Sejarah Pakaian Pemimpin Bogani Perempuan

- 24 Agustus 2021, 19:06 WIB
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow /Portal Sulut


PORTAL SULUT - Tapaluk merupakan pakaian kebesaran bogani pemimpin wanita sebelum sistem kerajaan Bolaang Mongondow dahulu.

Pakaian Khas pemimpin bogani wanita tidak digunakan dengan sembarang, melainkan melewati ritual adat Bolaang Mongondow yang dilakukan oleh komunitas Bolian.

Sebelum dikenakan oleh Bupati Bolmong Hj Yasti Soepredjo Mokoagow Tahun 2017 dan Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara pada 2018.

Baca Juga: Catat, Sejarah Kota Manado dari Tahun 1623

Budayawan Khairun Mokoginta menjelaskan, hasil penilitian seperti pakaian adat pemimpin perempuan yang digunakan oleh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo dan Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara berhasil digunakan oleh pemimpin perempuan kita.

"Pakaian kebesaran tidak didapat dengan mudah, karena harus melewati ritual terlebih dahulu," jelasnya

Lebih lanjut, saat penelitian pada Tahun 1980 pakaian kebesaran baru bisa digunakan untuk pemimpin perempuan diluar dari komunitas ibolian pada tahun 2017 dan 2018 oleh Ir Hj Tatong Bara.

"Setelah Ritual, Tapaluk dipakaikan langsung oleh ibu P Mokoagow sebagai komunitas bolian kepada Bupati Bolmong," jelasnya.

Ia mengungkapkan, Tapaluk asli masih disimpan oleh komunitas bolian yang berada di Desa Bilalang oleh orang tua kita P Mokoagow (87).

Baca Juga: CPNS Sulawesi Utara: 10 Daftar Tempat dan Harga Tes Swab Antigen di Sulut, Cek Disini!

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x