Rambu-rambu Agar Tidak Terjebak Syirik Dalam Berziarah, Ustadz Adi Hidayat; Kerjakan Hal In

- 6 Maret 2024, 19:23 WIB
Rambu-rambu Agar Tidak Terjebak Syirik Dalam Berziarah, Ustadz Adi Hidayat; Kerjakan Hal Inkuin Ini Papar Ustadz Adi Hidayat Ketika Minta pada Allah
Rambu-rambu Agar Tidak Terjebak Syirik Dalam Berziarah, Ustadz Adi Hidayat; Kerjakan Hal Inkuin Ini Papar Ustadz Adi Hidayat Ketika Minta pada Allah /

PORTAL SULUT - Menjelang Bulan Ramadhan, masyarakat melaksanakan ziarah kubur.

Baik itu kubur orang tua maupun sanak saudara.

Mereka pergi berziarah bertujuan mendoakan ahli kubur agar diampuni dosa-dosanya.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Benar Ziarah Kubur? Pagi, Siang, dan Malam Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Lantas bagaimana tanggapan dari Ustadz Adi Hidayat?

Ustadz Adi Hidayat memberikan rambu rambu agar tidak terjebak syirik, apabila berziarah kubur.

Dikutip Portal Sulut, 25 Maret 2022, dari sebuah buku yang berjudul Umat bertanya Ustadz Adi Hidayat Menjawab, Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan akan arti ziarah,.

Kata Ustadz Adi Hidayat, ziarah berarti mengunjungi. Jika saya menziarahi anda, maka berarti saya mengunjungi anda.

Berziarah bukan hanya mengunjungi orang yang sudah wafat saja, tetapi juga untuk orang yang masih hidup, tempat-tempat umum dan lain-lain.

Jadi objek yang dikunjungi itu luas tidak hanya orang mati saja yang ada di makam, kata ustadz.

Ustadz menegaskan, bolehkah kita mengunjungi orang-orang yang sudah wafat dikuburnya? "Boleh," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Lalu apa yang kita lakukan di sana? "Kita mendoakan mereka," lanjutnya.

Baca Juga: Peziarah Wajib Tahu, Berikut Ini Dilarang Dilakukan Saat Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Kata Ustadz Adi Hidayat

"Nabi berkata dulu saya pernah melarang kalian untuk berziarah kubur maka sekarang berziarahlah,"

Ustadz Adi Hidayat mengisahkan dulu ada larangan berziarah kubur karena iman orang-orang waktu itu masih lemah.

Kebiasaan di zaman jahiliyah kalau ada orang yang meninggal mereka meratap-ratap, memukuli kepala, bahkan ada jasa penyewaan orang agar menangis- menangis.

Hal itu bertujuan untuk menunjukkan jika yang meninggal orangnya tidak baik, agar dikira baik.

“Seperti inilah kebiasaan orang jahiliyah jika mereka berziarah. Hal itu sudah menjadi budaya dan tradisi. Maka sebelum mereka mendapatkan hidayah dan keimanan yang kuat, Nabi masih melarang untuk ziarah kubur,’ ungkap Ustadz.

Ustadz Adi Hidayat melanjutkan setelah orang-orang jahiliyah banyak yang masuk Islam dan keimanannya menguat, mereka mengetahui perbedaan musyawarah, diskusi, ibadah dan doa, sehingga mereka meninggalkan kebiasaan buruk di zaman jahiliyah. "Sejak saat itulah Nabi memperbolehkan ziarah kubur,’ kata Ustadz Adi Hidayat.

"Jadi ziarah kubur termasuk ziarah wali songo hukumnya mubah atau boleh," papar Ustadz Adi Hidayat.

Lalu apa yang dilakukan saat ziarah kubur?

Baca Juga: Walau Cuma Duduk Manis, 3 Weton Ini Tetap Dihampiri Cuan dan Rezeki kata Primbon Jawa! Hidupnya Anti Melarat

Ustadz mengatakan saat ziarah kubur anda harus mendoakan orang yang sudah meninggal.

Adapun doanya adalah

Pertama ketika baru masuk kubur, ucapkan salam:

Artinya:
“Assalamualaikum wahai ahli kubur dan golongan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, orang-orang Islam laki-laki dan perempuan dan Kami Insya Allah akan bertemu dengan kalian,”

Doa Kedua, kunjungi kubur yang dituju

Artinya
“Ya Allah ampunilah mereka, rahmatilah mereka, bersihkanlah kesalahan mereka, maafkanlah mereka, muliakanlah makanan mereka, lapangkan tempat mereka dan bersihkan dari segala kesalahan, sebagaimana diberishkan pakaian putih dari kotoran.”

Dua hal tersebut adalah hal pokok yang kita lakukan ketika berziarah kubur.

Lalu setelah selesai, baru pulang dan anda akan mengingat kematian sehingga bisa meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Ustadz menyampaikan hal-hal yang dilarang ketika berziarah kubur, yakni dilarang meminta-minta kepada orang yang sudah mati, karena justru mereka sudah mati itu, yang membutuhkan syafaat dari nabi dan doa dari kita.

“Mustahil orang yang sudah mati mengabulkan permintaan kita dan itu termasuk perbuatan syirik yang mempersekutukan Allah,” imbuhnya

Baca Juga: Jangan Gunakan Air Seperti Ini, Gus Baha: Mandi Junub Menjadi Tidak Sah!

Terakhir, apabila masyarakat awam ingin mengetahui tata cara berziarah?

”Hadirkan ustadz-ustadz dalam pengajian-pengajian yang membahas tentang hal tersebut ,” tutupnya.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah