PORTAL SULUT – Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang sepak terjang 8 weton Tibo Uwit menurut Primbon Jawa.
Dalam Primbon Jawa dikenal dengan perhitungan Primbpn Oyot Eyang Semar, yaitu Oyot, Uwit, Godhong dan Uwoh.
Primbon tersebut dipakai untuk mengetahui watak seseorang dengan memakai bagian fungsi dari bagian pohon tersebut.
'Baca Juga: Ulet dan Gercep! 4 Zodiak Pemburu Rezeki Di Muka Bumi, Tancap Gas Jika Melihat Peluang Besar
Masing-masing kategori tersebut dalam kehidupan manusia mempunyai fungsi atau tugas masing-masing, contoh:
Oyot atau akar. seseorang yang jatuh pada hitungan oyot , dia adalah pribadi pekerja keras dalam meraih tujuan hidupnyanya
Godong atau daun, merupakan orang yang juga senang membantu orang lain, punya apa saja tidak tegaan apabila diminta bantuan, bisasanya orang yang seperti ini mudah kena tipu karena memiliki jiwa sosial yang tinggi,
Uwoh atau buah, mempunyai sifat senang membuat anak, bila dia sosok perempuan maka akan sering hamil dan memiliki jiwa keibuan yang tinggi
Lantas bagaimana dengan Uwit?
Uwit atau pohon, mempunyai makna bahwa dia akan menjadi pelengkap dalam keinginan orang lain, mereka merupakan sosok yang suka menolong tetapi sering dibohongi,
Menurut Perhitungan Primbon Jawa ada 8 weton terkena hitungan Tibo Uwit.
Tatkala banyak orang yang tidak peduli dengan kehidupan orang lain yang hidup susah dan perlu pertolongan, 8 weton ini tidak demikian.
Mereka selalu berada di depan dan selalu terlibat dalam membantu dengan sebuah hati yang tulus dan ikhlas.
Meskipun mereka tidak masuk dalam kaya harta, namun mereka mempunyai kekayaaan yang tidak dimiliki orang lain yaitu kaya hati.
Sekalipun mereka sering kena tipu, sering dimanfaatkan orang lain, namun mereka tetap tidak pernah surut untuk berbuat baik..
Dalam sebuah pohon, Uwit digambarkan sebagai batang, yang tugasnya menyalurkan makanan dari akar ke dauh, dan juga menyalurkan makanan dari daun ke bagian pohon lainnya.
Uwit rela menyalurkan apa yang dibutuhkan daun untuk dimasak, dan menyalurkan kembali ke akar agar menjadi tenaga untuk mencari bahan makanan yang dibutuhkan oleh pohon.
Uwit rela melakukannya demi kelangsungan hidup pohon agar semua bisa hidup.
Begitupula 8 weton ini, mereka rela berkorban waktu, tenaga, pikiran bahkan harta demi kelangsungan hidup umat manusia.
Mereka rela membagi apa yang dimilikinya baik itu harta dan pengetahuan untuk kesejahteraan umat.
Dalam primbon Jawa Oyot Eyang semar dikatakan bahwa orang yang berwatak pohon/batang atau Uwit menjadi pelengkap keinginan orang, dan baik hati.
Mereka yang lahir diantara 8 weton ini memiliki tipikal berjuang untuk orang lain, suka membantu dan tidak tegaan, tetapi mudah di bohongi.
Namun mereka mempunyai prinsip yang sangat luhur,” "Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kalangan." Artinya Bukan keluarga, bukan saudara, jika meninggal ikut kehilangan
Lantas, Weton apa saja yang memiliki kekayaan hati itu?
Agar mengetahui weton apa saja masuk perhitugan Tibo Uwit maka neptu weton dibagi 4 maka jika hasil dari pembagian susa 2 maka weton tersebut jatuh pada hitungan Tibo Uwit
Dikutip Portal Sulut, 26 November 2023, dari Nasib dan Hoki serta berbagai sumber, akan membahasanya.
- Selasa Pon
Berdasarjab Primbon Jawa jumlah neptu Selasa Pon 10, terdiri dari selasa 3 Pon 7.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, yaitu dibagi 4 maka akan jatuh pada hitungan uwit atau pohon, yaitui jumlah npetu 10 dibagi 4 sisanya 2.
Selasa Pon memiliki watak seperti Sanggar Waringin, yang berarti hatinya sangat teduh dan suka menolong orang-orang yang lemah atau kesusahan.
Selain itu, weton Selasa Pon dikenal memiliki watak yang jujur, berbudi luhur, berwibawa, dan anti mengambil hak atau milik orang lain.
- Rabu Pon
Jumlah neptu Rabu Pon 14, terdiri dari Rabu 7 Pon 7.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, maka akan jatuh pada uwit atau pohon, dengan hitungan 14 dibagi 4 sisanya 2.
Mereka mempunyai sifat yang menerangi hati setiap orang.
Selain itu Weton Rabu Pon dikenal sebagai sosok yang sopan, santun, teduh, dan pandai.
Rabu Pon bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar, orangnya rendah hati.
Di samping itu, weton Rabu Pon juga dikenal sebagai sosok yang sangat cerdas, berwawasan luas, penyejuk, dan pandai berteman dengan siapa pun.
Kebaikan hatinya yang membuat mereka ini sering dibohongin orang.
- Minggu Legi
Jumlah neptu Minggu Legi 10, terdiri dari Minggu 5 Legi 5.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, maka akan jatuh pada uwit atau pohon, dengan hitungan 10 dibagi 4 sisanya 2.
Baca Juga: Jika Dimaksimalkan, 4 Shio Ini Akan Dapat Rezeki Berlimpah Hingga Menggenangi Tabungannya
Orang yang lahir minggu Legi adalah sosok yang baik budi pekertinya, dihormati, disegani.
Minggu Legi dipercaya bisa mengayomi serta dicintai oleh banyak orang, berkat kerendahan hatinya, berkat dirinya yang suka menolong dan sedekah.
Mereka berhati pemaaf, berhati malaikat, dan pandai mengambil hati orang, ketulusan memang luar biasa, namun mereka ini sering kena tipu.
- Sabtu Legi
Jumlah neptu Sabtu Legi 14, terdiri dari Sabtu 9 Legi 5.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh maka akan jatuh pada hitungan Uwit atau pohon, dengan hitungan 14 dibagi 4 sisanya 2.
Weton Sabtu Legi berada di bawah naungan Lakuning Rembulan artinya mempunyai sebagai pribadi mengayomi, pandai bergaul, dan berjiwa besar.
Weton ini memiliki pemikiran yang sulit ditebak, namun dapat membuat orang nyaman ada didekatnya, pasalnya pemikiran, ide dari weton ini sangat dibutuhkan oleh orang lain.
- Sabtu Pahing
Jumlah neptu Sabtu Pahing 18, terdiri dari Sabtu 9 Pahing 9.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh maka akan jatuh pada uwit atau pohon, dengan hitungan 18 dibagi 4 sisanya 2.
Menurut primbon Sabtu Pahing memiliki parasan lakuning geni atau bertingkah laku seperti api, mudah sekali tersulut emosinya.
Kendati begitu watak anak weton Sabtu Pahing yang ganas dapat segera berubah menjadi pemaaf.
Mereka tidak pernah menyimpan dendam dan segala permasalahan bisa selesai dalam waktu cepat.
Weton ini memiliki sifat baik yakni memiliki semangat yang tinggi waspada, suka membantuterutama orang yang membutuhkan bantuan.
Selain Itu, Sabtu Pahing juga memiliki kepribadian luwes dan mudah membuka diri kepada orang lain.
- Minggu Pahing
Jumlah neptu Minggu Pahing 14, terdiri dari Minggu 5 Pahing 9.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, maka akan jatuh pada Uwit atau pohon, dengan hitungan 14 dibagi 4 sisanya 2.
Minggu pahing pinter mengendalikan perasaan, pribadinya sangat kuat dan mempunyai wawasan yang luas.
Orang minggu pahing bisa menghasilkan energi yang membuat weton ini mempunyai watak pemaaf, suka menolong, berwibawa, serta hidupnya akan cepat makmur.
- Jumat Wage
Jumlah neptu Jumat Wage 10, terdiri dari Jumat 6 Wage 4.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, maka akan jatuh pada Uwit atau pohon, dengan hitungan 10 dibagi 4 sisanya 2.
Dengan neptu yang cukup kecil itulah, maka weton Jumat Wage juga memiliki watak dan jalan hidup meliputi cinta, mereka termasuk golongan orang yang berhati malaikat.
Mereka tidak tega melihat orang lain dalam keadaan kesusahan dan segera mereka mengulurkan tangan untuk membantu.
- Jumat Kliwon
Jumlah neptu Jumat Kliwon 14, terdiri dari Jumat 7 Kliwon 7.
Bila dihubungkan dengan teori Eyang Semar Oyot, Uwit, Godong, Uwoh, maka akan jatuh pada Uwit atau pohon, dengan hitungan 14 dibagi 4 sisanya 2.
Baca Juga: Anti Gosip dan Gibah! 4 Zodiak Banyak Cuan dan Rezeki Selangit, Lantaran Pandai Memanfaatkan Waktu
Sifat atau karakter orang yang lahir pada weton tersebut adalah sabar, murah hati dan banyak disukai orang-orang.
Dengan sifat itulah mereka dihormati dan disegani masyarakat.
Selain itu, weton Jumat Kliwon merupakan sosok yang memiliki kepribadian menyenangkan, memancarkan pesonanya, selalu menciptakan ketentraman di lingkungannya.
Itulah tadi, 8 weton Tibo Uwit dudu sanak dudu kadang yen mati melu kelangan, kaya hati demi keberlangsungan hidup, menurut rumus Oyot Eyang Semar.
Ini hanya ramalan bagian dari budaya, jika ada benarnya jadikanlah sebagai motivasi, jika ada yang tidak benar, jadikanlah dalam bentuk kehati-hatian.***