Ia merasa sangat cemas, karena Putri Kandita lah yang akan menggantikan sebagai penerus tahta kerajaan.
Suatu hari, para selir dan anaknya datang menemui Raja untuk menghasut agar Putri Kandita diusir.
Awalnya Raja menolak.
Namun karena takut penyakitnya menular, dengan terpaksa Prabu Siliwangi menyetujui usulan tersebut.
Tanpa sepengetahuan raja, selir, dan saudara-saudaranya, ternyata Putri kandita mendengar pembicaraan tersebut dan sangat kecewa.
Ia pun memutuskan untuk melarikan diri dari istana.
Dalam suasana hati yang sedih, bingung, dan tidak menentu, Putri Kandita berjalan keluar dari istana tanpa tujuan yang pasti.
Selama berhari-hari, ia berjalan tanpa arah hingga akhirnya tiba di pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa yang memiliki banyak batu karang dan ombak besar.
Di salah satu batu karang, ia kemudian beristirahat hingga akhirnya tertidur.