barang hari ini untuk kemudian di bayar esok hari.
Seperti itulah cara beliau berbisnis.
Dalam waktu kurang dari sebulan belaiau pun telah memiliki sebuah kios di pasar.
Bisnis nya pun berlanjut dengan bisnis properti.
Yang mengajak kerja sama seorang pemilik lahan yang ada di dekat pasar madinah.
Untuk membangun sebuah pasar yang baru, pasar modern yang jauh lebih baik.
Abdurrahaman Bin Auf menyerhakan modal untuk pasar tersebut.
Lalu menyediakan lahannya untuk sebagai tempat pembangunan pasar tersebut.
Sistem kerja sama yang di bangun adalah bagi hasil.
Dalam waktu singkat semua letak yang kios yang telah di bangun hingga Abdurrahman Bin Auf pun telah full di sewa oleh para pedagang.
Biaya pun tidak di tentukan pulih membayar sewa dengan seikhlasnya.
Ini lah modal bisnis penting yang telah di ajarkan Abdurrahman bin Auf bahwa integritas jauh lebih penting dari sekedar uang.
Integritas ini lah yang membuat Abdurrahman bin Auf mendapatkan kesuksesan bisnis yang sangat luar biasa.

4. Market oriented
Berorientasi pada pasar itulah prinsip yang di ajarkan oleh Abdurrahman bin Auf.
Dalam setiap mengambil keputusan beliau selalu mengalami apa kebutuhan dan apa keinginan dari konsumen.
Pemahaman yang baik terhadap pasar.
Beliau mendapatkan kesuksesan yang sangat luar biasa.
Kejelian dalam melihat pasar, sangat terbukti ketika Abdurrahman bin Auf memutuskan untuk.
Membangun sebuah pasar yang berdektan dengan pasar madinah yang telah ada.
Pada saat itu belau menemukan kondisi bahwa, pasar madinah dalam kondisi kumuh, sempit.
Yang membuat ketidaknyamanan bagi para pedagang dan bagi para penjual.
Memahami kondisi tersebut, Abdurrahman bin Auf pun memutuskan untuk membuat sebuah pasar baru yang berada di samping pasar madinah.
Dan terbukti keputusan Abdurrahman bin Auf itu adalah keputusan yang benar.

5. Bekerjalah untuk keberkahan
Bekerjalaha untuk mencari keberkahan bukan semata-mata mencari keuntungan.
Itulah nasehat yang di sampaikan oleh Abdurrahman bin Auf.
Prinsipini di pegang dengan sangat Sungguh-Sungguh oleh Abdurrahman bin Auf dalam berbagai tindakannnya.
Salah satu contoh nyata adalah ketika Abdurrahman bin Auf memutuskan untuk membeli seluruh kurma bususk yang ada di madinah.
Pada saat itu kaum muslimin mengikuti panggilan jihat fisabillah dalam perang tabu.
Sepulang dari perang tabu mereka terlambat memanen kurma yang ada di Kebun-Kebun kurma mereka.
Sehingga sebagian kurma mereka telah membususk.
Mengetahui kondisi tersebut Abdurrahman bin Auf terkenal membantu meringankan beban para petani.
Ia pun memutuskan untuk membeli seluruh kurma yang ada di madinah.
Abdurrahman bin Auf membeli kurma tersebut dengan harga yang wajar.
Tujuan utamnya satu ingin meringankan beban-beban mereka dan menjadi keridhoan Allah SWT.
Bebrapa waktu kemudian datang urtu utusan dari yaman.
Utusan tersebut sengaja datang untuk mencari kurma busuk sebagai bahan untuk obat-obatan.
Terciptalah kesepakatan transaksi antara Abdurrahman bin Auf dengan si utusan dari Yaman.
Utusan Yaman tersebut membeli seluruh kurma yang di miliki oleh Abdurrahman bin Auf dengan harga sepuluh kali lipat.
Sebuah hasil yang sangat luar biasa, ini lah cara Allah membalas bagaimana orientasi bisnis Abdurrahman bin Auf berujuan untuk membantu masyarakat.
Dalam berbisnis Kita belajar untuk berorientasi kepada keridhoan Allah.
Kita belajar untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat memberikan manfaat baik kepada mereka.
Pada akhirnya keuntungan pasti akan datang.
Keuntungan adalah efek samping dari tujuan bisnis kita dan bukan tujuan utama.

Baca Juga: Anda Pemalu? Coba 3 Peluang Usaha Ini, Dijamin Sukses

6. Hanya menjual yang berkualitas
Beliau memastikan bahwa semua barang yang di jual nya adalah barnag yang berkualitas.
Andai kata barng tersebut adalah barng yang cacat maka Abdurrahman bin Auf akan menyampaikan secarh jujur kepada konsumen.
Beliau aka memberitahukan apa kekurangannya dan di mana cacatnya.
Jaminan kualitas barng yang di milikinya dan kejujuran apabila terdpat barang kurang berkualitas.
Membuat konsumen percaya terhadap semua barang yang di jualnya.
Kepercayaan konsumen ini lah yang membuat Abdurrahman bin Auf mudah dalam melakukan proses pengembangan bisnis.
Peljaran penting setelah kita mempelajari 6 hal bisnis ala Abdurrahman bin Auf adalah bahwa.
Atau modal uang bukanlah modal yang utama tetapi modal intgritas lah.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x