Semeru Meletus! Alam Mulai Bergejolak, Begini Pesan Ahli Spiritual Mbah Yadi

- 7 Desember 2022, 12:23 WIB
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terlihat dari desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. (Antara Foto/Ari Bowo Sucipto/nym)
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terlihat dari desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin 5 Desember 2022. (Antara Foto/Ari Bowo Sucipto/nym) /

PORTAL SULUT - Semakin mendekati tahun 2023 semakin kita diperlihatkan dengan kengerian di sana-sini.

Banyak kejadian-kejadian alam, Gunung Semeru sudah meletus dan juga gempa bumi di beberapa daerah di Indonesia.

Tuhan menjadi alam bisa bergerak bereaksi, alam bisa berbuat karena menjalankan proses keadilan Tuhan di muka bumi.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, 20 Gunung Berapi Lainnya Berstatus Siaga dan Waspada, Ini Daftarnya

Pada hakekatnya seisi alam seperti bumi, gunung lautan dan pepohonan bahkan hewan-hewan selalu memuji kepada Tuhan.

Selalu bertasbih kepada Tuhan atas kekuasaan Tuhan, ketika kita merusak alam mengeksploitasi alam seenaknya lebih-lebih malah digunakan hasilnya untuk hal-hal yang bertentangan dengan Tuhan.

Tidak melakukan bentuk amal keseimbangannya itu artinya kita tidak hanya menganiaya alam saja tetapi merusak bentuk-bentuk pemujaan mereka terhadap Tuhan.

Dikutip Portalsulut.Pikiran-rakyat.com dari kanalnYoutube Esa Production pada 7 Desember 2022.

Maka jangan heran ketika alam bergejolak seolah - seolah alam ini murka kepada manusia.

Siapa yang sebenarnya menjadi sasaran amukan alam ini? 

Ada beberapa manusia yang sebenarnya jadi incaran amukan alam karena itu adalah bentuk tuntutan keadilan bagi alam dari Tuhannya.

Siapa yang menjadi incaran amukan alam? yaitu adalah orang-orang yang aniaya terhadap alam dan tidak mau berbuat keseimbangan bagi alam.

Orang-orang yang merusak alam tetapi tidak mau berbuat untuk melestarikan atau kelestarian alam.

Dan juga orang-orang yang ikut merasakan hasil dari eksploitasi alam. Meskipun orang tersebut tidak ikut merusak alam tetapi memakan hasilnya.

Mau mengeruk gunung tetapi tidak mau menjaga kelestarian gunung.

Merusak hutan, menebang pohon tetapi tidak mau memikirkan atau berbuat untuk kelestarian hutan.

Seenaknya menebangi pohon di hutan tetapi tidak mau menanam kembali pohon di hutan .

"Apalagi sudah seenaknya mendapatkan hasil kekayaan dari merusak alam, malah tidak mau bersedekah tidak mau berbagi kepada sesamanya sebagai wujud keseimbangan". Ungkap Mbah Yadi.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini Pesan Terakhir Juru Kunci Gunung Semeru, Mbah Dipo Sebelum Meninggal

Tidak peduli dampaknya akan merugikan banyak orang yang dipikirkan yang penting cepat kaya, yang penting cepat jadi duit.

Ketika terjadi bencana sebenarnya yang jadi target amukan alam yang dianiaya atau dirusak adalah orang-orang yang seperti mereka tadi.

Dan karena ada yang berdekatan dengan mereka. Maka akan ikut kena imbasnya ikut jadi korbannya juga.

Lantas siapa yang akan selamat dari amukan alam? orang-orang yang selamat dari amukan alam adalah mereka yang tidak merusak alam dan tidak memakan hasil dari perilaku merusak alam.

Siapapun yang mereka yang bekerja mencari penghasilan yang tidak merusak alam dan tidak memakan hasil dari perilaku mengeksploitasi alam mereka tidak akan jadi sasaran amukan alam.

Memang ada yang ikut kena imbasnya, tetapi mereka yang benar-benar tidak aniaya atau tidak merusak alam juga tidak memakan hasil dari merusak alam meskipun kena dampak amukan alam kena dampak bencana mereka akan diberi selamat kehidupannya.

Dan setelah terkena imbas bencana akan dimudahkan Tuhan untuk kuat untuk cepat bangkit dan dimudahkan rezekinya.

Maka betapa sangat beruntungnya kita semua meskipun penghasilan dari pekerjaan kita itu hanya cukup buat kebutuhan sehari-hari asalkan tidak merusak alam.

Asalkan halal tuhan pasti akan memberikan jalan keselamatan apapun bentuk profesi kita.

Dan ketika kita tetap mau bersabar dan mensyukuri, Tuhan akan memberikan petunjuk dan menaikkan derajat kita.

Akan ditambah rezeki kita, akan semakin tertata dan mapan hidup kita nantinya.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x