Baca Juga: Keistimewaan Berpuasa Dihari Kelahiran Konon Apapun Keinginan Bakal Terpenuhi
Dia juga memiliki keturunan darah biru atau trah ningrat dari kerajaan Mataram, karena merupakan Putra Adipati Kulon Progo.
Kesaktiannya teruji, ketika terjadi peperangan antara Belanda dengan Pangeran Diponegoro.
Sebagai pengikut Pangeran Diponegoro, Djoyodigdo yang waktu itu masih berusia 30 tahun ikut melakukan perlawanan dengan Belanda.
Bahkan tetap ikut perang gerilya, meskipun saat itu Pangeran Diponegoro telah ditangkap dan diasingkan.
Djoyodigdo menjadi orang yang paling ditakuti Belanda karena kesaktian Aji Pancasona yang dia miliki.
Dia dapat beberapa kali hidup kembali, meskipun sudah dieksekusi oleh para tentara Belanda.
Begitu jasadnya dibuang, dia dapat hidup kembali tanpa sepengetahuan dari tentara Belanda.
Namun pada saat itu, wilayah Yogyakarta banyak dijaga oleh para tentara Belanda, maka Djoyodigdo memilih berperang secara gerilya dan menuju ke arah timur beserta para pengikutnya.