Cara Tentukan Hari Baik Pernikahan sesuai Weton menurut Primbon Jawa, Lengkap dengan Pantangan

- 13 September 2022, 11:14 WIB
Ilustrasi menikah memilih hari baik menurut primbon Jawa
Ilustrasi menikah memilih hari baik menurut primbon Jawa /Danu Hidayaturahman/Pexels

PORTAL SULUT – Berikut tata cara menentukan hari baik pernikahan sesuai weton menurut Primbon Jawa.

Kitab Primbon kuno merupakan buku pedoman bagi sebagian besar masyarakat Jawa tentang weton, berkaitan dengan nasib, jodoh, hari baik pernikahan, termasuk hal-hal yang menjadi pantangan.

Sebagian besar masyarakat Jawa begitu ketat dalam menentukan hari baik pernikahan, di mana hitungan weton dalam Primbon menjadi patokannya, demi menghindari pantangan agar tidak menjadi petaka di kemudian hari.

Isi kitab Primbon Jawa diyakini merupakan pesan lelulur yang harus diterapkan, seperti mencocokkan weton calon pengantin dan penentuan hari pernikahan.

Penentuan hari pernikahan yang dicocokkan dengan weton calon pengantin, menurut Primbon Jawa, erat kaitannya dengan masa depan rumah tangga pasangan tersebut.

Seperti diketahui, bagi sebagian besar masyarakat Jawa maupun warga Indonesia lainnya, ada banyak persiapan yang harus dilakukan menjelang pernikahan, sebab pernikahan merupakan upacara sakral yang membutuhkan persiapan matang.

Baca Juga: Asam Urat Susah Sembuh Dan Sering Kumat, Ternyata Ini 3 Penyebabnya Tutur dr. Ema Surya Pertiwi

Selain persiapan teknis, masyarakat Jawa tidak sembarangan memilih dan menentukan hari baik pernikahan.

Masyarakat Jawa percaya hari baik pernikahan harus dipilih dengan perhitungan khusus, seperti weton dalam Primbon, sebab hari pernikahan dipercaya mempengaruhi hubungan rumah tangga ke depannya.

Untuk menentukan hari pernikahan terbaik para sesepuh biasanya menghitung weton dan neptu lahir dari kedua calon mempelai, seperti dituliskan dalam kitab Primbon Jawa.

Dikutip PortalSulut.PikiranRakyat.com dari channel YouTube Naura Komputer, berikut tata cara menentukan hari baik pernikahan terbaik menurut hitungan weton dalam Primbon Jawa:

1. Cek weton dari tanggal lahir

Weton merupakan kelahiran yang dihitung dari hari dan pasaran.

Dalam kalender Masehi ada 7 hari, yakni dari Senin sampai Minggu, sedangkan pasaran dalam kalender Jawa ada 5, terdiri dari Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi.

Setelah mengecek weton milikmu, jangan lupa mengecek juga weton pasanganmu.

Baca Juga: Konsumsi Sekarang, Inilah Macam-macam Jus Penghancur Batu Ginjal

2. Hitung neptu kelahiran

Itu adalah angka dari penjumlahan weton yang terdiri dari nilai hari dan nilai pasaran, meski setiap hari dan pasaran memiliki jumlahnya masing-masing.

Untuk itu kita perlu menghitung jumlah keduanya untuk bisa mendapatkan nilai neptu.

Berikut daftar nilai hari dalam kalender masehi dan nilai pasaran di kalender Jawa:

Minggu 5, Pahing 9

Senin 4, Pon 7

Selasa 3, Wage 4

Rabu 7, Kliwon 8

Kamis 8, Legi 5

Jumat 6

Sabtu 9

Selanjutnya jumlahkan nilai hari dan pasaran, semisal kamu lahir pada Kamis Legi maka neptu kamu adalah 13, hasil dari penjumlahan Kamis 8 dan Legi 5.

3. Jumlahkan neptu kamu dan pasanganmu

Setelah mendapatkan nilai neptu lahir atau weton kamu, maka tinggal menjumlahkan neptu weton kamu dan pasanganmu.

Misalnya neptu kamu 13 sedangkan neptu pasangan 17, maka jumlah neptu kalian berdua adalah 30.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Penyakit Bisa Bersarang di Bagian Tubuh Ini Kata dr Zaidul Akbar: Perlu Dirawat

4. Tentukan hari pernikahan

Setelah menjumlahkan neptu weton kamu dan pasangan, maka hitung keduanya dengan rumus perhitungan sebagai berikut: jumlah neptu ditambah hari baik dibagi 5, hasil dari perhitungan tersebut harus sisa 3.

Apabila total neptu weton kamu dan pasangan adalah 30, maka perhitungannya menjadi 30 + 13 / 5 = 6 sisa 3 atau 30 + 18 / 5 = 9 sisa 3.

Dari hasil tersebut maka kamu sebaiknya menikah di hari yang neptunya adalah 13 dan 18.

Adapun hari-hari dengan neptu 13 dan 18, yakini Jumat Pon, Sabtu Wage, Minggu Kliwon, Kamis Legi, Senin Pahing, dan Sabtu Pahing.

Baca Juga: Rahasia Kalimat Subhanallah, Rutin Ucapkan 165 Kali Khasiatnya Sungguh Tak Disangka Kata Ustadz Adi Hidayat

5. Bulan yang kurang baik

Selain hari baik pernikahan, ada bulan yang dipercaya kurang baik untuk menggelar pernikahan.

Berikut daftar bulan yang dalam Primbon Jawa dipercaya kurang baik untuk mengadakan pernikahan, yaitu:

a. Tahun Alip, Sura (1);

b. Tahun Ehe, Sura (1), Sapar (2), Jumadilakir (6), Rejeb (7), Ruwah (8), Sawal (10);

c. Tahun Jimawal, Rejeb (7), Ruwah (8), Sawal (10);

d. Tahun Je, Bakda Mulud (4), Jumadilawal (5), Jumadilakir (6), Rejeb (7), Ruwah (8), Pasa (9), Besar (12);

e. Tahun Dal, Jumadilakir (6), Rejeb (7), Pasa (9), Sawal (10);

f. Tahun Be, Jumadilakir (6), Besar (12);

g. Tahun Wawu, Sapar (2), Mulud (3), Bakda Mulud (4), Jumadilawal (5), Pasa (9);

h. Tahun Jimakir, Mulud (3), Jumadilawal (5), Rejeb (7), Ruwah (8), Sawal (10), Besar (12);

6. Hari kurang baik untuk pernikahan

Pemilihan hari di dalam hitungan weton Jawa terbagi menjadi dua yaitu Sapta Wara dan Panca Wara.

Sapta Wara terdiri atas hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Sedangkan Panca Wara yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

Baca Juga: Orang yang Punya Hutang Tak Diampuni Jika Meninggal, Gus Baha Beri Solusi Seperti Ini Jika Tak Sanggup Bayar

Dalam kepercayaan Jawa, hari buruk adalah yang jatuh pada Minggu Pahing, Sabtu Pon, Jumat Wage, Selasa Kliwon, Senin Legi, dan Kamis Wage.

Ada pula hari sangat buruk yaitu yang jatuh pada Rabu Legi, Minggu Pahing, Kamis Pon, Selasa Wage, dan Sabtu Kliwon.

Itulah tata cara menghitung hari baik untuk pernikahan, berdasarkan perhitungan weton menurut kitab Primbon Jawa kuno.

Artikel ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sedangkan kepercayaan adalah milikmu, sesuai dengan keyakinan masing-masing.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x