Sederet Pantangan Melangsungkan Pernikahan Menurut Tradisi Jawa, Bisa Kena Malapetaka Lho!

- 4 Januari 2023, 17:42 WIB
Ilustrasi Menikah
Ilustrasi Menikah /Freepik


PORTAL SULUT -- Menikah adalah kewajiban bagi setiap laki-laki dan perempuan dalam pandangan agama.

Di Indonesia sendiri, dikenal dengan beraneka ragam kebudayaan yang masyarakatnya masih memegang nilai-nilai dan tradisi adat. Hal ini menyebabkan beberapa masyarakat Indonesia kerap berpegang teguh dan percaya pada mitos yang mungkin belum tentu terjadi dan tidak semuanya benar.

Termasuk dengan mitos-mitos yang terkait dengan pernikahan. Tak sedikit generasi orangtua masih meyakini mitos-mitos adat istiadat budaya yang dianutnya saat ingin menikahkan buah hatinya.

Baca Juga: Kamu Bakal Jadi Orang Kaya Raya Jika Punya Tanda Ini di Garis Tangan

Dalam tradisi Jawa, prosesi pernikahan terdapat mitos larangan yang harus diperhatikan sebelum melangsungkan pernikahan.

Berikut deretan larangan pernikahan menurut mitos Jawa, yang dirangkum Portal Sulut dari kanal YouTube @AliqulChannel, pada Rabu 4 Januari 2023:

1. Menikah di Bulan Muharram

Bulan Muharram, orang Jawa menyebutnya bulan Syuro. Saat bulan Syuro, ada larangan untuk tidak melakukan pernikahan. Pasalnya, bulan Syuro diangap bulan keramat.

Konon, apabila larangan itu dilanggar dapat mendatangkan musibah. Baik bagi pasangan pengantin, maupun bagi kedua keluarga besar.

2. Posisi rumah berhadapan

Selain larangan menikah di bulan tertentu, posisi rumah calon mempelai juga perlu diperhatikan. Mitosnya, jika kedua calon mempelai tetap menikah, dikhawatirkan akan datang berbagai masalah di kehidupan rumah tangga.

Namun, apabila keduanya tetap ingin menikah, maka salah satu rumah calon mempelai direnovasi hingga posisinya tidak lagi berhadapan. Bisa juga, salah satu calon mempelai “dibuang” dari keluarganya dan diangkat oleh kerabat yang posisi rumahnya tidak berhadapan dengan calon mempelai.

Baca Juga: Pertanda Jelas Calon Orang Kaya Dilihat dari Garis Tangan Menurut Mbah Yadi, Cek Punya Kamu di Aritkel Ini

3. Pernikahan siji karo telu (Jilu)

Sebagian besar masyarakat Jawa menilai, pernikahan Jilu yang merupakan pernikahan anak nomor satu dan anak nomor tiga sebaiknya dihindari. Mereka percaya, pernikahan tersebut akan mendatangkan banyak cobaan dan masalah. Mitos ini muncul lantaran perbedaan karakter yang terlalu jauh antara anak pertama dan anak ketiga.

4. Pernikahan siji jejer telu

Berbeda dengan pernikahan Jilu, pernikahan siji jejer telu adalah ketika kedua calon mempelai sama-sama anak nomor 1 dan salah satu orang tua mereka juga anak nomor 1 di keluarganya. Pernikahan ini disarankan untuk dihindari. Apabila pernikahan tetap dilangsungkan, sebagian masyarakat percaya bahwa pernikahan ini akan mendatangkan sial dan malapetaka.

5. Weton jodoh

Kalau yang satu ini, sepertinya masih berlaku sampai sekarang. Masyarakat Jawa yang akan melangsungkan pernikahan akan melakukan perhitungan weton jodoh.

Weton ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecocokan pasangan. Apabila cocok, rencana pernikahan akan dilangsungkan. Tetapi apabila wetonnya tidak cocok, maka pernikahan sebaiknya dibatalkan.

Itulah sejumlah deretan mitos menurut kepercayaan Jawa dalam melangsungkan pernikaha yang bisa mendatangkan malapeta. Akan tetapi baik dan buruknya sesuatu semua telah diatur oleh Allah SWT.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah