Malam Ini Malam 1 Suro 2023, Jangan Lupa 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya

- 18 Juli 2023, 07:22 WIB
 Malam Ini Malam 1 Suro 2023, Jangan Lupa 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya
Malam Ini Malam 1 Suro 2023, Jangan Lupa 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya /Foto/Ilustrasi/Pexels

Selain sebagai sikap menghargai para leluhur yang mendukung dan memelihara serta menjaga anak cucu, ritual ini penuh dengan makna yang dilambangkan dalam berbagai macam hal yang diikutsertakan. Bunga mawar merah, mawar putih, melati, kantil, kenanga.

Masing-masing bunga memiliki makna doa-doa agung kepada Tuhan yang tersirat di dalamnya.

Bunga-bungaan juga ditaburkan ke pusara para leluhur, agar ada perbedaan antara makam seseorang yang kita hargai dan hormati, dengan kuburan seekor kucing yang berupa gundukan tanah tak berarti dan tidak pernah ditaburi bunga, serta-merta dilupakan begitu saja oleh pemiliknya berikut anak turunnya si kucing.

5. Jamasan pusaka.

Tradisi ini dilakukan dalam rangka merawat atau melestarikan warisan dan kenang-kenangan dari para leluhurnya. Pusaka memiliki segudang makna di balik wujud fisik bendanya. Pusaka merupakan buah hasil karya cipta dalam bidang seni dan ketrampilan para leluhur kita di masa silam. Karya seni yang memiliki falsafah hidup yang begitu tinggi.

Selain itu pusaka menjadi situs dan monumen sejarah, dan memudahkan kita simpati dan berimpati oleh kemajuan teknologi dan kearifan lokal para perintis bangsa terdahulu. Dari sikap menghargai lalu tumbuh menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus bangsa agar berbuat lebih baik dan maju di banding prestasi yang telah diraih para leluhur kita di masa lalu.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para leluhurnya, para pahlawan, dan para perintisnya. Karena mereka semua menjadi sumber inspirasi, motivasi dan tolok ukur atas apa yang telah diperbuat dan digapai sekarang ini. Dengan demikian generasi penerus bangsa tidak akan mudah tercerabut dari “akarnya”.

Baca Juga: Masuk Bulan Suro 2023, WASPADA jika Terjadi Gempa di Jam Ini, Pertanda Hal Buruk kata Primbon Jawa

6. Larung sesaji.

Larung sesaji merupakan ritual sedekah alam. Uborampe atau ragam bahan ritual disajikan (dilarung) ke laut, gunung, atau ke tempat-tempat tertentu. Tradisi budaya ini yang paling riskan dianggap musrik. Ini bisa terjadi bila kita hanya melihat apa yang tampak oleh mata tanpa ada pemahaman makna esensial dari ritual larung sesaji.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah