Network
PORTAL SULUT - Perairan Kolaka memang terlihat teduh tetapi dibalik keteduhannya, ternyata menyimpan kisah misteri yang melegenda.
Bahkan para nelayan menyebutkan agar selalu berhati-hati jika melintasi perairan Kolaka
Olehnya itu, perairan Kolaka juga terkenal angker, banyak cerita mistis beredar yang dialami langsung warga setempat.
Pada dasarnya, manusia mempercayai bahwa setiap kejadian yang terjadi mempunyai penyebabnya masing-masing, entah itu kejadian baik ataupun kejadian yang buruk.
Kejadian-kejadian tersebut dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dan salah satu kejadian tersebut, yakni kecelakaan transportasi.
Kecelakaan transportasi bisa terjadi di darat dan di laut.
Pada umumnya, penyebab kecelakaan transportasi laut disebabkan oleh faktor cuaca buruk.
Namun, tak sedikit juga yang mempercayai tragedi yang terjadi di laut disebabkan oleh makhluk gaib.
Baca Juga: Jawa Timur Ada? Inilah 5 Kampung Unik: Warganya Mayoritas Janda, Nomor 4 Bukan Sungguhan
Di Indonesia terdapat laut yang terkenal memiliki kisah misteri.
Salah satu laut yang anggap sebagai tempat paling banyak didiami makhluk tak kasat mata, ialah rute penyeberangan Kolaka-Bajoe dan Kolaka-Siwa.
Rute laut tersebut dianggap sebagai rute yang paling berbahaya.
Konon, banyak korban yang berjatuhan di perairan laut Kolaka.
Menurut data, korban jiwa terbanyak terjadi di wilayah perairan Kolaka dan Teluk Bone.
Arus di perairan Kolaka sangat potensial menyebabkan iklim di perairan tersebut kurang bersahabat untuk transportasi laut.
Dilansir dari kanal Youtube Van paners, masyarakat setempat percaya jika di perairan Kolaka terdapat pusaran air yang sangat berbahaya.
Konon legendanya, perairan tersebut dihuni banyak makhluk tak kasat mata.
Nelayan sekitar mengatakan banyak sekali terjadi tragedi dan penemuan-penemuan yang membuat geger masyarakat setempat.
Tidak sedikit nelayan yang mengalami kisah mistis di perairan Kolaka.
Konon, salah satu tempat di perairan Kolaka yang terkenal mempunyai penjaga adalah pulau Lambasina.
Legendanya, terdapat gurita raksasa yang mendiami pulau perairan Kolaka.
Nelayan setempat menyebutkan gurita tersebut sudah lama mendiami perairan Kolaka.
Konon, gurita raksasa itu sesekali menampakan dirinya ke permukaan laut.
Nelayan mengatakan kalau gurita tersebut menampakan diri dan mengeluarkan cahaya terang.
Masyarakat sekitar percaya bahwa salah satu penyebab terjadinya kecelakaan disebabkan oleh gurita raksasa penunggu perairan Kolaka.
Tidak hanya gurita raksasa saja, konon legendanya banyak makhluk tak kasat mata mendiami perairan Kolaka.
Nelayan setempat mengatakan seringkali air di perairan Kolaka berbau amis.
Konon legendanya, makhluk tak saat mata di perairan Kolaka berupa siluman laut.
Legendanya, berbagai macam makhluk tak kasat mata menjadi penjaga perairan Kolaka.
Masyarakat setempat mengatakan banyak terjadi tragedi kecelakaan dan penemuan mayat-mayat.
Pada tahun 1997, salah satu kapal motor yang melintasi perairan Kolaka mengalami kecelakaan yang sangat tragis.
Baca Juga: DIBUTUHKAN 76 Lulusan SMA untuk Petugas Pengolahan Sensus Pertanian BPS Luwu, Ini Syaratnya
Kecelakaan tersebut banyak sekali memakan korban jiwa.
Kecelakaan kapal motor juga terjadi di tahun 2011, nelayan setempat mengatakan pada saat itu cuaca memang sedang tidak bagus.
Mereka sudah memperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan di perairan Kolaka saat cuaca sedang tidak bagus.
Tidak memperdulikan peringatan masyarakat setempat, kapal tersebut mengalami kecelakaan dan lagi-lagi memakan korban jiwa.
Konon, masyarakat setempat juga seringkali mendengar suara tangisan yang berasal dari perairan Kolaka.
Mereka mengatakan suara tersebut terdengar seperti orang yang sangat ramai dan menangis.
Masyarakat setempat percaya bahwa suara tangisan tersebut merupakan suara korban korban jiwa di perairan Kolaka.
Nelayan setempat mengatakan tidak ada satupun orang yang berani berlayar di perairan Kolaka pada malam hari.
Mereka juga mengatakan, disaat mereka ingin berlayar di perairan Kolaka dan melintasi pulau Lambasina, para nelayan terlebih dahulu meminta izin kepada makhluk yang mendiami perairan Kolaka.
Mereka mengatakan, kebiasaan tersebut dilakukan para nelayan untuk menghargai mereka sebagai penghuni perairan Kolaka.
Selain itu, para nelayan juga menjaga sikap dan perkataan agar para penjaga perairan Kolaka tidak merasa terganggu dan tersinggung
