DItutup! Kartu Prakerja Gelombang 21 Terakhir? Cek Faktanya

- 21 September 2021, 17:15 WIB
Kartu Prakerja Gelombang 21 jadi program terakhir?
Kartu Prakerja Gelombang 21 jadi program terakhir? /IG prakerja.go.id

PORTAL SULUT - Kartu Prakerja gelombang 21 resmi ditutup 19 September 2021.

Bagi masyarakat yang mendaftar Kartu Prakerja gelombang 21 sedang menunggu pengumuman hasil verifikasi oleh pihak terkait.

Seperti diketahui, Kartu Prakerja gelombang sebelumnya yaitu 19 dan 20 dibatasi 800 ribu penerima.

Baca Juga: Jadwal Pengumuman Peserta Lolos Kartu Prakerja Gelombang 21 dan Bocoran Pendaftar Gagal

Akan tetapi managemen sudah mengingatkan, pendaftar yang sudah menerima sejenis bantuan pemerintah seperti PKH, BSU dan semacamnya. Dipastikan akan gagal dalam penerimaan gelombang 21.

Kemudian Kartu Prakerja menginformasikan tentang 3 status baru, seperti dikutip portal sulut dari akun instagram @prakerja.go.id

Berikut informasinya :

1. Menunggu gelombang ditutup

Saat user telah tergabung dan gelombang belum ditutup

2. Sedang diproses

Saat gelombang sudah ditutup dan menunggu waktu seleksi

3. Dalam proses seleksi

Managemen pelaksana sedang melakukan seleksi

Kemudian, saat pendaftar telah resmi diterima di Kartu Prakerja gelombang 21 dana yang akan masuk pertama sebesar Rp 1 juta, untuk pembelian pelatihan yang bertujuan untuk mengasah skill masing masing pendaftar.

Baca Juga: 2 Hari Lagi! Sisa Waktu Peserta Kartu Prakerja Gelombang 18 Beli Pelatihan Pertama, Ayo Buruan

Jika telah menyelesaikan pelatihan dan sudah mendapatkan sertifikat, maka akan menerima dana sebesar Rp 2.55 juta.

Dengan perincian dana Kartu Prakerja gelombang 21 yaitu, Rp 600 ribu akan ditransferkan selama empat kali, dilanjutkan pengisian insentif survey Rp 50 ribu yang diterima sebanyak 3 kali setiap pengisian survey.

Selanjutnya, tersiar kabar tentang Kartu Prakerja gelombang 21 adalah yang terakhir ternyata tidak benar.

Dilansir dari Antara, pemerintah melanjutkan program Kartu Prakerja dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp11 triliun.

"Ini untuk peningkatan kemampuan atau skill pekerja, baik reskilling maupun upskilling," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 secara daring di Jakarta.

Menurut dia, Kartu Prakerja akan masuk ke dalam pos perlindungan masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp153,7 triliun pada tahun depan.

Baca Juga: INGAT! Batas Akhir Gelombang 18 Beli Pelatihan Pertama 22 September 2021, agar Kartu Prakerja Tidak Dicabut

Secara perinci, dana perlindungan masyarakat pada tahun 2022 meliputi anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yaitu Rp28,7 triliun, Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM senilai Rp45,1 triliun, dan Kartu Prakerja Rp11 triliun.

Kemudian, ada pula dukungan program jaminan kehilangan pekerjaan Rp5,6 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) desa sebesar Rp27,2 triliun, serta cadangan perluasan Rp36,16 triliun.

Cadangan perluasan akan mencakup bansos tunai untuk 10 juta KPM sebesar Rp12,02 triliun, Kartu Sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM sebesar Rp7,1 triliun, bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik Rp 8,1 triliun, serta cadangan perlindungan masyarakat Rp9 triliun.

Jadi, bagi para pendaftar Kartu Prakerja yang masih belum lolos dalam gelombang yang dibuka, dikarenakan kuota yang diberikan pemerintah lebih banyak pendaftar.

Maka pendaftar yang pernah gagal di Kartu Prakerja atau masyarakat umum yang ingin mendaftarkan diri masih mempunyai kesempatan.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x